Pergeseran Penerbangan di Jawa Barat: Bandara Kertajati Menggantikan Bandara Husein Sastranegara
Kuatbaca.com-Sebuah perubahan signifikan akan terjadi dalam dunia penerbangan di Provinsi Jawa Barat. Mulai tanggal 29 Oktober 2023, Bandara Kertajati di Majalengka akan mengambil alih peran utama dari Bandara Husein Sastranegara yang berada di Bandung.
1. Perubahan ini akan berdampak pada pemetaan rute penerbangan dan kemungkinan pertumbuhan sektor pariwisata di wilayah tersebut.
Bandara Kertajati, yang sebelumnya sempat kurang diminati oleh para pelaku industri penerbangan, kini direvitalisasi sebagai hub penerbangan utama di Jawa Barat. Pernyataan dari Direktur Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub, Putu Eka Cahyadi, menegaskan bahwa semua penerbangan dengan pesawat jet yang berjadwal, baik domestik maupun internasional, akan sepenuhnya dilayani oleh Bandara Kertajati. Artinya, mulai dari tanggal tersebut, Bandara Husein Sastranegara tidak akan lagi melayani penerbangan dengan pesawat jet.
Namun, Bandara Husein Sastranegara tetap akan beroperasi, namun dengan kapasitas dan fungsi yang berbeda. Bandara yang berlokasi di tengah kota Bandung ini akan difokuskan untuk melayani penerbangan dengan pesawat non-jet, seperti pesawat propeller. Salah satu contohnya adalah penerbangan rute Bandung ke Yogyakarta dengan pesawat jenis ATR72-600 yang dioperasikan oleh Wings Air. Selain itu, penerbangan charter atau penerbangan khusus yang tidak berjadwal juga akan tetap dilayani di Bandara Husein.
Sedangkan untuk penerbangan internasional, kebijakan yang diterapkan lebih ketat. Semua penerbangan internasional, tanpa terkecuali, akan dipindahkan sepenuhnya ke Bandara Kertajati. Hal ini tentu menjadi angin segar bagi Bandara Kertajati yang akan mendapat kesempatan untuk menunjukkan kapabilitasnya dalam melayani berbagai penerbangan dari berbagai negara.
Dengan perubahan ini, diharapkan Bandara Kertajati dapat berfungsi secara optimal dan meningkatkan konektivitas Jawa Barat dengan daerah-daerah lain di Indonesia maupun luar negeri. Tentunya, ini juga akan mempengaruhi dinamika ekonomi dan pariwisata di wilayah Jawa Barat, terutama dengan adanya peningkatan jumlah penerbangan dan potensi kedatangan wisatawan.
Penting untuk masyarakat, pelaku industri, dan stakeholder terkait untuk mempersiapkan diri dengan perubahan ini. Dengan kolaborasi dan dukungan dari semua pihak, diharapkan transisi ini dapat berjalan lancar dan membawa dampak positif bagi Jawa Barat pada umumnya.