Pendaki Asal Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Ditemukan Meninggal Dunia

25 June 2025 11:46 WIB
evakuasi-turis-brasil-jatuh-di-gunung-rinjani-1750771954954_169.jpeg

Kuatbaca.com - Seorang pendaki asal Brasil berinisial JDSP (27) ditemukan meninggal dunia setelah terjatuh di Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Tim SAR gabungan berhasil menemukan jasad korban pada Selasa, 24 Juni 2025, di kedalaman sekitar 600 meter dari permukaan tanah.

Kepala Kantor SAR Mataram, Muhamad Hariyadi, mengungkapkan bahwa salah satu anggota tim berhasil mencapai lokasi jasad pada sore hari sekitar pukul 18.00 Wita. Setelah dilakukan pemeriksaan awal, korban sudah tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan.

1. Proses Penemuan dan Penanganan Korban di Lokasi Kejadian

Tim SAR yang terdiri dari beberapa personel kemudian turun ke lokasi kejadian untuk memastikan kondisi korban. Tiga personel menyusul dan memastikan bahwa JDSP memang telah meninggal dunia. Setelah itu, jasad langsung dibungkus sebagai persiapan evakuasi ke titik aman.

“Setelah jasad ditemukan, kami langsung menyiapkan sistem evakuasi agar proses pengangkatan berjalan lancar,” kata Muhamad Hariyadi. Tim SAR juga melakukan pengamanan di lokasi sekitar untuk memastikan keselamatan selama proses evakuasi berlangsung.

2. Tantangan Cuaca dan Teknis Evakuasi di Medan Terjal

Evakuasi jenazah sempat tertunda karena kondisi cuaca buruk yang mengakibatkan visibilitas rendah dan medan yang sangat sulit dijangkau. Cuaca tersebut membuat proses pengangkatan jasad secara langsung menjadi berisiko.

Tim SAR kemudian menetapkan flying camp atau pos sementara di dua titik berbeda di sekitar lokasi korban, yaitu di anchor point kedua dengan kedalaman 400 meter dan di samping lokasi korban di kedalaman 600 meter. Dengan kondisi ini, tim melakukan persiapan matang untuk melanjutkan evakuasi keesokan harinya.

3. Proses Evakuasi Dilanjutkan Menuju Posko Sembalun

Rencananya, pada pagi hari Rabu, 25 Juni 2025, tim SAR akan melakukan lifting jenazah ke atas hingga mencapai lokasi terakhir korban terlihat (Last Known Position/LKP). Setelah itu, jenazah akan ditandu oleh tim untuk dibawa menyusuri jalur pendakian menuju Posko Sembalun.

Dari Posko Sembalun, jenazah akan dievakuasi menggunakan helikopter menuju Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB guna penanganan lebih lanjut. Seluruh proses evakuasi direncanakan berjalan dengan pengamanan maksimal dan harapan agar tidak ada kendala teknis selama pengangkatan.

Muhamad Hariyadi menuturkan, seluruh anggota tim SAR berharap proses evakuasi dapat berjalan lancar dan aman sesuai rencana. Kondisi medan yang berat dan cuaca yang tidak menentu menjadi tantangan tersendiri, namun kesiapan dan profesionalisme tim diharapkan dapat mengatasi hal tersebut.

“Kami berkomitmen untuk memberikan yang terbaik dan memastikan jenazah dapat dibawa pulang dengan aman kepada keluarga,” ujar Hariyadi.

Fenomena Terkini






Trending