Meski Ditahan, Terdakwa Kasus Pelecehan IWAS Resmi Menikah Lewat Prosesi Adat Bali

I Wayan Agus Suwartama, pria difabel yang menjadi terdakwa dalam kasus dugaan pelecehan seksual, secara resmi menikah dengan kekasihnya, Ni Luh Nopianti. Pernikahan ini digelar tanpa kehadiran Agus karena ia masih mendekam di Rumah Tahanan Kelas IIA Kuripan, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sebagai simbol kehadirannya, prosesi adat menggantikan sosok Agus dengan keris berbalut kain putih.

Kuasa hukum Agus, Ainuddin, menjelaskan bahwa pernikahan tersebut tetap dilaksanakan karena telah direncanakan jauh sebelum Agus terseret dalam perkara hukum. “Rencana pernikahan ini sebenarnya sudah ada sejak lama. Hanya saja, kasus yang menimpa Agus datang tiba-tiba dan tidak terduga,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Senin (14/4/2025).

Ainuddin yang juga merupakan dosen Fakultas Hukum Universitas Al-Azhar Mataram menambahkan bahwa keluarga kedua belah pihak telah sepakat untuk melangsungkan pernikahan melalui prosesi adat Hindu, yakni upacara Widhi Widana. Dalam keyakinan masyarakat Hindu, perjanjian dan komitmen yang telah dibuat sebelumnya harus dijalankan meski dalam kondisi yang tidak ideal.

"Walaupun Agus saat ini tengah menjalani proses hukum, secara adat Bali tidak ada halangan untuk melangsungkan pernikahan,” tambahnya.

Dalam prosesi tersebut, pihak mempelai pria diwakili oleh keris yang dibungkus kain putih, yang kemudian diarak dalam upacara yang dihadiri keluarga, pemuka agama, serta perwakilan dari Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI). “Kehadiran simbolis keris ini sudah cukup untuk menyempurnakan pernikahan menurut adat,” jelas Ainuddin.

Dengan selesainya prosesi adat tersebut, Agus dan Ni Luh kini secara adat telah sah sebagai pasangan suami istri, meski sang mempelai pria belum bisa hadir secara fisik.