Orang Kaya AS Ramai-Ramai Alihkan Harta ke Swiss, Ini Dampak Kebijakan Trump

1. Perpindahan Aset Orang Kaya AS ke Swiss Kembali Meningkat
Kuatbaca.com - Sejumlah individu kaya di Amerika Serikat dilaporkan mulai memindahkan kekayaan mereka ke Swiss. Fenomena ini menjadi sorotan global karena dianggap sebagai respons langsung terhadap kebijakan ekonomi proteksionis Presiden AS Donald Trump, termasuk penerapan tarif impor tinggi yang memicu ketidakpastian pasar. Swiss kembali menjadi pilihan utama berkat reputasinya sebagai negara dengan sistem keuangan stabil, aman, dan memiliki perlindungan hukum yang kuat.
2. Tiga Gelombang Besar Perpindahan Aset Sejak Era Obama
Menurut pengamatan Pierre Gabris, CEO dari Alpen Partners International, fenomena pelarian kekayaan ke Swiss ini telah terjadi dalam tiga fase besar. Gelombang pertama terjadi saat Barack Obama terpilih sebagai Presiden AS, yang memicu kekhawatiran sebagian kalangan kaya akan pajak progresif. Gelombang kedua terjadi saat pandemi COVID-19 melanda dunia, mengguncang sistem ekonomi global. Kini, gelombang ketiga datang setelah Trump kembali memanaskan tensi ekonomi dunia dengan kebijakan tarif impor yang ketat.
3. Kekhawatiran terhadap Stabilitas Dolar dan Utang Negara
Salah satu alasan utama di balik kepindahan dana besar-besaran ini adalah meningkatnya kekhawatiran terhadap kondisi perekonomian domestik AS. Banyak individu kaya khawatir nilai tukar Dolar AS akan menurun seiring dengan membengkaknya utang pemerintah. Untuk mengantisipasi kerugian nilai, mereka memilih mendiversifikasi aset, salah satunya dengan mengonversi kekayaan mereka ke mata uang Swiss Franc yang dikenal lebih stabil.
4. Swiss Dinilai Menawarkan Rasa Aman Finansial
Swiss sejak lama dikenal sebagai pusat keuangan dunia yang menawarkan kerahasiaan perbankan tinggi dan kestabilan ekonomi yang solid. Inilah yang membuat banyak orang kaya merasa lebih aman memarkir dananya di negara Alpen tersebut. Di tengah ketidakpastian kebijakan ekonomi dalam negeri AS, Swiss dipandang sebagai pelabuhan aman (safe haven) yang ideal untuk melindungi aset jangka panjang.
5. Alasan Politik dan Kekhawatiran atas Penurunan Supremasi Hukum
Tak hanya pertimbangan ekonomi, faktor politik juga turut mendorong perpindahan aset ini. Beberapa miliuner dan pebisnis menyuarakan kekhawatiran terhadap kondisi politik di bawah pemerintahan Trump. Mereka merasa supremasi hukum mulai tergerus dan mengambil langkah berjaga-jaga dengan mencari alternatif tempat tinggal, bahkan mempertimbangkan kewarganegaraan ganda di negara-negara Eropa sebagai langkah antisipatif.
6. Investasi dalam Emas dan Properti Jadi Alternatif
Selain membuka rekening bank di Swiss, banyak orang kaya Amerika juga menginvestasikan kekayaannya ke dalam bentuk fisik seperti emas batangan Swiss dan properti real estat di Eropa. Hal ini dilakukan untuk menyebar risiko sekaligus memastikan nilai aset tetap terjaga dalam jangka panjang, terutama di tengah fluktuasi pasar global.
7. Dulu Jadi Sarana Penghindaran Pajak, Kini Lebih Terkontrol
Meskipun memiliki rekening bank di Swiss sempat dikaitkan dengan praktik penghindaran pajak ilegal di masa lalu, saat ini sistem keuangan Swiss telah mengalami reformasi signifikan. Regulasi internasional dan kerja sama transparansi pajak global kini mempersulit aktivitas penyimpanan dana ilegal. Namun, hal ini tidak menyurutkan minat warga kaya AS, karena yang mereka cari adalah stabilitas, bukan semata-mata perlindungan pajak.
8. Potensi Dampak Jangka Panjang bagi Ekonomi AS
Arus keluar kekayaan dari AS ke luar negeri tentu menjadi alarm bagi kestabilan ekonomi domestik. Jika tren ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin akan mengganggu likuiditas dan penanaman modal dalam negeri. Pemerintah AS juga harus mempertimbangkan dampak psikologis dari tindakan para miliuner ini, karena bisa mengurangi kepercayaan investor terhadap arah kebijakan negara.
9. Swiss Makin Dilirik Sebagai Pusat Finansial Alternatif
Dengan meningkatnya jumlah klien asal AS yang membuka rekening di Swiss, negara tersebut kembali meneguhkan posisinya sebagai pusat keuangan global yang kuat. Layanan private banking dan wealth management di Swiss kini kembali menikmati lonjakan permintaan, tak hanya dari AS, tapi juga dari negara-negara lain yang terkena imbas kebijakan ekonomi agresif Amerika.
10. Ketika Uang Bicara, Stabilitas Jadi Pilihan Utama
Di tengah era ketidakpastian ekonomi dan politik global, orang-orang kaya cenderung mencari tempat yang aman dan bisa diandalkan. Perpindahan dana ke Swiss dari AS bukan sekadar aksi menghindar, melainkan refleksi dari keresahan atas arah kebijakan ekonomi negara asal mereka. Pemerintah AS pun dituntut untuk tidak hanya fokus pada proteksi perdagangan, tetapi juga menjaga iklim investasi domestik agar tetap kompetitif di mata investor global.