Pemerintah Pertimbangkan Pembatasan Impor Singkong untuk Lindungi Petani Lokal

10 May 2025 16:28 WIB
e4e668d7-9129-4e56-8766-d0fec28f7214_169.jpeg

Kuatbaca.com-Pemerintah Indonesia tengah mempertimbangkan kebijakan pembatasan impor singkong dan tapioka untuk melindungi industri pertanian dalam negeri, terutama para petani singkong yang belakangan mengalami penurunan harga yang signifikan. Pembahasan mengenai pembatasan impor ini akan dilakukan melalui koordinasi antara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Perdagangan, serta kementerian dan lembaga terkait lainnya. Keputusan ini penting untuk menjaga keberlanjutan sektor pertanian dan perekonomian nasional yang semakin dinamis.

1. Pembahasan Pembatasan Impor Singkong

Kementerian Perdagangan melalui Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Isy Karim, menyatakan bahwa pembatasan impor singkong dan tapioka ini sedang dalam pembahasan lebih lanjut. Pembahasan ini akan melibatkan berbagai pihak terkait, baik dari pemerintah pusat, daerah, maupun sektor swasta. Pembatasan impor ini, menurut Isy, sejalan dengan Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2021 yang mengatur penyelenggaraan perdagangan dan pengendalian ekspor-impor barang dan jasa.

Langkah ini juga menjadi respons terhadap masalah yang terjadi di lapangan, terutama terkait dengan harga singkong yang terus merosot akibat banyaknya impor produk singkong dari luar negeri. Pemerintah berharap dengan pembatasan ini, harga singkong di pasar domestik dapat stabil dan memberikan keuntungan lebih kepada petani lokal.


2. Dampak Impor Singkong terhadap Petani Lokal

Harga singkong yang terus menurun di level petani, bahkan mencapai harga sekitar Rp 1.000 per kilogram, menjadi salah satu alasan utama pemerintah mempertimbangkan kebijakan pembatasan impor. Penurunan harga ini disinyalir karena adanya pasokan singkong impor yang lebih murah. Menurut data, petani singkong di beberapa daerah, termasuk Lampung, merasa dirugikan dengan adanya impor ini, yang menyebabkan harga jual singkong anjlok.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyatakan bahwa impor singkong dari luar negeri merugikan petani dalam negeri dan dapat mengganggu stabilitas pasar. Dalam berbagai kesempatan, ia telah menegaskan pentingnya bagi pelaku usaha untuk lebih memprioritaskan penyerapan produk singkong lokal. Amran bahkan meminta agar kebijakan yang melibatkan impor produk pangan harus dipertimbangkan dengan cermat, mengingat dampaknya terhadap kesejahteraan petani Indonesia.

3. Protes Petani Singkong di Lampung

Protes yang dilakukan oleh ribuan petani singkong di Lampung mencerminkan keresahan yang dirasakan oleh para petani di tingkat akar rumput. Para petani tersebut menggelar unjuk rasa di kantor DPRD Provinsi Lampung, menuntut agar harga singkong dapat ditetapkan sesuai dengan standar yang diatur dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Gubernur Lampung. SKB ini mengatur harga singkong minimal Rp 1.400 per kilogram, namun kenyataannya harga singkong sering kali dibayar di bawah Rp 1.000 per kilogram dengan kadar rafaksi yang tinggi.

Ketua Perkumpulan Petani Ubi Kayu Indonesia (PPUKI), Dasrul Aswin, menegaskan bahwa banyak perusahaan pengolah singkong yang tidak mematuhi aturan harga yang sudah disepakati. Protes ini menjadi salah satu bentuk perlawanan petani terhadap kebijakan impor yang dinilai tidak berpihak pada kesejahteraan mereka. Dengan adanya aksi ini, pemerintah diharapkan dapat segera mengambil langkah konkret untuk memperbaiki kondisi pasar singkong domestik.


4. Langkah Selanjutnya dan Harapan Petani

Keputusan mengenai pembatasan impor singkong dan tapioka diperkirakan akan dilakukan segera setelah kondisi ekonomi global lebih stabil. Pemerintah berjanji akan melibatkan semua pemangku kepentingan terkait dalam proses pengambilan keputusan ini. Hal ini diharapkan dapat memastikan bahwa kebijakan yang diambil tidak hanya menguntungkan satu pihak, tetapi dapat menciptakan keseimbangan antara kebutuhan pasar dan perlindungan terhadap petani lokal.

Pemerintah juga berharap kebijakan ini akan meningkatkan daya saing produk dalam negeri dan memperkuat ketahanan pangan nasional. Dengan pembatasan impor singkong, petani lokal diharapkan dapat mendapatkan harga yang lebih baik dan mampu meningkatkan produksi mereka. Selain itu, langkah ini juga sejalan dengan komitmen pemerintah untuk melindungi industri pertanian lokal dan mendorong perekonomian yang lebih mandiri.

Sebagai langkah konkret, pemerintah akan terus memantau situasi pasar singkong dan mengevaluasi kebijakan perdagangan untuk memastikan bahwa kebijakan tersebut dapat menguntungkan petani dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

Fenomena Terkini






Trending