Megawati Hangestri Ungkap Alasan Tak Lanjut di Red Sparks: Keluarga Prioritas, Karier Bisa Dikejar Kapan Saja

Kuatbaca.com - Bintang voli putri Indonesia, Megawati Hangestri Pertiwi, akhirnya mengungkap secara blak-blakan alasan di balik keputusannya tidak memperpanjang kontrak dengan klub asal Korea Selatan, Daejeon Red Sparks. Meski sempat bersinar dan menjadi andalan tim di Liga Voli Korea Selatan, Megawati memilih pulang ke Indonesia dan menepi sejenak dari panggung voli profesional internasional.

1. Megawati Pulang, Diterima Hangat di Jember

Setibanya di Indonesia, Megawati langsung bertolak ke kampung halamannya di Jember, Jawa Timur. Di sana, ia disambut hangat oleh Bupati Jember, Muhammad Fawait, dalam sebuah acara silaturahmi yang berlangsung di Pendapa Wahyawibawagraha. Momen tersebut menjadi kesempatan Megawati untuk mengungkapkan isi hati dan alasan di balik keputusan besar dalam kariernya.

2. Putus Kontrak Secara Profesional, Bukan karena Cedera

Megawati menegaskan bahwa keputusannya tidak memperpanjang kontrak dengan Red Sparks dilakukan secara profesional dan sepenuhnya merupakan haknya sebagai atlet. Ia juga membantah kabar yang menyebutkan bahwa cedera menjadi alasan utama dirinya memilih mundur.

"Saya memutuskan kontrak dengan Red Sparks itu secara profesional. Saya juga punya hak untuk memutus kontrak itu. Saya nggak ada pikiran karena cedera," tegasnya.

Terkait kondisi fisik, Megawati menjelaskan bahwa cedera pada kakinya sudah pulih dan hanya membutuhkan waktu pemulihan sekitar dua bulan. Hal ini sekaligus menepis kekhawatiran publik bahwa ia terpaksa berhenti karena masalah kesehatan.

3. Alasan Utama: Keluarga dan Kehidupan di Luar Lapangan

Di balik keputusannya meninggalkan liga profesional yang bergengsi itu, Megawati menekankan satu hal yang menjadi prioritas dalam hidupnya: keluarga, terutama sang ibu. Ia menyadari bahwa sehebat apa pun kariernya, tidak ada yang bisa menggantikan keberadaan dan doa dari seorang ibu.

"Karier bisa dikejar kapanpun, tapi keluarga tetap nomor satu. Sehebat-hebatnya aku pasti ada doa mama. Rezeki tidak akan tertukar," ucap Megawati dengan tulus.

Ungkapan ini mencerminkan sisi humanis dan bijak dari sosok atlet yang selama ini dikenal tangguh di lapangan. Ia menunjukkan bahwa kesuksesan bukan hanya soal prestasi, tetapi juga tentang menjaga keseimbangan hidup.

4. Tak Tutup Kemungkinan Main di Negara Lain

Meski kini memilih rehat dari kompetisi internasional, Megawati tidak menutup peluang untuk kembali berlaga di luar negeri. Ia menyatakan siap menjajal pengalaman baru di liga negara lain jika ada kesempatan yang cocok di masa mendatang.

"Aku juga punya kehidupan lain, tidak stagnan di situ. Mungkin coba di negara lain," ujarnya.

Pernyataan ini membuka kemungkinan bahwa Megawati masih berambisi melanjutkan karier profesionalnya, tetapi dengan pendekatan yang lebih fleksibel dan sesuai dengan nilai-nilai hidup yang ia yakini.

5. Jejak Gemilang Megawati di Red Sparks

Selama memperkuat Red Sparks, Megawati yang dijuluki “Megatron” tampil impresif dan menjadi sorotan tidak hanya di Indonesia, tapi juga di Korea Selatan. Statistik permainannya mencatat kontribusi besar dalam beberapa laga penting. Ia menjadi simbol kekuatan dan ketangguhan, serta berhasil mengangkat citra atlet voli Indonesia di mata dunia.

Kepergian Megawati tentu menjadi kehilangan besar bagi Red Sparks dan fans voli Korea, namun keputusannya juga menunjukkan bahwa kesejahteraan mental dan kedekatan dengan keluarga adalah bagian penting dari kesuksesan seorang atlet.

6. Pilihan Bijak Seorang Atlet Profesional

Langkah Megawati Hangestri meninggalkan Red Sparks bukan keputusan gegabah, melainkan pilihan matang dari seorang atlet profesional yang tahu prioritas hidupnya. Ia menegaskan bahwa prestasi besar tidak harus mengorbankan waktu bersama keluarga, dan karier bisa terus dikejar jika niat dan kesempatan selaras.

Kini, masyarakat Indonesia hanya bisa menantikan kejutan selanjutnya dari Megatron baik di pentas nasional maupun internasional. Yang pasti, Megawati telah memberikan pelajaran penting bahwa sukses tak hanya soal panggung besar, tapi juga tentang pulang ke rumah dan mencintai diri sendiri.