Polisi Amankan 6 Koordinator Demo Sopir Truk di Jakarta Pusat

2 July 2025 19:56 WIB
jalan-medan-merdeka-selatan-arah-gambir-ditutup-imbas-demo-sopir-odol-lalin-macet-1751429282340_169.jpeg

Kuatbaca.com-Aksi unjuk rasa sopir truk di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, berakhir dengan penangkapan enam orang yang diduga sebagai koordinator lapangan (korlap). Penangkapan ini dilakukan karena mereka dianggap melawan dan menghalangi petugas yang sedang menjalankan tugas pengamanan.


1. Aksi Sopir Truk Picu Penutupan Jalan dan Kemacetan

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, menjelaskan bahwa para korlap diamankan saat aksi demo sopir truk yang menyebabkan penutupan jalan dan kemacetan lalu lintas. Petugas kepolisian akhirnya membubarkan massa demi menjaga ketertiban dan kelancaran arus kendaraan di kawasan strategis tersebut.

"Enam orang yang diduga sebagai korlap diamankan karena melawan dan menghalangi petugas yang menjalankan tugas," ujar Susatyo, Rabu (2/7/2025).


2. Polisi Bubarkan Massa yang Tutup Jalan Medan Merdeka Selatan

Unjuk rasa sopir truk ini memicu penutupan total Jalan Medan Merdeka Selatan yang mengarah ke Stasiun Gambir. Massa aksi memarkirkan ratusan truk besar di sepanjang jalan tersebut, dengan spanduk tuntutan yang menolak Rancangan Undang-Undang Overdimension Overloading (RUU ODOL).

Situasi ini menyebabkan gangguan serius bagi kelancaran lalu lintas di sekitar Monumen Nasional (Monas) dan Stasiun Gambir. Oleh sebab itu, petugas kepolisian memerintahkan sopir truk meninggalkan lokasi agar kondisi kembali normal.

3. Penggiringan Ratusan Truk dari Lokasi Demo

Polisi melakukan penggiringan terhadap ratusan truk yang terlibat aksi demo menuju Stasiun Gambir. Langkah ini bertujuan mengurangi kemacetan dan memulihkan situasi di jalan raya utama Jakarta Pusat.

Seiring waktu, akses di Jalan Medan Merdeka Selatan yang sempat diblokade mulai dibuka secara bertahap sehingga kendaraan lain dapat melintas kembali.

4. Tuntutan Sopir Truk dan Dampak Aksi Demo

Sopir truk yang menggelar demonstrasi menolak RUU ODOL, yang dianggap dapat memengaruhi pekerjaan mereka secara signifikan. Aksi ini menjadi sorotan karena berpotensi menimbulkan gangguan publik dan menghambat aktivitas di kawasan ibu kota.

Pihak kepolisian menegaskan akan terus mengawasi dan mengendalikan aksi massa supaya tetap kondusif, sambil membuka ruang dialog agar aspirasi para sopir truk bisa disampaikan secara damai dan konstruktif.

Fenomena Terkini






Trending