Mensos Tindaklanjuti Masalah Bansos Gagal Salur: 405 Ribu KPM Sudah Menerima Bantuan

Kuatbaca.com-Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul menyampaikan perkembangan terbaru terkait penyaluran bantuan sosial (bansos) untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Meski sebelumnya terjadi kendala besar berupa gagal salur, kini kondisi mulai membaik dengan ratusan ribu KPM berhasil menerima bantuan.
1. Perbaikan Data Bansos Berjalan Positif, 405 Ribu KPM Sudah Cair
Dari total 768 ribu KPM yang sempat mengalami kegagalan dalam penyaluran bansos, sebanyak lebih dari 405 ribu sudah berhasil diproses dan menerima bantuan. Hal ini menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam menangani masalah administrasi dan sistem yang menghambat distribusi bansos tepat sasaran.
Gus Ipul menjelaskan, proses perbaikan data terus berlanjut bersama Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), yang menjadi mitra utama penyaluran dana bansos ini. Meski masih ada sekitar 363 ribu KPM yang dalam tahap perbaikan data administrasi, pemerintah optimistis akan menuntaskan masalah ini.
2. Penyebab Gagal Transfer dan Upaya Penyelesaian
Kendala gagal transfer bansos banyak disebabkan oleh masalah administrasi, seperti perubahan nama, Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang tidak sesuai, serta ketidaksesuaian data rekening bank. Gus Ipul menegaskan bahwa semua persoalan ini sedang diperbaiki secara intensif bersama pihak perbankan agar penyaluran bansos kembali berjalan lancar.
Selain itu, ada kendala teknis terkait rekening yang tidak aktif atau tidak ditemukan di sistem bank. Oleh karena itu, pemerintah terus berkoordinasi dengan berbagai pihak termasuk Badan Pusat Statistik (BPS) dan Himbara untuk memperbarui data dan mengaktifkan rekening agar bansos dapat disalurkan dengan tepat.
3. Penyaluran Bansos Tahap II dan Progres Penerima Bantuan
Bansos tahap II yang mencakup program reguler dan penebalan bansos kini tengah berjalan dengan baik. Setiap KPM program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) mendapatkan total bantuan sebesar Rp 1 juta, terdiri dari Rp 600 ribu bantuan reguler dan tambahan Rp 400 ribu untuk bulan Juni dan Juli.
Hingga saat ini, lebih dari 14 juta KPM telah menerima BPNT reguler, sementara Program Keluarga Harapan (PKH) sudah tersalurkan sebanyak 80,43 persen dan BPNT sebanyak 82,95 persen. Pemerintah juga tengah memproses pembukaan rekening baru bagi ribuan KPM yang belum memiliki rekening aktif sebagai langkah penting dalam memperlancar distribusi bansos.
4. Komitmen Pemerintah dan Koordinasi Intensif untuk Penyelesaian Masalah
Menteri Sosial menegaskan komitmen pemerintah untuk terus memperbaiki sistem dan data demi memastikan seluruh KPM menerima bantuan sesuai haknya. Setiap umpan balik dari bank atau penerima langsung ditindaklanjuti dengan perbaikan data
atau pengalihan penyaluran.
Gus Ipul juga menyatakan akan memperkuat koordinasi dengan Himbara dan bahkan lembaga pengawas keuangan seperti Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) jika diperlukan, guna mengantisipasi kendala dan memastikan transparansi penyaluran bansos.
Dengan berbagai langkah perbaikan ini, diharapkan penyaluran bantuan sosial di Indonesia semakin efektif dan tepat sasaran, membantu masyarakat terdampak dalam menghadapi tantangan ekonomi. Pemerintah terus mengajak seluruh pihak untuk bersinergi demi keberhasilan program bansos yang berkelanjutan.