PLTU Celukan Bawang Tegaskan Bukan Penyebab Blackout Bali: Ini Penjelasannya

3 May 2025 16:46 WIB
ea8f7c62-9293-48cc-953b-51cb291ab1a0_169.jpg

1. Klarifikasi PLTU Celukan Bawang Usai Pemadaman Listrik Total

Kuatbaca.com - PT General Energy Bali (GEB), pengelola Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang, akhirnya angkat suara terkait insiden pemadaman listrik total atau blackout yang melanda seluruh wilayah Bali pada Jumat, 2 Mei 2025. Dalam penjelasannya, pihak PLTU menegaskan bahwa mereka bukanlah sumber utama gangguan yang menyebabkan jaringan listrik Bali lumpuh total.

2. Latar Belakang Terjadinya Blackout di Pulau Bali

Gangguan kelistrikan tersebut bermula dari masalah besar yang terjadi pada Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV di wilayah Jawa Timur. SUTT ini merupakan jalur utama yang menyalurkan daya listrik dari sistem kelistrikan Jawa ke Bali melalui kabel laut. Biasanya, jalur ini mampu menyalurkan daya hingga 270 MW, namun akibat gangguan tersebut, daya yang mengalir turun drastis hingga mencapai 0 MW.

3. Dampak Langsung terhadap Subsistem Kelistrikan Bali

Dengan hilangnya pasokan daya dari Jawa, terjadi ketidakseimbangan besar antara beban listrik dan daya yang tersedia di sistem kelistrikan Bali. Ketimpangan ini menyebabkan frekuensi listrik di subsistem Bali turun drastis hingga di bawah ambang batas aman. Akibatnya, seluruh pembangkit yang terhubung ke jaringan, baik milik PLN maupun swasta, terpaksa melepaskan diri secara otomatis untuk melindungi unit masing-masing dari kerusakan.

4. PLTU Celukan Bawang Trip Setelah Pembangkit Lain

Berdasarkan pemantauan teknis, Unit 2 di PLTU Celukan Bawang justru mengalami trip atau pemutusan otomatis sekitar satu menit setelah sejumlah pembangkit lain di Bali sudah lebih dulu keluar dari sistem. Hal ini menunjukkan bahwa PLTU Celukan Bawang bukan pemicu awal gangguan, melainkan terkena dampak dari instabilitas jaringan yang telah terjadi sebelumnya.

5. Daya Reaktif Berlebihan Sebabkan Trip Otomatis

Kondisi jaringan yang terganggu menyebabkan sistem kelistrikan menyedot daya reaktif (MVAR) dalam jumlah sangat besar dari pembangkit-pembangkit yang masih aktif. Di PLTU Celukan Bawang sendiri, tercatat daya reaktif yang tersedot mencapai 228 MVAR, jauh melebihi batas normal yang hanya 80 MVAR. Keadaan ini secara otomatis memicu sistem perlindungan unit untuk melakukan pemutusan guna mencegah kerusakan peralatan.

6. Tindakan Cepat Setelah Terjadinya Gangguan

Setelah sistem lepas dari jaringan, tim teknis di PLTU Celukan Bawang langsung bergerak cepat menjalankan prosedur darurat yang telah ditetapkan. Seluruh unit pembangkit dilakukan pemeriksaan menyeluruh guna memastikan tidak ada komponen yang terdampak atau mengalami kerusakan. Prosedur ini penting untuk menjamin keamanan dan keandalan sebelum pembangkit kembali masuk ke sistem.

7. Edukasi Publik dan Klarifikasi Isu yang Beredar

Penjelasan ini disampaikan sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap informasi yang beredar di masyarakat. Pihak PLTU menyayangkan adanya kesimpangsiuran informasi yang menyebut mereka sebagai pemicu utama blackout. Dengan klarifikasi ini, diharapkan masyarakat mendapatkan gambaran yang lebih utuh mengenai akar permasalahan dan mekanisme teknis di balik pemadaman tersebut.

8. Pentingnya Sistem Backup dan Keandalan Jaringan

Kejadian ini kembali mengingatkan akan pentingnya sistem cadangan (backup) dalam infrastruktur kelistrikan nasional, terutama di wilayah yang bergantung pada pasokan dari pulau lain. Diperlukan peningkatan kapasitas pembangkit lokal dan penguatan jaringan interkoneksi untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.

PLTU Celukan Bawang secara tegas membantah tuduhan sebagai penyebab utama blackout Bali. Insiden ini dipicu oleh gangguan besar pada jaringan transmisi dari Jawa yang kemudian berdampak pada sistem di Bali. Penjelasan teknis yang diberikan menjadi penting untuk memberikan pemahaman kepada publik sekaligus menjaga reputasi pembangkit sebagai bagian dari sistem kelistrikan nasional yang andal.

Fenomena Terkini






Trending