Polresta Pati dan Polsek Winong Bekerja Sama “Bedah Rumah” Warga Sambut HUT Bhayangkara ke-79

Kuatbaca.com - Menjelang Hari Bhayangkara ke-79, jajaran Polresta Pati dan Polsek Winong, Polda Jawa Tengah, menggelar aksi sosial yang berarti bagi warga Desa Danyangmulyo, Kecamatan Winong. Mereka melaksanakan program “bedah rumah” bagi keluarga kurang mampu. Kegiatan ini mempertegas komitmen Polri untuk hadir lebih dekat dengan masyarakat, bukan hanya sebatas penegak hukum.
Dalam keterangannya pada Sabtu (28/6/2025), Kapolsek Winong AKP Gandhi Soeprijanto menegaskan bahwa program ini merupakan bukti nyata kepedulian institusi Polri. “Kami ingin menunjukkan bahwa Polri tidak hanya bertugas dalam bidang keamanan, tetapi juga peduli dan hadir untuk membantu masyarakat yang membutuhkan,” ujarnya.
1. Tiga Rumah Tak Layak Huni Diperbarui secara Gotong Royong
Tim Polsek Winong bekerja sama dengan perangkat desa setempat menargetkan tiga rumah warga layak huni diperbaiki. Ketiga rumah tersebut milik Bapak Hadi Sutrisno (RT 08 RW 03), Sukoyo (RT 03 RW 03), dan Agus Sujono (RT 02 RW 03). Renovasi bertujuan memperbaiki bagian atap bocor, dinding retak, dan lantai yang rusak agar layak huni kembali.
Pengerjaan rumah dilakukan secara gotong royong dengan bantuan warga setempat, personel Polsek, serta perangkat desa seperti Pj Kepala Desa Moh Subhan Ali dan Kadus Sumilan. Hal ini menunjukkan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat dalam meningkatkan taraf hidup warga yang membutuhkan.
2. Pemberian Bahan Pokok Door to Door sebagai Ekspresi Kepedulian
Tidak hanya fokus pada fisik rumah, tim Polsek Winong juga membagikan bahan kebutuhan pokok secara door to door kepada warga penerima manfaat. Paket terdiri dari beras, minyak goreng, gula, dan mie instan yang diserahkan langsung ke rumah-rumah sasaran.
Pendekatan door to door dipilih untuk memastikan bantuan tepat sasaran dan tersalurkan langsung ke tangan warga tanpa perantara. Kehadiran Bhabinkamtibmas Aiptu Heri S dan Brigadir Ahmad Rif’an bersama perangkat desa menegaskan elemen keamanan hadir dalam pendekatan kemanusiaan ini.
3. Kolaborasi Harmonis Polsek dan Pemerintah Desa
Suksesnya pelaksanaan program ini tidak lepas dari dukungan kolaborasi yang solid antara Polsek Winong dan pemerintahan desa. AKP Gandhi menyampaikan rasa penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berpartisipasi aktif.
“Sinergi antara Polsek dan pemerintah desa sangat penting dalam kegiatan seperti ini. Kami sangat mengapresiasi dukungan dari semua pihak yang telah turut serta,” ungkap Gandhi saat meninjau pembaruan rumah.
Keterlibatan anggota dari berbagai unsur - mulai dari aparat desa, warga RT/RW, hingga aparat kepolisian - menjadi modal kuat untuk menyukseskan program sosial ini.
4. Respons Positif Masyarakat dan Harapan ke Depan
Warga yang rumahnya dibedah menyambut baik bantuan ini dan merasa sangat terbantu. Mereka berharap kegiatan serupa bisa diteruskan; tidak hanya di Hari Bhayangkara, tetapi juga dalam program rutin lainnya. Perbaikan rumah tidak hanya memberikan kenyamanan fisik, tetapi juga meningkatkan rasa aman dan harga diri keluarga penerima.
Kegiatan seperti ini dinilai bisa menjadi pilot project program pemberdayaan komunitas yang melibatkan kepolisian. Artinya, Polri tidak hanya menjaga keamanan, tapi juga ikut dalam membangun kualitas kehidupan masyarakat.
5. Makna Bedah Rumah bagi Kepercayaan Publik terhadap Polri
Program bedah rumah yang digagas Polresta Pati menjalin interaksi humanis antara polisi dan warga. Ketika Polri turun tangan langsung membantu memperbaiki rumah warga, kehadirannya tidak lagi sekadar menegakkan hukum, tetapi juga sebagai pelayan masyarakat.
Langkah ini akan menumbuhkan kepercayaan publik dan menghilangkan stigma bahwa tugas Polri hanya seputar penanganan kriminalitas. Melalui aksi nyata seperti ini, institusi Polri dapat membangun citra yang lebih dekat, peduli, dan bersahabat di mata warga.