Pramono Anung Bahas Wacana Kenaikan Tarif Transjakarta Bersama DTKJ

Kuatbaca.com - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menggelar pertemuan dengan Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) di Balai Kota. Salah satu isu strategis yang dibahas dalam pertemuan ini adalah wacana kenaikan tarif Transjakarta, yang selama dua dekade terakhir belum pernah mengalami penyesuaian.
1. DTKJ Kembali Dorong Penyesuaian Tarif
Ketua DTKJ, Haris Muhammadun, menyampaikan bahwa pihaknya telah beberapa kali merekomendasikan penyesuaian tarif Transjakarta kepada gubernur-gubernur DKI sebelumnya. Haris menyoroti bahwa sejak 2003–2004, tarif Transjakarta belum pernah naik, sehingga menurutnya penyesuaian sudah sangat mendesak.
"DTKJ sudah menyampaikan rekomendasinya dua kali. Faktanya, dari 2003-2004 hingga sekarang belum ada penyesuaian," kata Haris usai pertemuan di Balai Kota Jakarta, Senin (28/4/2025).
Dalam konteks ini, DTKJ menilai bahwa biaya operasional yang terus meningkat perlu diimbangi dengan tarif yang lebih realistis agar keberlanjutan layanan Transjakarta tetap terjaga.
2. Hasil Survei ATP dan WTP Sudah Diserahkan
Untuk memperkuat argumentasi kenaikan tarif, DTKJ telah menyerahkan hasil survei Ability to Pay (ATP) dan Willingness to Pay (WTP) masyarakat kepada Pemprov DKI Jakarta. Survei ini mengukur kemampuan serta kemauan masyarakat membayar tarif transportasi umum.
"Ini nanti akan dikaji secara teknikal oleh tim Pak Kadishub dan DTKJ bersama-sama untuk menajamkan hasil analisis," jelas Haris.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa setiap kebijakan tarif yang diambil tetap memperhatikan daya beli masyarakat, sekaligus menjaga keberlangsungan operasional Transjakarta sebagai salah satu tulang punggung transportasi umum di ibu kota.
3. Dishub DKI: Tarif Rp 3.500 Sudah 20 Tahun Tidak Berubah
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo, membenarkan bahwa wacana penyesuaian tarif Transjakarta sebenarnya sudah lama mengemuka. Ia menekankan bahwa tarif Rp 3.500 yang berlaku saat ini sudah digunakan sejak tahun 2005, sehingga selama 20 tahun tarif tersebut belum pernah mengalami penyesuaian.
"Penyesuaian ini sudah lama direncanakan, dan kami harapkan pembahasannya dapat lebih detail agar semua aspek yang berpengaruh bisa dipertimbangkan dengan matang," kata Syafrin.
Dengan biaya operasional yang terus meningkat, Dishub berharap adanya dukungan dari berbagai pihak agar rencana penyesuaian tarif ini segera terealisasi.
4. Faktor yang Dipertimbangkan Sebelum Kenaikan Tarif
Sebelum menetapkan besaran kenaikan tarif, pemerintah daerah akan memperhatikan sejumlah faktor penting, di antaranya:
- Kemampuan membayar masyarakat (ATP)
- Kemauan membayar masyarakat (WTP)
- Kenaikan biaya operasional armada
- Kebutuhan untuk meningkatkan kualitas layanan
- Dukungan terhadap pengembangan transportasi umum ramah lingkungan
Semua faktor ini akan dipertimbangkan untuk memastikan bahwa tarif baru nantinya tetap adil dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
5. Pentingnya Penyesuaian Tarif untuk Keberlanjutan Layanan
Penyesuaian tarif bukan hanya soal kenaikan harga tiket, tetapi juga tentang menjaga kualitas layanan transportasi publik. Dengan tarif yang lebih realistis, Transjakarta diharapkan bisa:
- Memperluas jaringan trayek.
- Menambah jumlah armada.
- Meningkatkan kenyamanan dan keamanan bagi penumpang.
- Mengadopsi lebih banyak bus ramah lingkungan seperti bus listrik.
Jika tidak ada penyesuaian tarif dalam waktu dekat, dikhawatirkan keberlanjutan program pengembangan transportasi publik di Jakarta bisa terganggu.