Nasabah Nilai Restrukturisasi Jiwasraya Gagal Total, Minta Dibatalkan!

16 March 2023 16:44 WIB
paparan-media-nasabah-jiwasraya-1_169.jpeg

Kuatbaca.com - Nasabah PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang tergabung dalam Forum Pensiunan BUMN Nasabah Jiwasraya menolak restrukturisasi perusahaan asuransi tersebut. Menurut mereka, restrukturisasi Jiwasraya tidak berhasil karena malah merugikan nasabah.

Ketua Umum Forum Pensiunan BUMN Nasabah Jiwasraya Syahrul Tahir mengatakan alasan utama mereka ingin restrukturisasi dibatalkan karena dipangkasnya hak yang mereka peroleh. Syahrul mengaku ia terpaksa setuju restrukturisasi karena dipaksa oleh pihak Jiwasraya.

"Ini yang perlu kami sampaikan kami korban penzaliman, korban pemaksaan benar-benar kami dipaksa untuk melakukan itu. Kami berharap dalam hal ini pemerintah membatalkan restrukturisasi. Hentikan restrukturisasi yang dikatakan berhasil, tidak berhasil bagi kami," tegasnya dalam konferensi pers di Kantor OC Kaligis & Associates, Jakarta Pusat, Rabu (15/3/2023).


Syahrul menambahkan ia dipaksa menyetujui restrukturisasi Asuransi Jiwasraya, dengan alih-alih bisa mendapatkan haknya sebesar 100%. Nyatanya hak para pensiunan malah dipotong rata-rata 50-74%.

Mantan karyawan Garuda Indonesia itu mengaku pensiunan yang dia terima dipotong sebanyak 70%. Ia juga mencontohkan potongan yang dialami oleh pensiunan perusahaan BUMN lainnya, misalnya pensiunan dari PT Pupuk Kalimantan Timur dipotong sebesar 50%-60%, pensiunan PT Timah (Persero) Tbk dan PT Petrokimia Gresik, dipotong rata-rata 50-74%.

"Saya kebetulan di Garuda dipotong 70%, namun ada juga yang dipotong 50-60%. Jadi kami hanya menerima 26-50%. Sedangkan karyawan pensiunan tersebut rata-rata hanya menerima setiap bulannya Rp 900 ribu terendah dipotong Rp 450 ribu. Pelanggaran Jiwasraya naungan BUMN, sungguh benar-benar menzalimi kami-kami semua," ungkapnya

Menurut Syahrul pemotongan yang dilakukan itu merupakan pelanggaran. Para pensiunan juga merasa menjadi korban pemaksaan saat diminta untuk menandatangani persetujuan restrukturisasi Asuransi Jiwasraya.

"Ini sudah benar-benar menzalimi kami-kami semua. Pelanggaran ini tidak boleh dilakukan makanya kami membuat surat terbuka kepada presiden untuk dibatalkan, kembalikan hak kami! Yang dipotong itu uang para pensiunan, uang nasabah, bukan miliknya pemerintah. Kenapa Jiwasraya harus ditutup? Kenapa Jiwasraya harus dimatikan?" tegasnya.

Oleh sebab itu, para pensiunan itu meminta pemerintah untuk membatalkan restrukturisasi Jiwasraya. Karena restrukturisasi itu malah membuat hak nasabah Jiwasraya jadi tidak terpenuhi.

"Kami sangat berharap hari Bapak Presiden dengan surat terbuka ini untuk membatalkan restrukturisasi yang direkayasa dan menolong jutaan jiwa rakyat Indonesia yang menggantungkan hidupnya pada manfaat pensiunan dari program Asuransi Anuitas seumur hidup Jiwasraya," tutupnya.

Sebagai informasi, forum nasabah Jiwasraya ini terdiri dari pensiunan PT Garuda Indonesia Tbk, PT Pupuk Kalimantan Timur, PT Indosat Tbk, PT Petrokimia Gresik, PT Rekayasa Industri, PT Timah (Persero) Tbk, PT Bukit Asam (Persero) Tbk, PT Sucofindo dan eks PT Askes.

Sebelumnya, PT Asuransi Jiwasraya (Persero) melaporkan bahwa restrukturisasi telah memasuki tahap akhir. Jiwasraya mengatakan sampai dengan 31 Desember 2022 terdapat sekitar 99,1% peserta asuransi Jiwasraya yang telah mengikuti program restrukturisasi polis.

Jumlah tersebut terdiri dari 98,4% peserta asuransi dari produk bancassurance atau sebanyak 17.189 pemegang polis, 99,6% atau sebanyak 289.247 pemegang polis dari produk ritel, dan 99,4% atau sebanyak 6.051 peserta asuransi dari produk korporasi.

Direktur Manajemen Risiko, Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum Jiwasraya, R. Mahelan Prabantarikso menerangkan, saat ini pihaknya sedang melakukan upaya pengalihan aset dan liabilitas yang menjadi rangkaian akhir dari program restrukturisasi Jiwasraya. Jika tak ada halangan, upaya pengalihan aset dan liabilitas Jiwasraya ini pun ditargetkan dapat selesai dalam waktu dekat.(*)

jiwasraya

Fenomena Terkini






Trending