Menanti Paus Baru: Empat Nama Calon Pengganti Paus Fransiskus dan Proses Konklaf di Vatikan

24 April 2025 08:50 WIB
detik-pagi-empat-nama-yang-disebut-jadi-pengganti-paus-fransiskus-1745420172774_43.jpeg

Kuatbaca.com - Wafatnya Paus Fransiskus menjadi momen bersejarah bagi Gereja Katolik, membuka babak baru bagi 1,4 miliar umat Katolik di seluruh dunia. Saat ini, Dewan Kardinal Vatikan bersiap melaksanakan konklaf—sebuah proses tertutup untuk memilih pemimpin baru Takhta Suci. Di tengah suasana duka, dunia menanti siapakah yang akan menjadi Paus pengganti Fransiskus.

1. Apa Itu Konklaf dan Bagaimana Proses Pemilihan Paus?

Konklaf berasal dari kata Latin cum clave yang berarti "dikunci." Proses ini dilangsungkan secara tertutup di Kapel Sistina, Vatikan. Garda Swiss akan menjaga ketat area tersebut, sementara semua komunikasi dari dan ke luar akan diputus total, termasuk telepon dan internet.

Setiap kardinal pemilih diberikan selembar kertas bertuliskan Eligo in Summum Pontificem meum (Saya memilih Pemimpin Tertinggiku), untuk menuliskan nama kandidat Paus. Agar terpilih, seorang kandidat harus meraih dua pertiga suara dari total kardinal pemilih.

Jika belum tercapai, pemungutan suara akan terus diulang. Setelah 30 putaran tanpa hasil, dua kandidat teratas akan diajukan, dan mereka tidak diperbolehkan memilih.

  • Asap hitam dari cerobong menandakan belum ada Paus terpilih.
  • Asap putih berarti Paus telah terpilih, disusul bunyi lonceng Basilika Santo Petrus dan pengumuman resmi, “Habemus Papam!”

2. Empat Nama yang Disebut Sebagai Calon Kuat Paus Baru

Berikut adalah empat nama kardinal yang disebut-sebut sebagai kandidat kuat menggantikan Paus Fransiskus:

a. Pietro Parolin (Italia) – Usia 70 Tahun

Sekretaris Negara Vatikan yang dikenal cakap dalam diplomasi dan memiliki hubungan erat dengan Paus Fransiskus. Ia dipandang sebagai kandidat konservatif-moderat yang stabil.

b. Luis Antonio Gokim Tagle (Filipina) – Usia 67 Tahun

Kardinal asal Asia yang digadang-gadang mewakili suara global Gereja. Dikenal dekat dengan umat, progresif dalam isu sosial, dan mewakili wilayah dengan populasi Katolik terbesar di Asia.

c. Fridolin Ambongo Besungu (Kongo) – Usia 65 Tahun

Pemimpin Gereja dari Afrika yang dikenal vokal soal keadilan sosial dan lingkungan. Kehadirannya mencerminkan pertumbuhan pesat umat Katolik di benua Afrika.

d. Peter Kodwo Appiah Turkson (Ghana) – Usia 76 Tahun

Kardinal senior asal Afrika yang pernah menjabat di berbagai posisi penting Vatikan. Meski berusia lebih tua, ia tetap disebut sebagai figur yang dihormati dan berpengaruh.

3. Indonesia Kirim Delegasi Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus

Sebagai bentuk penghormatan, Presiden Prabowo Subianto mengutus empat tokoh nasional untuk menghadiri prosesi pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan pada Sabtu, 26 April 2025. Mereka adalah:

  1. Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi)
  2. Wamenkeu Thomas Djiwandono (Tommy)
  3. Mantan Menteri ESDM, Ignasius Jonan
  4. Menteri HAM, Natalius Pigai

Pengiriman delegasi ini mencerminkan komitmen Indonesia dalam menjalin hubungan erat dengan Vatikan, serta menunjukkan penghormatan tinggi terhadap sosok Paus Fransiskus.

4. Momen Emosional bagi Dunia Katolik

Kematian Paus Fransiskus bukan hanya menjadi momen duka, tetapi juga waktu refleksi global bagi arah masa depan Gereja Katolik. Siapa pun yang akan menggantikan beliau akan dihadapkan pada tantangan besar:

  • Menjaga persatuan Gereja global
  • Menjawab isu sosial modern
  • Memperkuat kepercayaan umat terhadap institusi Gereja

Pemilihan Paus baru bukan sekadar urusan internal Vatikan, tapi merupakan peristiwa global yang akan menentukan arah kepemimpinan rohani bagi jutaan umat Katolik di seluruh dunia. Dengan nama-nama besar seperti Pietro Parolin, Luis Tagle, Fridolin Ambongo, dan Peter Turkson mengemuka, dunia menanti sosok yang akan membawa Gereja Katolik ke era baru—dengan tantangan global yang semakin kompleks.

Habemus Papam akan kembali menggema dari Kapel Sistina, membawa harapan dan haru bagi seluruh umat Katolik sedunia.

Fenomena Terkini






Trending