Prabowo Kirim 1.000 Burung Hantu ke Majalengka, Strategi Alami Basmi Hama Tikus di Sawah

20 April 2025 21:10 WIB
burung-hantu-1745126607338_169.jpeg

Kuatbaca.com - Presiden Prabowo Subianto menunjukkan komitmennya terhadap pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan dengan memberikan bantuan 1.000 ekor burung hantu kepada petani di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Langkah ini diambil sebagai solusi alami mengatasi hama tikus yang selama ini menjadi momok bagi para petani, terutama di kawasan yang menerapkan teknologi Irigasi Padi Hemat Air (IPHA).

1. Serangan Tikus Mengancam Sistem IPHA

Sistem IPHA (Irigasi Padi Hemat Air) menjadi terobosan baru dalam pertanian nasional karena mampu menghemat penggunaan air hingga 30% dan meningkatkan hasil produksi padi hingga 169% dibanding metode pengairan konvensional. Namun, kondisi sawah yang lebih dangkal dalam sistem ini ternyata juga memberi ruang gerak lebih luas bagi hama tikus untuk merusak tanaman padi.

Kehadiran tikus dalam jumlah besar menjadi tantangan serius yang mengancam keberhasilan IPHA, terutama di Majalengka yang menjadi salah satu kawasan percontohan penerapannya.

2. Solusi Ramah Lingkungan: Burung Hantu Jadi Senjata Utama

Alih-alih menggunakan pestisida atau racun kimia, burung hantu dipilih sebagai predator alami tikus. Hewan nokturnal ini dikenal efektif dalam memangsa tikus sawah dan telah terbukti mampu mengurangi populasi hama secara signifikan, tanpa merusak ekosistem.

Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menyatakan bahwa penggunaan burung hantu jauh lebih aman bagi ekosistem pertanian dan memberikan efek jangka panjang yang stabil dalam mengendalikan populasi tikus.

3. Dukungan Nyata Presiden Prabowo

Komitmen Presiden Prabowo terhadap ketahanan pangan tidak hanya sebatas wacana. Dalam kunjungannya ke Majalengka pada 7 April 2025 dalam acara panen serempak di Desa Randegan Wetan, ia langsung menjanjikan bantuan 1.000 ekor burung hantu senilai Rp 150 juta untuk mendukung para petani.

"Perlu tambahan berapa burung hantu? 1.000 ekor? 1.000 ekor kali Rp 150 ribu, berarti Rp 150 juta. Baik, saya bantu hari ini juga," ujar Prabowo saat itu, yang kemudian disambut antusias oleh para petani yang hadir.

4. Inspirasi dari Keberhasilan Daerah Lain

Model pengendalian hama menggunakan burung hantu ini sebenarnya bukan hal baru, tetapi baru mulai diadopsi secara luas dalam beberapa tahun terakhir. Petani di daerah Indramayu dan Cirebon telah lebih dulu memanfaatkan rumah burung hantu (RBO) untuk menarik burung hantu agar bersarang dan berburu di area persawahan.

Kesuksesan metode ini menjadi inspirasi bagi Majalengka untuk mengadopsinya sebagai bagian dari strategi ketahanan pangan dan pengurangan penggunaan bahan kimia di sektor pertanian.

5. Strategi Jangka Panjang Swasembada Pangan

Dody Hanggodo menegaskan bahwa bantuan burung hantu dari Presiden merupakan langkah nyata dalam mendukung target swasembada pangan nasional secara berkelanjutan. Selain menjaga produksi padi tetap tinggi, strategi ini juga memperkuat konsep pertanian berwawasan lingkungan yang kini menjadi prioritas global.

Dengan populasi burung hantu yang cukup dan habitat yang mendukung, para petani bisa terbantu tanpa harus mengeluarkan biaya tambahan untuk pengendalian hama yang mahal dan berisiko.

6. Pemerintah Dorong Riset dan Inovasi Agrikultur

Melalui program seperti IPHA dan penggunaan burung hantu, pemerintah juga mendorong riset dan inovasi di sektor pertanian, khususnya dalam menghadapi tantangan iklim dan lingkungan yang semakin dinamis. Solusi berbasis kearifan lokal dan ekosistem akan terus dikembangkan agar sektor pertanian Indonesia menjadi lebih tahan terhadap ancaman hama dan perubahan iklim.

Burung Hantu Jadi Simbol Perubahan dalam Pertanian Indonesia

Bantuan 1.000 ekor burung hantu dari Presiden Prabowo ke petani Majalengka bukan sekadar aksi simbolik, melainkan bentuk nyata keberpihakan terhadap pertanian berkelanjutan. Dengan memanfaatkan predator alami, petani bisa lebih efisien dalam mengendalikan hama tanpa membahayakan lingkungan.

Langkah ini tidak hanya berdampak langsung pada hasil panen, tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya keseimbangan ekosistem dalam mendukung produktivitas pertanian nasional. Jika diterapkan secara konsisten di daerah lain, strategi ini bisa menjadi game changer dalam mencapai ketahanan pangan yang merata dan berkelanjutan di seluruh Indonesia.

Fenomena Terkini






Trending