Menteri PPPA dan Fatma Saifullah Jenguk Korban Kekerasan Seksual di Samarinda, Tegaskan Hak Anak Harus Terpenuhi

11 May 2025 15:30 WIB
menteri-pppa-fatma-saifullah-jenguk-korban-kekerasan-seksual-di-samarinda-1746945400266.jpeg

1. Kunjungan Langsung Menteri PPPA dan Istri Mensos untuk Dukung Pemulihan Korban

Kuatbaca.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, didampingi oleh Fatma Saifullah Yusuf, istri Menteri Sosial RI, melakukan kunjungan langsung ke korban kekerasan seksual yang kini berada di bawah perlindungan Dinas PPPA Kota Samarinda.

Kunjungan ini berlangsung pada Jumat, 9 Mei 2025, dan merupakan bentuk empati sekaligus penegasan komitmen negara dalam melindungi anak dan perempuan.

“Saya hadir ke sini untuk silaturahmi dan memberikan dukungan kepada adik kita yang sedang mengalami musibah yang tidak diinginkan,” ujar Menteri Arifah.

2. Korban Tetap Semangat, Cita-Cita Jadi Polisi

Korban yang dalam pemberitaan disebut sebagai “Bunga” (13 tahun) kini tengah hamil enam bulan akibat perbuatan keji ayah sambungnya yang kini telah diamankan polisi.

Meski mengalami trauma dan tekanan berat, Bunga disebut tetap menunjukkan semangat luar biasa untuk melanjutkan sekolah dan bahkan bercita-cita menjadi seorang polisi.

“Saya pastikan hak-haknya akan dipenuhi. Ia masih semangat belajar dan menjalani ujian,” ujar Arifah.

3. Fatma Saifullah Bawakan Peralatan Lukis dan Beri Dukungan Emosional

Ibu negara sosial, Fatma Saifullah, tak hanya hadir sebagai pendamping, tetapi juga turut berbincang langsung dengan Bunga dan ibunya. Fatma menyampaikan doa dan harapannya agar Bunga tetap kuat dan bisa meraih masa depan cerah.

“Saya bawakan sedikit oleh-oleh berupa peralatan lukis, semoga bisa menghibur dan menjadi media untuk ekspresikan perasaannya,” kata Fatma.

4. Program Ruang Bersama Indonesia Jadi Sorotan

Dalam kunjungannya, Menteri PPPA juga menyampaikan pentingnya penguatan program Ruang Bersama Indonesia sebagai bentuk kelanjutan dari program desa ramah anak dan perempuan.

Program ini bertujuan menciptakan ekosistem yang kolaboratif dalam menyelesaikan masalah perempuan dan anak di tingkat akar rumput, dengan melibatkan kementerian, aparat desa, dan masyarakat sipil secara aktif.

5. Korban Dalam Perlindungan UPTD dan Rumah Aman

Kasus kekerasan seksual ini telah dilaporkan ke Polsek Sungai Pinang. Pelaku, yakni ayah sambung korban, telah diamankan oleh pihak kepolisian.

Sementara itu, Bunga kini tinggal dan menjalani pemulihan di rumah aman milik Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kalimantan Timur. Ia juga mendapatkan pendampingan psikologis dan kebutuhan nutrisi yang disuplai oleh Kemensos.

6. Langkah Cepat Kemensos Berikan Bantuan

Tim dari Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Yogyakarta telah terlebih dahulu melakukan asesmen terhadap korban. Bantuan berupa nutrisi tambahan dan sandang layak telah disalurkan sejak akhir April sebagai bagian dari proses pemulihan kondisi fisik korban.

7. Harapan Pemerintah: Pemulihan Optimal dan Penegakan Hukum Tegas

Kasus ini menjadi pengingat betapa pentingnya peran negara dalam merespons kekerasan seksual terhadap anak. Pemerintah melalui berbagai lembaga terus menekankan pentingnya sinergi antara aparat, dinas terkait, dan masyarakat dalam penanganan korban.

"Kami pastikan perlindungan jangka panjang dan upaya pemulihan psikososial korban tetap dijalankan," tutup Menteri Arifah.

Negara Hadir, Anak Harus Dilindungi

Kisah Bunga adalah potret menyakitkan tentang kekerasan dalam lingkup keluarga yang masih terjadi di Indonesia. Namun, melalui perhatian langsung dari pejabat negara seperti Menteri PPPA dan Ibu Fatma Saifullah, hadirnya negara dalam memberikan perlindungan dan harapan menjadi nyata. Kini, Bunga tidak sendiri. Ia ditemani doa, perlindungan hukum, serta dukungan untuk terus bermimpi dan bangkit.

Fenomena Terkini






Trending