Penjualan Denza D9 Salip Toyota Alphard di Indonesia, Ini Faktor Kuncinya

29 May 2025 17:08 WIB
denza-d9-vs-alphard-hybrid.gif

1. Denza D9 Unggul Telak dalam Penjualan Kuartal Awal 2025

Kuatbaca.com - Merek mobil baru asal Tiongkok, Denza, mencatatkan prestasi mencengangkan di pasar otomotif Indonesia. Denza D9, model MPV premium berbasis listrik, berhasil menyalip Toyota Alphard dalam angka distribusi wholesales menurut data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).

Hingga April 2025, total distribusi Denza D9 mencapai 3.335 unit, sementara Toyota Alphard hanya mencatat 1.207 unit. Bahkan di bulan April saja, Denza menyalurkan 811 unit, sedangkan Alphard hanya 78 unit. Ini merupakan indikator kuat bahwa konsumen Indonesia mulai melirik alternatif baru di segmen mobil mewah.

2. Harga Lebih Terjangkau, Dimensi Lebih Luas

Salah satu keunggulan mencolok Denza D9 adalah harga jualnya yang lebih ekonomis. MPV listrik ini dijual di kisaran Rp 950 juta, jauh lebih murah dibandingkan Toyota Alphard yang varian paling rendahnya saja sudah menembus Rp 1,62 miliar, dan untuk varian hybrid bisa mencapai Rp 1,7 miliar.

Tak hanya lebih murah, dari sisi ukuran, Denza D9 juga lebih bongsor dengan panjang 5.250 mm dan lebar 1.960 mm, melebihi dimensi Alphard Hybrid yang panjangnya 5.010 mm dan lebar 1.850 mm. Dengan jarak sumbu roda lebih panjang, Denza menjanjikan kabin yang lebih lapang dan nyaman, terutama untuk penumpang baris kedua dan ketiga.

3. Performa Listrik dan Fitur Keselamatan Denza D9 Jadi Daya Tarik

Dari sisi teknis, Denza D9 mengandalkan baterai BYD Blade berkapasitas 103 kWh yang dipadukan dengan motor listrik Permanent Magnet Synchronous Motor. Hasilnya, mobil ini mampu menjangkau hingga 600 km dalam sekali pengisian daya penuh—jarak yang kompetitif di segmen MPV listrik premium.

Bandingkan dengan Alphard Hybrid yang masih menggunakan mesin bensin A25A-FXS dan motor listrik tambahan. Tenaga gabungan sebesar 250 PS dan torsi 270 Nm memang andal, namun kalah impresif dibandingkan tenaga 230 kW dan torsi 360 Nm dari Denza D9.

Untuk fitur keselamatan, Alphard mengandalkan Toyota Safety Sense 3.0 dengan tujuh airbag, blind spot monitoring, panoramic view monitor, hingga lane tracing assist. Sementara Denza D9 hadir lebih agresif dengan 9 airbag, adaptive cruise control, front-rear collision warning, hingga traffic sign recognition dan coordinated regenerative braking.

4. Momentum Debut dan Antusiasme Pasar Jadi Katalis Denza

Sebagai pemain baru, efek debut Denza D9 memunculkan antusiasme tinggi dari konsumen yang ingin mencoba pengalaman berkendara berbasis listrik dengan fitur-fitur kekinian dan desain mewah ala Alphard. Harga yang lebih rasional juga menjadi pemicu tingginya permintaan dalam fase awal distribusi.

Meski begitu, perlu dicatat bahwa lonjakan penjualan awal tidak selalu mencerminkan keberlanjutan performa jangka panjang. Denza harus mampu membuktikan daya tahan produk, layanan purnajual, dan jaringan servis jika ingin mempertahankan tren positif melampaui pesaing legendaris seperti Alphard.

5. Denza D9 Tantang Dominasi Alphard di Era Kendaraan Listrik

Denza D9 hadir dengan tawaran menarik: desain mewah, tenaga listrik murni, harga lebih murah, dan fitur keselamatan lengkap. Bagi konsumen yang mulai melirik mobil listrik dengan gaya ala Alphard, Denza adalah jawaban segar.

Namun, apakah dominasi jangka panjang Toyota Alphard benar-benar tergeser? Waktu yang akan menjawab. Denza boleh unggul di angka awal, tetapi kepercayaan konsumen jangka panjang dan dukungan layanan purna jual akan menjadi penentu utama keberlanjutan persaingan di segmen MPV premium Indonesia.

Fenomena Terkini






Trending