Pengepul Sampah Sampaikan Kendala ke Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam Pengelolaan Daur Ulang
Kuatbaca.com - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, baru-baru ini mendapatkan masukan penting dari pengepul sampah di beberapa wilayah, termasuk Gresik, Jawa Timur. Masukan tersebut diberikan saat Festival Lingkungan, Iklim, Kehutanan, dan Energi Baru Terbarukan (LIKE) yang diselenggarakan di Jakarta.
Salah satu pengepul sampah yang memberikan masukan adalah Fira Hartanti, Bendahara CV Lohjinawi Logistics Surabaya. Fira menyoroti masalah kurangnya lahan di bank sampah yang menghambat proses pengumpulan sampah. Menurut Fira, kondisi ini membuat timnya harus bekerja ekstra untuk mengangkut sampah sesegera mungkin agar tidak menumpuk.
Tantangan ini tidak menghentikan Lohjinawi Logistic Surabaya dari berkontribusi dalam pengelolaan daur ulang.
Fira menjelaskan bahwa proses pengelolaan melibatkan kerjasama dengan berbagai entitas seperti TPS, TPA, dan bank sampah. Setelah sampah dikumpulkan, proses daur ulang dimulai dengan mencuci, menggiling, meniriskan, dan mengeringkan material sampah sebelum dikirim ke industri daur ulang.
Menteri Siti Nurbaya mengakui dan mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh Lohjinawi Logistic Surabaya, terutama karena mereka bekerja sama dengan berbagai TPS3R dan hampir 200 bank sampah di wilayah Surabaya, Gresik, hingga Jembrana, Bali. Fakta bahwa inisiatif ini didirikan oleh sekelompok wanita yang memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan menambah nilai khusus pada upaya daur ulang yang mereka lakukan.
Festival LIKE sendiri adalah platform yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dari tanggal 16 hingga 18 September 2023 dengan tema 'Masyarakat Sejahtera Alam Lestari'. Event ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kelestarian lingkungan, dan dibagi menjadi empat zona berwarna; Biru, Hijau, Kuning, dan Ungu.
Setiap zona dalam festival menyajikan serangkaian kegiatan menarik yang mencakup talkshow, pameran, pelatihan, demonstrasi inovasi, serta pertemuan antara penjual dan pembeli. Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati berbagai pertunjukan seni budaya dan musik yang menambah kegembiraan festival.
Kegiatan semacam Festival LIKE sangat penting untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan sampah dan daur ulang. Dengan mendengar langsung dari para pengepul sampah, pemerintah dapat memahami tantangan yang dihadapi dan mencari solusi yang lebih efektif untuk mendukung upaya pengelolaan daur ulang di Indonesia.
(*)