Pelat Bonding Dicuri di Kolong Tol Dalam Kota, Ini Respons dan Solusi CMNP

23 April 2025 18:44 WIB
pelat-bonding-kolong-tol-1745402196074_169.jpeg

Kuatbaca.com-Kasus hilangnya pelat bonding atau steel plate bonding di kolong jalan Tol Dalam Kota, tepatnya di ruas Tol Cawang–Tanjung Priok–Ancol–Jembatan Tiga/Pluit, menjadi sorotan publik. Peristiwa ini bukan karena kelalaian atau kerusakan alami, melainkan karena aksi pencurian yang telah berlangsung bertahun-tahun. PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) selaku pengelola jalan tol menyampaikan klarifikasi, sekaligus mengungkap sejumlah langkah konkret yang telah dan akan diambil untuk mencegah kejadian serupa terulang.

1. Aksi Pencurian Infrastruktur Tol Terungkap

Kehilangan pelat bonding bukanlah kejadian baru, melainkan akumulasi dari pencurian yang dilakukan secara bertahap di sejumlah titik kolong tol. Pelat bonding sendiri merupakan komponen penting dalam struktur tol yang berfungsi untuk memperkuat sambungan beton dan mencegah pergeseran struktur. Karena terbuat dari logam, material ini cukup bernilai secara ekonomis dan menjadi sasaran empuk bagi pelaku pencurian.

PT CMNP mengonfirmasi bahwa tindakan ini adalah murni kejahatan dan bukan disebabkan oleh kelalaian pengelola maupun faktor alam. Mereka menyebut bahwa pelat-pelat tersebut dicuri oleh oknum tak bertanggung jawab dalam kurun waktu yang tidak singkat, namun terus-menerus.


2. Langkah Hukum dan Pengawasan Ketat

Menanggapi situasi ini, CMNP tidak tinggal diam. Mereka telah bekerja sama secara aktif dengan aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Tanjung Priok untuk melakukan patroli dan pengawasan rutin di area rawan pencurian. Upaya ini telah membuahkan hasil, dengan tertangkapnya sejumlah pelaku yang kini tengah menjalani proses hukum sesuai ketentuan yang berlaku.

Koordinasi yang baik antara pengelola tol dan kepolisian menjadi kunci penting dalam mengidentifikasi dan menghentikan aksi kejahatan ini. Di samping itu, sistem pengawasan internal CMNP juga diperkuat untuk mencegah kehilangan serupa di masa mendatang.

3. Penggunaan Material Alternatif yang Lebih Aman

Dalam rangka menggantikan pelat bonding yang hilang, CMNP memilih material alternatif berupa Fiber Reinforced Polymer (FRP). Material ini tidak hanya memiliki daya tahan tinggi terhadap beban dan cuaca ekstrem, tetapi juga tidak memiliki nilai ekonomis tinggi setelah terpasang, sehingga dianggap tidak menarik bagi pelaku pencurian.

FRP merupakan solusi yang cerdas dan berorientasi jangka panjang. Selain kuat dan ringan, bahan ini juga tahan terhadap korosi, menjadikannya cocok untuk digunakan di infrastruktur jalan yang terekspos cuaca dan lingkungan luar. Pemilihan material ini menandakan komitmen CMNP dalam menjaga keandalan dan keamanan infrastruktur jalan tol yang dikelolanya.


4. Peran Serta Masyarakat dalam Menjaga Infrastruktur

CMNP juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan, khususnya di sekitar area kolong tol. Kewaspadaan terhadap aktivitas mencurigakan dan pelaporan yang cepat kepada pihak berwenang dapat membantu mencegah kerugian lebih besar serta menimbulkan efek jera bagi para pelaku.

Keterlibatan publik dianggap penting dalam menjaga fasilitas umum, karena infrastruktur jalan tol tidak hanya milik pengelola, tetapi juga aset negara yang digunakan oleh seluruh masyarakat. Oleh karena itu, kesadaran bersama dalam menjaga fasilitas ini menjadi langkah kolektif menuju keamanan dan kenyamanan berkendara.

Kasus pencurian pelat bonding di kolong Tol Dalam Kota menjadi pelajaran penting bahwa infrastruktur publik harus terus dijaga dari ancaman kriminal. PT CMNP telah mengambil langkah tegas dengan mengganti material yang hilang, memperkuat pengawasan, serta menggandeng kepolisian dan masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan. Dengan solusi seperti penggunaan FRP dan patroli rutin, diharapkan kejadian serupa tidak akan terulang, dan infrastruktur tol tetap aman dan berfungsi optimal untuk masyarakat luas.

Fenomena Terkini






Trending