Merger XLSmart Ubah Lanskap Industri Seluler, Telkomsel Siap Hadapi Tantangan Baru

27 March 2025 13:58 WIB
telkomsel-1743047532525_169.jpeg

1. Merger XL Axiata dan Smartfren Resmi, Hadirkan Pemain Baru Bernama XLSmart

Kuatbaca.com - Industri telekomunikasi Indonesia memasuki babak baru dengan bergabungnya dua operator besar, XL Axiata dan Smartfren, menjadi satu entitas bernama XLSmart. Dengan merger senilai Rp104 triliun atau sekitar USD 6,5 miliar ini, peta persaingan operator seluler pun mengalami pergeseran signifikan. Kini, hanya tersisa tiga operator utama di Indonesia: Telkomsel, Indosat Ooredoo Hutchison, dan XLSmart.

2. Telkomsel Ucapkan Selamat, Siap Bersaing Secara Sehat

Menanggapi dinamika ini, Telkomsel selaku market leader menyatakan kesiapan penuh menghadapi tantangan baru. Vice President Corporate Communication and Social Responsibility Telkomsel, Saki Hamsat Bramono, menyampaikan ucapan selamat kepada XL Axiata dan Smartfren atas merger tersebut. Ia juga berharap, langkah ini dapat membawa dampak positif bagi industri dan masyarakat.

3. Persaingan Jadi Lebih Kompetitif, Konsumen Jadi Fokus

Dengan jumlah operator yang lebih ramping, Saki menilai persaingan akan semakin fokus pada kualitas layanan. “Semua operator akan berlomba-lomba memberikan kualitas terbaik bagi pelanggan dan bangsa Indonesia,” ungkapnya. Ini menjadi sinyal bahwa Telkomsel tidak akan tinggal diam dan siap meningkatkan kualitas jaringan, layanan pelanggan, serta inovasi teknologi untuk mempertahankan dominasinya.

4. XLSmart Resmi Beroperasi Mulai 16 April 2025

Merger ini telah mendapatkan restu dari pemegang saham melalui RUPSLB yang digelar pada 25 Maret 2025. XLSmart akan mulai beroperasi secara resmi pada 16 April 2025. Dalam struktur baru, XL Axiata menjadi entitas yang tetap bertahan, sedangkan Smartfren dan Smart Telecom akan bergabung ke dalamnya. Axiata Group Berhad dan Sinar Mas akan menjadi pemegang saham pengendali dengan kepemilikan masing-masing sebesar 34,8%.

5. Spektrum 900 MHz Dikembalikan ke Negara, Jadi Rebutan?

Salah satu konsekuensi merger adalah dikembalikannya pita frekuensi 2 x 7,5 MHz di spektrum 900 MHz kepada negara. Spektrum ini sangat bernilai tinggi dan strategis untuk pengembangan layanan seluler, termasuk 4G dan 5G. Ketika ditanya soal ketertarikan Telkomsel terhadap blok spektrum yang dikembalikan tersebut, Saki menyatakan akan melakukan internal assessment terlebih dahulu, menandakan adanya potensi langkah lanjutan dari Telkomsel dalam perebutan frekuensi tersebut.

6. Arah Kompetisi: Teknologi, Kualitas, dan Inovasi Layanan

Dengan hanya tiga operator besar tersisa, strategi bersaing kemungkinan akan semakin menitikberatkan pada inovasi teknologi, kualitas jaringan, dan layanan bernilai tambah bagi pelanggan. Telkomsel sendiri sudah mulai menggencarkan promosi layanan 5G, termasuk memperluas jangkauan sinyal super cepat itu ke kota-kota besar seperti Surabaya menjelang Lebaran 2025.

7. Konsolidasi Industri Dianggap Positif untuk Efisiensi dan Investasi

Sejumlah pengamat industri menilai merger ini sebagai langkah yang sehat untuk pasar. Dengan jumlah pemain yang lebih sedikit, industri bisa lebih efisien dari sisi infrastruktur, investasi jaringan, hingga kapasitas layanan. Namun, keberhasilan akan sangat bergantung pada bagaimana para operator bersaing sehat tanpa merugikan konsumen.

Bergabungnya XL Axiata dan Smartfren menjadi XLSmart menandai era baru persaingan di industri seluler Indonesia. Telkomsel, sebagai pemimpin pasar, siap menjawab tantangan dengan meningkatkan kualitas layanan dan menjajaki peluang baru, termasuk dalam perebutan spektrum strategis. Bagi pelanggan, kondisi ini diharapkan menghadirkan layanan yang lebih baik, kompetitif, dan merata di seluruh Indonesia.

Fenomena Terkini






Trending