Pelindo Ungkap Penyebab Utama Kemacetan Parah Menuju Pelabuhan Tanjung Priok

17 April 2025 17:16 WIB
parah-jalan-yos-sudarso-arah-pelabuhan-tanjung-priok-macet-sejak-semalam-1744862776877_43.jpeg

1. Kemacetan Parah di Arah Tanjung Priok, Ini Respons Resmi Pelindo

Kuatbaca.com - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo akhirnya buka suara terkait kemacetan parah yang melanda Jalan Yos Sudarso dan jalur lainnya menuju Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Menurut pihak Pelindo, peningkatan volume aktivitas bongkar muat peti kemas menjadi biang kerok utama kemacetan yang terjadi sejak dini hari hingga siang hari, Kamis (17/4/2025).

2. Arus Truk Meningkat Drastis Pasca Lebaran

Menurut Chandra Irawan, Senior Manager Komersial Pelindo Regional 2 Tanjung Priok, lonjakan kemacetan ini terjadi akibat meningkatnya arus barang, khususnya kegiatan receiving dan delivery peti kemas setelah masa pembatasan operasional selama arus mudik Lebaran. Terminal yang paling terdampak adalah NPCT1 (New Priok Container Terminal One).

Chandra mengungkapkan, “Volume kegiatan receiving delivery lagi tinggi, khususnya di NPCT1. Ini bersamaan dengan berakhirnya pembatasan lalu lintas barang selama Lebaran.”

3. Jumlah Truk Melonjak Dua Kali Lipat

Secara normal, jumlah truk yang masuk ke terminal NPCT1 kurang dari 2.500 unit per hari. Namun, pada 17 April 2025, tercatat lebih dari 4.000 truk masuk ke terminal tersebut. Kenaikan ini hampir mencapai 100% dari volume biasanya, dan secara langsung menyebabkan kemacetan di akses jalan menuju pelabuhan.

4. Sistem di Pelabuhan Berjalan Normal, Bukan Masalah Teknis

Menepis anggapan bahwa kemacetan terjadi karena gangguan sistem, Chandra memastikan bahwa semua sistem operasi di pelabuhan dan pintu masuk NPCT1 berjalan normal. Tidak ditemukan error pada sistem gate maupun di area terminal.

“Tidak ada kendala sistem. Semua sistem operasi, baik di gate maupun Common Area pintu masuk, berjalan normal,” tambah Chandra.

5. Polisi Juga Tegaskan Lonjakan Truk Jadi Pemicu

Kasat Lantas Jakarta Utara, Kompol Donni Bagus Wibisono, menyatakan bahwa kemacetan di Jalan Yos Sudarso hingga Jalan Cilincing memang dipicu oleh antrean panjang truk kontainer yang hendak masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok. Donni menyebut bahwa kemacetan terjadi sejak dini hari dan masih berlangsung hingga siang hari.

“Penyebab utama adalah volume bongkar muat peti kemas yang tinggi. Antrean truk sangat padat,” ujar Donni.

6. Titik Kemacetan Meluas: Dari Yos Sudarso ke Cilincing

Kemacetan tidak hanya terjadi di Jalan Yos Sudarso. Arus lalu lintas juga tersendat parah di Jalan Cilincing, terutama di jalur yang mengarah ke JICT (Jakarta International Container Terminal). Padatnya antrean truk yang melakukan bongkar muat menyebabkan kendaraan umum dan pribadi ikut terjebak.

7. Tantangan Logistik Pasca-Lebaran dan Antisipasi

Lonjakan truk logistik pasca-Lebaran memang kerap menjadi fenomena tahunan. Saat pembatasan pengangkutan barang dicabut, arus pengiriman langsung melonjak. Dalam kondisi ini, diperlukan koordinasi lebih ketat antara operator pelabuhan, pihak kepolisian, dan otoritas jalan raya untuk mengatur jadwal distribusi agar tidak menumpuk dalam satu waktu.

8. Apa Solusi Jangka Panjangnya?

Melihat kasus seperti ini yang sering terjadi usai libur panjang, perlu ada solusi jangka panjang seperti:

  • Manajemen waktu pengiriman berbasis sistem reservasi digital
  • Peningkatan kapasitas lahan parkir buffer zone untuk truk
  • Pengaturan jam operasional distribusi barang
  • Integrasi teknologi logistik berbasis real-time untuk memantau dan menyebar arus distribusi truk

Lonjakan Truk Usai Lebaran Jadi Pemicu Utama Macet di Priok

Kemacetan parah menuju Pelabuhan Tanjung Priok yang terjadi pada 17 April 2025 disebabkan oleh lonjakan truk kontainer yang dua kali lipat dari biasanya. Pelindo menegaskan tidak ada gangguan sistem di pelabuhan, dan semua kegiatan bongkar muat berlangsung normal. Namun, ledakan aktivitas logistik pasca-libur membuat ruas-ruas utama lumpuh dan perlu penanganan cepat agar distribusi barang nasional tidak terganggu.

Fenomena Terkini






Trending