Mengenal Lebih Dekat Sapi Simental: Jenis Sapi Kurban Bruno Gemoy Milik Presiden Prabowo

29 May 2025 09:24 WIB
bruno-gemoy-sapi-kurban-yang-dibeli-prabowo-dari-peternak-surabaya-1748417899899_169.jpeg

Kuatbaca.com - Menyambut Hari Raya Idul Adha, perhatian publik tertuju pada salah satu sapi kurban milik Presiden Prabowo Subianto yang diberi nama Bruno Gemoy. Sapi ini mencuri perhatian bukan hanya karena status pemiliknya, tetapi juga karena ukuran tubuhnya yang luar biasa besar serta jenisnya yang istimewa. Bruno Gemoy merupakan sapi jenis Simental, salah satu ras sapi yang dikenal memiliki bobot tubuh masif dan kualitas daging yang sangat baik.

Sapi yang dibeli dari seorang peternak asal Surabaya ini memiliki bobot mencapai 845 kilogram dan telah berumur lebih dari empat tahun. Dengan ukuran sebesar itu, Bruno termasuk dalam kategori sapi kurban premium yang sangat diperhatikan dari segi gizi, kebersihan, hingga kondisi mentalnya.

1. Mengenal Ciri Khas dan Asal Usul Sapi Simental

Sapi Simental, yang juga dikenal sebagai Swiss Fleckvieh, merupakan ras sapi yang berasal dari Lembah Sungai Simme di Swiss. Sejak pertama kali dikembangkan, sapi ini telah menyebar ke seluruh dunia dan kini dapat ditemukan di enam benua. Data menunjukkan bahwa populasi sapi Simental saat ini mencapai 40 hingga 60 juta ekor, dengan konsentrasi terbesar berada di benua Eropa.

Secara fisik, sapi ini mudah dikenali lewat pola warnanya yang khas. Tubuhnya biasanya berwarna emas, merah, atau putih dengan kepala berwarna putih, dan seringkali juga memiliki bercak putih di punggung atau bahu. Ciri khas ini membuatnya mudah dibedakan dari jenis sapi lainnya. Bobot rata-rata seekor sapi jantan Simental bisa mencapai 1.050 hingga 1.300 kg, sedangkan betina berkisar antara 700 hingga 900 kg.

2. Manfaat Ganda: Sumber Daging dan Susu Berkualitas

Salah satu keunggulan sapi Simental terletak pada fungsi gandanya. Selain dikenal sebagai sapi potong yang menghasilkan daging berkualitas tinggi, sapi ini juga dapat dimanfaatkan sebagai sapi perah, karena produksi susunya cukup tinggi dan bergizi. Dengan karakteristik ini, Simental sangat cocok untuk dijadikan hewan ternak dalam skala besar maupun untuk keperluan kurban seperti Idul Adha.

Dari sisi umur produktif, sapi Simental memiliki rentang hidup 15 hingga 20 tahun, dengan masa produktif optimal sekitar 1 hingga 1,5 tahun. Selama masa produktifnya, sapi ini membutuhkan asupan makanan bergizi tinggi seperti rumput segar, jerami alfalfa, biji-bijian, jagung, dan suplemen vitamin serta mineral, agar dapat menghasilkan daging dan susu dalam kualitas terbaik.

3. Perawatan Khusus untuk Sapi Kurban Presiden

Sapi sebesar Bruno Gemoy tentu memerlukan perawatan ekstra untuk menjaga kesehatannya. Pemiliknya, Suyatno, seorang peternak dari Rojo Koyo Farm, Sidorejo, Surabaya, menyampaikan bahwa sapi ini mendapatkan berbagai fasilitas khusus. Di antaranya, kandang yang steril dan berventilasi baik, alas kandang menggunakan karpet agar tidak licin, serta pijatan rutin untuk melancarkan peredaran darah.

Lebih menarik lagi, Bruno juga dimanjakan dengan alunan musik dan kipas angin, agar suasana di kandang tetap nyaman dan tidak membuat stres. Suyatno menyatakan bahwa sapi kurban sekelas ini memang perlu diperlakukan seperti "raja", karena kesehatan mental hewan juga mempengaruhi kualitas daging saat disembelih.

"Perawatannya mulai dari sterilisasi kandang, kebersihan lantai dengan karpet, rutin dipijat, dan dimandikan," ungkap Suyatno saat diwawancarai pada Rabu (28/5).

4. Simbol Kepedulian dan Kualitas dalam Kurban

Pemilihan sapi Simental oleh Presiden Prabowo bukan hanya menunjukkan komitmennya dalam menjalankan ibadah kurban secara serius, tetapi juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya memilih hewan kurban yang sehat, terawat, dan sesuai syariat. Sapi Bruno Gemoy menjadi simbol bahwa kualitas kurban tidak hanya diukur dari besar bobotnya, tetapi juga dari komitmen terhadap kesejahteraan hewan.

Dengan perawatan intensif dan pemilihan jenis sapi unggulan, Bruno Gemoy mewakili nilai penting dalam berkurban: keikhlasan, kesungguhan, serta tanggung jawab terhadap makhluk hidup yang dikurbankan. Semoga semangat ini bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat luas dalam menyambut Idul Adha yang penuh makna.

Fenomena Terkini






Trending