Pembangunan Tanggul Laut Raksasa di Indonesia: Gabungan Beton dan Mangrove sebagai Solusi Berkelanjutan

20 June 2025 19:18 WIB
burung-kuntul-di-pesisir-barat-aceh-terancam-punah-1742445686176_169.jpeg

Kuatbaca.com-Pemerintah Indonesia tengah merancang pembangunan tanggul laut raksasa atau giant sea wall sebagai langkah strategis dalam mengatasi ancaman abrasi dan kenaikan muka air laut. Namun, pembangunan tanggul ini tidak akan sepenuhnya mengandalkan beton dan konstruksi keras. Salah satu inovasi yang diaplikasikan adalah penggunaan mangrove sebagai bagian dari infrastruktur hijau yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.


1. Kebijakan Tata Ruang Terpadu untuk Giant Sea Wall

Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah Agraria dan Tata Ruang di Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko IPK), Nazib Faizal, menjelaskan bahwa pembangunan tanggul laut ini akan dimasukkan ke dalam kebijakan satu rencana tata ruang (one spatial planning policy). Pendekatan ini bertujuan memastikan pembangunan berjalan terencana, sesuai fungsi, dan bermanfaat optimal bagi masyarakat pesisir.

Nazib menegaskan, "Jangan sembarangan membangun tanggul laut. Lebih baik pelan tapi pasti dengan manfaat yang nyata bagi masyarakat pesisir."


2. Integrasi Infrastruktur Beton dan Green Infrastructure Mangrove

Pemerintah mempertimbangkan secara matang penggunaan material dalam pembangunan tanggul laut. Tidak semua bagian akan menggunakan beton, melainkan akan ada kombinasi dengan green infrastructure berupa mangrove. Pemilihan penggunaan mangrove sangat bergantung pada kondisi wilayah, terutama di kawasan dengan kepadatan penduduk tinggi dan area yang mengalami abrasi signifikan.

“Wilayah yang padat penduduk lebih cocok menggunakan mangrove sebagai pelindung pantai, karena selain menahan gelombang juga memberikan manfaat ekosistem bagi masyarakat,” tambah Nazib.

Mangrove sebagai solusi alami dinilai mampu meredam gelombang laut sekaligus memperkaya keanekaragaman hayati, yang tidak bisa diberikan oleh tembok beton konvensional.

3. Studi dan Koordinasi Terus Berlanjut untuk Giant Sea Wall

Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyampaikan bahwa pemerintah masih dalam tahap awal pembahasan pembangunan giant sea wall. AHY mengungkapkan bahwa semua studi terdahulu akan diintegrasikan dan dimutakhirkan untuk mendapatkan rencana pembangunan yang efektif dan efisien.

AHY menekankan, "Pembangunan tanggul laut tidak akan dilakukan seragam dari Banten hingga Jawa Timur. Ada wilayah prioritas, ada juga yang bisa menggunakan solusi campuran antara beton dan mangrove."

Pendekatan paralel ini mencakup berbagai opsi solusi, termasuk yang disebut gray solution (konvensional beton) dan green solution (menggunakan mangrove dan vegetasi pantai lain). Kombinasi kedua metode ini diharapkan mampu menjaga ekosistem sekaligus melindungi pemukiman dan infrastruktur pesisir.

4. Dampak Positif dan Tantangan Penggunaan Mangrove

Penggunaan mangrove dalam pembangunan tanggul laut bukan tanpa tantangan. Pemilihan lokasi yang tepat harus mempertimbangkan kondisi ekologis dan sosial. Selain itu, pemeliharaan mangrove juga penting agar fungsi pelindung dan ekosistemnya berjalan optimal.

Namun, manfaat mangrove sangat besar, seperti menjaga kestabilan garis pantai, menyerap karbon, dan menjadi habitat bagi berbagai spesies laut. Dengan demikian, penggabungan mangrove dalam rencana giant sea wall menjadi solusi cerdas yang menyelaraskan pembangunan dengan pelestarian lingkungan.


Pembangunan tanggul laut raksasa di Indonesia menunjukkan kemajuan dalam perencanaan infrastruktur berkelanjutan dengan menggabungkan teknologi beton dan solusi hijau berupa mangrove. Pendekatan ini diharapkan tidak hanya melindungi wilayah pesisir dari ancaman abrasi dan banjir rob, tapi juga menjaga kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

Langkah pemerintah ini menjadi contoh penting bagaimana pembangunan infrastruktur masa depan harus selaras dengan prinsip ekologi dan keberlanjutan. Dengan strategi yang matang, Indonesia dapat menjaga keindahan alam dan keamanan wilayah pesisirnya untuk generasi mendatang.

Fenomena Terkini






Trending