Prabowo Tinjau Panen Raya dan Ekspor Jagung: Strategi Pangan Nasional Dimulai dari Kalbar

Kuatbaca.com-Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memulai rangkaian kunjungan kerjanya di Kalimantan Barat dengan agenda utama di sektor pertanian. Fokus utama kunjungan ini adalah mendukung produktivitas jagung nasional serta memperkuat ketahanan pangan melalui panen raya dan ekspor hasil pertanian. Upaya ini sejalan dengan visi swasembada pangan
yang tengah digaungkan pemerintah.
Berikut ini adalah ulasan lengkap mengenai kunjungan Presiden ke Kalimantan Barat yang dirangkum secara informatif dan SEO friendly.
1. Panen Raya Jagung Jadi Simbol Ketahanan Pangan
Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, menjadi simbol dimulainya panen raya jagung serentak untuk kuartal II tahun 2025. Acara ini tidak hanya mencerminkan hasil nyata dari program pertanian nasional, tetapi juga menjadi pengingat pentingnya swasembada pangan bagi kemandirian ekonomi bangsa.
Panen raya tersebut menandai capaian signifikan dalam meningkatkan hasil pertanian domestik yang diharapkan dapat menekan ketergantungan terhadap impor jagung. Presiden menegaskan bahwa sektor pertanian merupakan pilar utama dalam menciptakan kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani.
2. Groundbreaking 18 Gudang Polri dan Peresmian Dryer Jagung
Selain panen raya, kunjungan kerja ini juga mencakup peresmian pembangunan serentak 18 gudang logistik oleh Polri di 12 wilayah kepolisian daerah (Polda). Fasilitas tersebut bertujuan mendukung distribusi pangan nasional, memastikan ketersediaan stok di berbagai daerah, dan menjaga stabilitas harga komoditas pertanian, terutama jagung dan beras.
Salah satu agenda penting lainnya adalah peresmian gudang pengering atau dryer jagung, yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pascapanen dan menekan angka kerugian hasil panen petani. Dryer ini dirancang untuk memaksimalkan hasil produksi sekaligus menjaga kualitas jagung sebelum masuk ke jalur distribusi dan ekspor.
3. Ekspor Perdana Jagung ke Malaysia, Bukti Daya Saing Global
Dalam momen bersejarah ini, Presiden juga melepas ekspor perdana jagung ke Kuching, Malaysia. Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa komoditas jagung Indonesia sudah memiliki daya saing di pasar internasional, khususnya di kawasan Asia Tenggara.
Ekspor ini merupakan hasil kerja sama erat antara petani lokal, pemerintah daerah, dan pihak swasta yang didorong oleh program intensifikasi dan modernisasi pertanian. Prabowo menyebutkan bahwa ke depan, ekspor jagung akan diperluas ke negara-negara tetangga lainnya untuk meningkatkan devisa dan memperluas pasar produk agribisnis Indonesia.
4. Penguatan Infrastruktur dan Logistik Pertanian Nasional
Prabowo lepas landas dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, menuju Kalimantan Barat melalui Bandara Supadio. Setibanya di sana, ia langsung menuju Bengkayang dengan helikopter untuk meninjau langsung proses panen dan peresmian fasilitas. Keberangkatan ini juga didampingi oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, menunjukkan pentingnya acara tersebut dalam agenda nasional.
Dengan membangun infrastruktur penunjang seperti gudang dan sistem logistik, pemerintah berharap rantai distribusi hasil pertanian dapat lebih efisien. Ini menjadi bagian dari strategi besar untuk menciptakan ekosistem pertanian yang berkelanjutan dan kompetitif di pasar domestik maupun global.
Kunjungan Presiden Prabowo ke Kalimantan Barat tidak hanya menjadi seremonial panen raya, tetapi juga mencerminkan arah strategis pembangunan pertanian nasional. Dengan menekankan aspek produksi, penyimpanan, hingga distribusi dan ekspor, pemerintah menunjukkan keseriusan dalam mewujudkan ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani.
Momentum ini sekaligus menjadi bukti bahwa Indonesia bisa menjadi pemain penting dalam rantai pasok pangan regional. Melalui sinergi antara pemerintah pusat, daerah, serta masyarakat tani, masa depan pertanian Indonesia tampak semakin menjanjikan.