Negosiasi Pemerintah dengan Apple: Investasi Rp 16 Triliun untuk Pabrik AirTag di Batam

8 January 2025 08:28 WIB
vice-president-of-global-policy-apple-nick-amman_169.jpeg

Kuatbaca.com-Pemerintah Indonesia kembali membuka peluang besar untuk investasi asing melalui negosiasi dengan Apple, salah satu raksasa teknologi dunia. Pertemuan antara Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dengan Nick Amman, Vice President of Global Policy Apple, menghasilkan beberapa kesepakatan awal terkait investasi Apple di Indonesia. Salah satu fokus utamanya adalah pembangunan pabrik AirTag di Batam dengan nilai investasi mencapai Rp 16 triliun.


1. Proposal Investasi Resmi dari Apple

Pada 6 Januari 2025, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menerima proposal resmi dari Apple. Dalam dokumen tersebut, Apple menyatakan komitmennya untuk memenuhi persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sesuai Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 29 Tahun 2017.

Apple telah lama beroperasi di Indonesia melalui skema pengembangan inovasi, termasuk pendirian Apple Academy di BSD Tangerang, Batam, dan Surabaya. Namun, dalam proposal terbaru ini, Apple menunjukkan minat untuk memperluas kontribusinya dengan membangun pabrik di Batam.


2. Komitmen untuk Memenuhi TKDN

TKDN adalah salah satu syarat utama bagi perusahaan asing yang ingin memasarkan produknya di Indonesia. Dalam Permenperin 29/2017, ada tiga skema penghitungan TKDN: pembuatan produk di dalam negeri, pembuatan aplikasi di dalam negeri, atau pengembangan inovasi.

Apple sebelumnya memilih skema pengembangan inovasi melalui Apple Academy. Namun, untuk memenuhi

persyaratan lebih lanjut, mereka berkomitmen membangun fasilitas produksi yang akan memperkuat kontribusi lokal dan mendukung pertumbuhan industri elektronik di Indonesia.


3. Investasi Rp 16 Triliun untuk Pabrik AirTag di Batam

Menteri Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Rosan Roeslani, mengonfirmasi bahwa Apple telah berkomitmen

untuk menginvestasikan US$ 1 miliar atau sekitar Rp 16 triliun. Dana ini akan digunakan untuk membangun pabrik AirTag di Batam, yang menjadi langkah awal dalam rencana ekspansi Apple di Indonesia.

Rosan menambahkan bahwa pemerintah juga akan mengundang vendor-vendor lain untuk mendukung ekosistem produksi Apple di Indonesia. Dengan demikian, investasi ini diharapkan dapat memberikan efek domino positif, termasuk penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kapasitas teknologi lokal.


4. Harapan dan Keberlanjutan Investasi

Pemerintah berharap nilai investasi Apple dapat terus meningkat seiring dengan keberhasilan proyek-proyek awal. Selain membangun pabrik, Apple juga didorong untuk melibatkan lebih banyak vendor lokal, seperti yang telah dilakukan di negara-negara lain seperti Vietnam dan Thailand.

Nick Amman, selaku perwakilan Apple, menyatakan optimismenya atas kerjasama ini. Meski tidak memberikan banyak komentar setelah pertemuan, pernyataan singkatnya mengindikasikan bahwa diskusi berjalan produktif.

Investasi Apple di Indonesia, khususnya pembangunan pabrik AirTag di Batam, menunjukkan kepercayaan perusahaan global terhadap potensi ekonomi dan regulasi di Indonesia. Dengan komitmen untuk memenuhi TKDN dan melibatkan vendor lokal, Apple tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi nasional tetapi juga memberikan kesempatan bagi pengembangan teknologi dan inovasi di tanah air.

Negosiasi ini menjadi langkah awal yang penting untuk memperkuat hubungan antara pemerintah Indonesia dan Apple, dengan harapan menciptakan dampak positif jangka panjang bagi industri dan masyarakat.

Fenomena Terkini






Trending