Kuatbaca.com-Dalam rangka memperkuat dukungan terhadap upaya kesejahteraan sosial, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (dikenal sebagai Zulhas) baru-baru ini menyalurkan bantuan sebesar Rp 250 juta kepada RS PKU Muhammadiyah di Yogyakarta. Dana bantuan ini bertujuan untuk membantu meringankan beban pasien kurang mampu yang sedang menjalani pengobatan di rumah sakit tersebut.
Zulhas mengungkapkan bahwa dedikasi dan prinsip RS yang berada di bawah naungan Muhammadiyah memang terkenal dengan komitmennya untuk melayani setiap pasien tanpa memandang latar belakang ekonomi mereka. Dalam banyak kasus, rumah sakit tersebut bahkan seringkali memberikan subsidi untuk menutupi biaya pengobatan bagi pasien yang kurang mampu.
"Salah satu hal yang membuat saya kagum dengan RS Muhammadiyah adalah komitmen mereka untuk menyediakan layanan kesehatan bagi semua orang tanpa mempertimbangkan kemampuan finansial," ungkap Zulhas. "Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian kami untuk membantu meringankan beban mereka."
Selain Zulhas, beberapa tokoh PAN lainnya turut hadir dalam penyerahan bantuan tersebut, di antaranya vokalis sekaligus kader PAN, Charly Van Houten, anggota DPR RI dari Fraksi PAN, Ibnu Mahmud Bilalludin, serta beberapa perwakilan dari DPW PAN Yogyakarta.
1. Diketahui bahwa sumber dana bantuan ini berasal dari iuran anggota legislatif dan eksekutif PAN.
Zulhas menekankan bahwa dana tersebut telah memenuhi prinsip halal dan toyib, sehingga masyarakat tidak perlu meragukan integritas dan keberlanjutan program bantuan ini.
Dalam catatan sebelumnya, Zulhas dan PAN secara konsisten telah memberikan bantuan serupa kepada beberapa rumah sakit lainnya yang berada di bawah naungan Muhammadiyah. Sebagai contoh, RSIJ Pondok Kopi di Jakarta dan Klinik Pratama Aisyiyah di Riau, Pekanbaru, masing-masing telah menerima bantuan sebesar Rp 250 juta.
Komitmen dan kepedulian PAN dalam sektor kesehatan ini menunjukkan bagaimana partai politik juga dapat berkontribusi aktif dalam upaya memperkuat sistem kesejahteraan sosial di Indonesia, terutama dalam mendukung pasien kurang mampu.(*)