PLN Nusantara Power Ungkap Strategi Kejar Target Nol Emisi Karbon 2060

28 April 2025 20:58 WIB
pln-jual-336-ribu-ton-karbon-awal-2025-segini-nilainya-1745830555486_169.jpeg

Kuatbaca.com - PT PLN Nusantara Power terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung target nasional untuk mencapai Nol Emisi Karbon (Net Zero Emission) pada tahun 2060. Sejumlah program strategis telah dijalankan untuk menekan angka emisi, termasuk penggunaan energi terbarukan dan inovasi teknologi pembangkit listrik.

1. Program Co-Firing: Langkah Awal Menuju Emisi Rendah

Salah satu jurus utama PLN Nusantara Power adalah program co-firing, yang mengombinasikan batu bara dengan biomassa dalam operasional pembangkit listrik. Menurut Direktur Operasi Pembangkit sekaligus Plt Direktur Manajemen Human Capital dan Administrasi PLN Nusantara Power, Komang Parmita, program ini terbukti efektif dalam menekan emisi karbon.

Melalui program co-firing, PLN Nusantara Power berhasil menurunkan emisi karbon hingga 0,9 juta ton CO₂ per tahun. Pencampuran biomassa ke dalam bahan bakar batu bara bukan hanya memperpanjang umur pakai pembangkit, tetapi juga mempercepat transisi energi ke sumber yang lebih bersih.

"Pemanfaatan biomassa dalam co-firing memberikan dampak signifikan terhadap pengurangan karbon," ujar Komang dalam Seminar Strategi Upscaling Bisnis Karbon di Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan.

2. Combine Cycle: Efisiensi Tinggi Kurangi Jutaan Ton CO₂

Strategi lain yang dijalankan adalah pengembangan metode combine cycle pada proyek pembangkit berbasis gas dan uap. Salah satu contoh implementasinya adalah di PLTGU Blok 3 Muara Karang.

Teknologi combine cycle ini menghasilkan efisiensi energi yang sangat tinggi, yang berdampak langsung pada pengurangan emisi. Komang mengungkapkan bahwa melalui teknologi ini, PLN Nusantara Power berhasil menghemat hingga 8,1 juta ton CO₂.

Dengan menggabungkan dua siklus (gas dan uap), pembangkit mampu menghasilkan listrik lebih banyak dari jumlah bahan bakar yang sama, sekaligus mengurangi jejak karbon secara signifikan.

3. Energi Terbarukan: Fokus pada PLTS dan Inisiatif Hijau

PLN Nusantara Power juga terus memperluas pembangunan pembangkit berbasis Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Salah satu proyek ikonik adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung Cirata di Jawa Barat, yang menjadi salah satu PLTS terapung terbesar di Asia Tenggara.

Selain itu, perusahaan ini turut membangun PLTS di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai bagian dari upaya menjadikan IKN sebagai kota hijau masa depan.

Melalui berbagai proyek EBT ini, PLN Nusantara Power telah berhasil berkontribusi terhadap pengurangan emisi sebesar 17 juta ton CO₂ per tahun.

4. Target 2025: Kurangi 269 Juta Ton CO₂

Secara keseluruhan, PLN menargetkan penurunan emisi hingga 269 juta ton CO₂ di tahun 2025. Dari angka tersebut, kontribusi PLN Nusantara Power sudah mencapai 4-5 persen.

"Ini angka yang cukup signifikan dalam mendukung pengurangan emisi nasional," kata Komang menambahkan.

Dengan konsistensi dan inovasi yang terus dikembangkan, PLN Nusantara Power diharapkan mampu menjadi salah satu pilar utama dalam transisi energi Indonesia menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.

5. Komitmen Terhadap Masa Depan Hijau

Langkah-langkah yang dilakukan oleh PLN Nusantara Power mencerminkan komitmen jangka panjang untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan beralih ke sumber energi yang lebih bersih. Selain berkontribusi terhadap upaya global mengatasi perubahan iklim, strategi ini juga memperkuat ketahanan energi nasional di era transisi energi dunia.

Melalui kombinasi program co-firing, teknologi combine cycle, dan percepatan proyek EBT, PLN Nusantara Power menegaskan peran pentingnya dalam perjalanan Indonesia mencapai Nol Emisi Karbon 2060.

Fenomena Terkini






Trending