Mengintip Spesifikasi Electrum H5, Motor Listrik Murah yang Siap Saingi Skuter Konvensional
Kuatbaca.com-Motor listrik Electrum H5 akhirnya diperkenalkan secara resmi di Indonesia sebagai langkah awal menuju pengembangan ekosistem kendaraan listrik nasional. Namun, untuk saat ini, Electrum H5 belum tersedia untuk konsumen umum. Unit perdana baru digunakan secara eksklusif oleh mitra driver Gojek dalam layanan GoRide Electric. Meski demikian, ke depan motor listrik ini diproyeksikan akan tersedia secara luas dan dijual dengan harga yang sangat kompetitif—bahkan diklaim lebih murah dari Honda Vario 125.
Electrum, sebagai produsen lokal, menegaskan komitmennya untuk menghadirkan solusi mobilitas berkelanjutan yang terjangkau. Peluncuran H5 menjadi tonggak penting dalam pengembangan kendaraan listrik yang dirancang khusus menghadapi karakter jalanan Indonesia yang beragam. Kehadiran motor ini tidak hanya menambah pilihan konsumen, tapi juga menunjukkan keseriusan industri otomotif lokal dalam transisi energi ramah lingkungan.
1. Dua Varian Unggulan: Performance dan Eco dengan Dimensi Serupa
Electrum H5 hadir dalam dua pilihan varian, yaitu Performance dan Eco. Keduanya mengusung desain dan dimensi yang identik, yakni panjang 1.860 mm, lebar 720 mm, dan tinggi 1.120 mm. Meski memiliki tampilan luar yang serupa, terdapat perbedaan signifikan dari sisi bobot dan performa. Varian Performance memiliki berat 110 kg, sedangkan varian Eco lebih ringan dengan bobot 100 kg.
Perbedaan lainnya terdapat pada output tenaga. Varian Performance mampu menghasilkan daya hingga 5,2 kW pada 3.000 rpm dengan torsi 31 Nm di 1.600 rpm. Sementara itu, varian Eco hanya memiliki tenaga 2,6 kW dengan torsi 27 Nm. Perbedaan tenaga ini tentu berpengaruh terhadap respons akselerasi serta performa secara keseluruhan, menjadikan Performance cocok untuk kebutuhan intensitas tinggi, sedangkan Eco ideal untuk penggunaan harian yang lebih santai.
2. Jarak Tempuh dan Kapasitas Baterai: Pilihan Sesuai Kebutuhan
Dari sisi konsumsi energi, Electrum H5 menggunakan baterai 1,8 kWh per unit. Varian Performance mengusung dua baterai, memungkinkan pengguna menempuh jarak hingga 120 km dalam satu kali pengisian penuh. Masing-masing baterai memiliki berat sekitar 10 kg, membuatnya masih cukup ringan untuk ditukar di stasiun penukaran baterai atau Battery Swap Station (BSS).
Sementara varian Eco hanya menggunakan satu baterai, sehingga jarak tempuhnya terbatas di angka sekitar 60 km. Meski jaraknya lebih pendek, hal ini tetap cocok untuk aktivitas perkotaan seperti berangkat kerja, antar jemput, atau kegiatan logistik ringan. Pemilihan varian bisa disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, baik untuk efisiensi maupun performa lebih tinggi.
3. Harga Terjangkau dan Target Pasar Konsumen Umum
Meskipun harga resmi Electrum H5 belum diumumkan, pihak perusahaan memberikan bocoran bahwa banderol motor ini akan lebih rendah dari Honda Vario 125, yang saat ini berada di kisaran Rp 22,5 juta hingga Rp 24,4 juta. Berdasarkan spekulasi pasar, harga jual Electrum H5 diperkirakan akan berada di angka Rp 20 juta hingga Rp 21 juta.
Rencana pemasaran ke publik akan dilakukan setelah jaringan BSS milik Electrum tersebar luas. Targetnya, dalam enam bulan ke depan, motor ini akan tersedia untuk konsumen umum di Indonesia. Selain itu, Electrum H5 juga telah dilengkapi panel instrumen digital dan bagasi luas yang mampu menampung helm, menjadikannya praktis dan fungsional untuk penggunaan harian.
Electrum H5 hadir sebagai jawaban atas kebutuhan kendaraan listrik yang terjangkau, efisien, dan ramah lingkungan di Indonesia. Dengan dua pilihan varian, performa optimal, serta harga kompetitif, motor ini siap menjadi alternatif ideal bagi masyarakat yang ingin beralih dari kendaraan konvensional ke kendaraan berbasis listrik.
Langkah Electrum dalam mengintegrasikan sistem penukaran baterai juga menandai kesiapan ekosistem kendaraan listrik yang lebih praktis dan berkelanjutan. Jika infrastruktur pendukung berjalan sesuai rencana, bukan tidak mungkin Electrum H5 akan menjadi pelopor revolusi skuter listrik di Indonesia, baik untuk penggunaan pribadi maupun armada operasional transportasi digital.