PLTU Celukan Bawang Klarifikasi Isu Penyebab Blackout Bali: Bukan Kami Pemicunya!

3 May 2025 16:44 WIB
ea8f7c62-9293-48cc-953b-51cb291ab1a0_169.jpg

Kuatbaca.com - Pemadaman listrik total atau blackout yang melumpuhkan seluruh Pulau Bali pada Jumat, 2 Mei 2025, memicu berbagai spekulasi di masyarakat. Salah satu isu yang beredar menyebut bahwa PLTU Celukan Bawang menjadi biang kerok padamnya sistem kelistrikan di Pulau Dewata. Namun, pihak pengelola PLTU langsung angkat suara untuk memberikan klarifikasi resmi.

1. PLTU Celukan Bawang Tegaskan Bukan Penyebab Utama

PT General Energy Bali (GEB), sebagai operator dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang, secara tegas menyatakan bahwa mereka bukan penyebab utama blackout di Bali. Hal ini disampaikan langsung oleh Helmy Rosadi, Manajer Teknis PLTU Celukan Bawang, dalam pernyataan resminya.

"Terjadi gangguan besar di jaringan SUTT 150 kV wilayah Jawa Timur yang menyebabkan kabel laut penghubung Jawa-Bali drop hingga 0 MW," ujar Helmy.

Jaringan kabel laut tersebut biasanya menyuplai listrik sebesar 270 MW ke Bali. Ketika suplai tersebut tiba-tiba terputus, sistem di Bali mengalami ketidakseimbangan daya dan beban, yang menyebabkan frekuensi listrik anjlok di luar batas aman.

2. Semua Pembangkit Lepas dari Jaringan Secara Otomatis

Dampak dari gangguan itu tidak hanya dirasakan oleh PLTU Celukan Bawang, tetapi seluruh pembangkit di Bali, baik milik PLN maupun swasta, ikut terlepas dari sistem (trip) sebagai tindakan otomatis untuk melindungi peralatan dari kerusakan.

“Kami ikut trip satu menit setelah pembangkit lain. Jadi, tuduhan bahwa kami menjadi pemicu utama sangat tidak berdasar,” tegas Helmy.

3. Trip PLTU Disebabkan Penyedotan Daya Reaktif Berlebihan

Helmy menjelaskan bahwa Unit 2 PLTU Celukan Bawang trip akibat penyedotan daya reaktif (MVAR) secara ekstrem, yaitu mencapai 228 MVAR, padahal batas aman hanya sekitar 80 MVAR. Hal ini merupakan respons alami dari sistem terhadap ketidakseimbangan yang terjadi secara besar-besaran.

“Ini bukan kesalahan teknis internal. Kami hanya terdampak oleh gangguan sistem besar,” tambah Helmy.

4. Prosedur Darurat Segera Dijalankan Usai Blackout

Begitu blackout terjadi, tim teknis PLTU Celukan Bawang langsung menerapkan SOP keadaan darurat. Semua unit pembangkit diperiksa menyeluruh untuk memastikan tidak ada kerusakan serius sebelum dinyalakan kembali. Langkah ini penting untuk memastikan sistem kembali bekerja dengan aman dan efisien.

5. Harapan untuk Penanganan Sistem Interkoneksi Lebih Baik

Peristiwa ini menunjukkan betapa krusialnya sistem interkoneksi Jawa-Bali dalam menjaga kestabilan listrik. Gangguan pada satu titik saja bisa berdampak luas ke wilayah lain. Karena itu, perlu penanganan lebih serius terhadap infrastruktur SUTT dan kabel laut, termasuk sistem proteksi dan pemulihan yang lebih cepat.

Klarifikasi Penting untuk Menghindari Misinformasi

Klarifikasi dari PLTU Celukan Bawang menjadi penting di tengah maraknya tudingan yang berkembang di publik dan media sosial. Penyebab utama blackout di Bali adalah gangguan di sistem transmisi 150 kV Jawa Timur, bukan kerusakan pada PLTU Celukan Bawang itu sendiri.

Dengan adanya penjelasan teknis ini, masyarakat diharapkan bisa lebih memahami mekanisme blackout dan tidak langsung menyalahkan satu pihak. Peristiwa ini juga menjadi pengingat pentingnya transparansi komunikasi dalam situasi darurat energi.

Fenomena Terkini






Trending