1. Upaya Penyelundupan Sabu Dibongkar di Bandara Internasional Kualanamu
Kuatbaca.com - Satuan Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumatera Utara (Sumut) kembali berhasil menggagalkan aksi penyelundupan narkoba dalam jumlah besar. Kali ini, empat pria asal Jakarta ditangkap di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, karena mencoba menyelundupkan sabu seberat 5 kilogram. Para tersangka menggunakan modus body wrapping, yaitu menyembunyikan sabu yang dibungkus dan dililit lakban di tubuh masing-masing.
2. Identitas Pelaku dan Penangkapan Tanggal 15 April 2025
Keempat tersangka yang diamankan berinisial LN, ML, RZ, dan RA. Mereka ditangkap pada 15 April 2025 berkat kerja sama antara Direktorat Narkoba Polda Sumut dan tim Aviation Security (Avsec) Bandara Kualanamu. Penangkapan ini menjadi bukti konkret meningkatnya kewaspadaan otoritas bandara terhadap potensi penyelundupan narkotika melalui jalur udara.
3. Perencanaan Matang dari Jakarta Hingga Medan
Berdasarkan hasil penyelidikan, diketahui bahwa aksi ini sudah direncanakan sejak mereka masih berada di Jakarta. Keempat tersangka sempat berkumpul di kawasan Stasiun Sentiong pada Jumat, 11 April 2025, untuk merancang keberangkatan mereka ke Medan. Mereka kemudian terbang dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Kualanamu dan tiba di sana sekitar pukul 20.30 WIB.
4. Petunjuk dari DPO dan Pengambilan Sabu dari Mobil
Setibanya di Medan, para tersangka mendapatkan instruksi dari seseorang berinisial D yang saat ini berstatus buron atau Daftar Pencarian Orang (DPO). Berdasarkan petunjuk D, para pelaku mengambil paket sabu dari sebuah kendaraan yang sudah disiapkan. Setelah itu, mereka menuju ke sebuah penginapan untuk membuka dan membagi sabu yang mereka terima.
5. Sabu Dikemas dalam 50 Bungkus Kecil dan Direkatkan ke Tubuh
Total paket yang mereka bawa adalah 50 bungkus kecil sabu. Keempat pelaku kemudian membagi paket tersebut secara merata, masing-masing membawa antara 12 hingga 13 bungkus. Paket sabu tersebut direkatkan ke tubuh mereka menggunakan lakban, lalu ditutup dengan pakaian agar tidak terlihat saat pemeriksaan di bandara.
Rinciannya adalah:
6. Penangkapan Berawal dari Kecurigaan terhadap Salah Satu Pelaku
Dari keempat pelaku, tiga di antaranya (LN, ML, dan RA) sempat berhasil melewati pemeriksaan x-ray tanpa terdeteksi. Namun, petugas Avsec mencurigai gerak-gerik RZ. Setelah dilakukan penggeledahan manual, ditemukan bungkusan sabu yang direkatkan di tubuhnya. Penemuan ini memicu pengejaran terhadap tiga pelaku lainnya yang sudah berada di dalam ruang tunggu (gate) keberangkatan.
7. Petugas Bergerak Cepat Amankan Pelaku Lainnya
Setelah RZ ditangkap, petugas keamanan bandara segera berkoordinasi dan berhasil menemukan serta menangkap tiga pelaku lainnya yang telah lolos dari pemeriksaan awal. Kecepatan reaksi dan koordinasi antar tim menjadi kunci keberhasilan menggagalkan penyelundupan sabu ini sebelum mereka sempat naik ke pesawat.
8. Modus Body Wrapping Masih Digunakan Jaringan Narkoba
Modus penyelundupan narkoba dengan cara merekatkan barang haram ke tubuh pelaku (body wrapping) ternyata masih menjadi pilihan jaringan pengedar. Meskipun terkesan usang, cara ini masih digunakan karena dianggap cukup efektif menyelundupkan narkoba dalam jumlah besar jika tidak terdeteksi oleh x-ray. Namun, dengan peningkatan kemampuan deteksi dan pengalaman aparat, modus ini semakin mudah terbongkar.
9. Tindakan Tegas dan Penyelidikan Lanjutan
Kini keempat tersangka telah diamankan dan menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Polda Sumut. Pihak kepolisian juga tengah memburu tersangka D yang menjadi penghubung utama dalam distribusi sabu tersebut. Polisi akan terus menelusuri jaringan yang lebih luas, mengingat kemungkinan bahwa keempat pelaku hanyalah bagian dari sindikat yang lebih besar.
10. Ajakan untuk Masyarakat Waspada dan Aktif Melapor
Kepolisian mengimbau masyarakat agar ikut serta dalam upaya pemberantasan narkoba dengan melaporkan setiap aktivitas mencurigakan di lingkungan sekitar. Penangkapan seperti ini merupakan peringatan keras bagi siapapun yang mencoba menyelundupkan narkoba melalui jalur udara, karena pengawasan saat ini semakin ketat.