Pawang Buaya Diterkam di Wisata Cimory Gowa, Kejadian Menegangkan di Malam Hari

18 February 2025 15:26 WIB
buaya-terkam-pawang-di-wisata-cimory-gowa_169.jpeg

Kuatbaca - Kejadian tragis terjadi di objek wisata Cimory Land yang terletak di Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Seorang pawang buaya bernama Baco Dg Rani diterkam oleh buaya yang sebelumnya dievakuasi dari lokasi banjir di Antang, Makassar. Peristiwa ini terjadi pada Senin malam, sekitar pukul 22.30 Wita, dan meninggalkan luka serius pada tubuh korban. Pawang yang seharusnya memiliki keahlian dalam menangani buaya ini justru menjadi korban dari hewan yang semestinya ia kuasai.

Upaya Evakuasi yang Berujung Malapetaka

Pada awalnya, buaya yang diterkam pawang tersebut dibawa ke Cimory Land setelah dievakuasi dari banjir yang melanda kawasan Antang, Makassar. Namun, takdir berkata lain, saat buaya tersebut ditempatkan di lokasi wisata, pawang Baco Dg Rani yang ditugaskan untuk mengendalikan hewan tersebut justru mengalami insiden mengerikan. Pada saat kejadian, Baco tampak tetap percaya diri untuk mendekati dan mengendalikan buaya, meskipun ada peringatan dari sejumlah pihak yang merasa khawatir.

Menurut keterangan yang diberikan oleh pihak kepolisian, Baco memang bersikeras untuk mengendalikan buaya tersebut meskipun sudah ada imbauan untuk berhati-hati. Seorang petugas yang berada di lokasi menyebutkan bahwa meskipun mereka telah mencoba untuk melarang korban, Baco tetap tidak mengindahkan peringatan tersebut. Sebuah kejadian yang sangat berisiko bagi keselamatan dirinya.

Penyelamatan Dramatis yang Menghindarkan Kematian

Insiden ini berlangsung sangat cepat. Saat pawang Baco berusaha untuk berinteraksi dengan buaya, hewan tersebut tiba-tiba menerkamnya dengan sangat kuat. Korban mengalami luka robek pada tangan kanannya, bahkan tulangnya juga patah akibat terjangan buaya yang berputar saat menggigit. Namun, beruntung ada seorang warga yang berada di lokasi dan segera bertindak cepat untuk menyelamatkan Baco.

Warga yang dikenal sebagai "cucu" dari buaya tersebut segera menarik Baco menjauh dari kolam tempat buaya tersebut berada. Jika tidak segera diselamatkan, besar kemungkinan korban akan mengalami luka yang lebih parah, bahkan kemungkinan terburuk adalah kematian. Menurut Kapolsek Parangloe, AKP Muh Ashar, jika terlambat mendapat pertolongan, nyawa Baco bisa saja melayang, dan bagian tubuhnya bisa saja dimakan oleh buaya yang sangat agresif tersebut.

Pihak kepolisian setempat segera mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. AKP Muh Ashar, selaku Kapolsek Parangloe, menegaskan bahwa insiden ini terjadi di luar dugaan, mengingat korban sebelumnya memiliki pengalaman dengan buaya dan diyakini mampu mengendalikannya. Namun, kejadian yang tidak terduga ini menjadi pelajaran bahwa berinteraksi dengan hewan buas seperti buaya tetap memiliki risiko yang sangat tinggi, bahkan bagi mereka yang berpengalaman.

Dari penyelidikan sementara, pihak kepolisian menilai bahwa kesalahan ada pada sikap pawang yang terlalu percaya diri dan tidak mendengarkan peringatan dari pihak lain yang merasa khawatir. Di sisi lain, polisi juga akan mengamati lebih lanjut prosedur keselamatan yang ada di Cimory Land terkait dengan interaksi antara manusia dan hewan buaya untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Keamanan Hewan Liar di Objek Wisata: Peringatan untuk Semua

Peristiwa ini membuka mata banyak pihak tentang betapa pentingnya prosedur keselamatan yang ketat ketika berinteraksi dengan hewan buas, terutama di tempat wisata yang mengundang pengunjung. Meskipun pawang biasanya dianggap memiliki keterampilan untuk menangani hewan-hewan tersebut, risiko tetap ada dan tidak boleh dianggap enteng. Penyebab terjadinya insiden ini adalah kombinasi antara keberanian yang terlalu berlebihan dan kurangnya pengawasan yang memadai di sekitar area interaksi hewan.

Selain itu, kejadian ini juga mengingatkan kita tentang pentingnya melakukan evaluasi terhadap prosedur pengelolaan hewan liar di tempat-tempat wisata, guna menghindari insiden serupa yang bisa merugikan baik pihak pengelola maupun pengunjung. Keamanan bagi pengunjung dan pawang harus menjadi prioritas utama dalam setiap aktivitas yang melibatkan interaksi dengan hewan-hewan berbahaya.

Meskipun pawang Baco Dg Rani mengalami luka serius akibat diterkam oleh buaya, keberuntungan masih berpihak padanya dengan adanya tindakan cepat dari warga yang berada di lokasi. Bagi para pengelola wisata, ini menjadi pembelajaran berharga untuk lebih mempersiapkan dan memastikan keselamatan dalam mengelola interaksi antara manusia dan hewan buas. Kejadian ini, meskipun dramatis, pada akhirnya berakhir dengan adanya penyelamatan yang menyelamatkan nyawa pawang tersebut. Namun, dampaknya sangat besar dalam menunjukkan pentingnya kehati-hatian dan prosedur yang lebih ketat dalam melibatkan hewan liar di tempat umum.

Fenomena Terkini






Trending