Mayjen Deddy Suryadi Diangkat Jadi Pangdam Jaya, Ini Profil Lengkap dan Karier Militernya

Kuatbaca.com-Struktur kepemimpinan militer di wilayah ibu kota kembali mengalami penyegaran. Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto resmi menunjuk Mayjen TNI Deddy Suryadi sebagai Pangdam Jaya menggantikan Mayjen Rafael Granada Baay. Penunjukan ini merupakan bagian dari rotasi besar-besaran yang melibatkan lebih dari seratus perwira tinggi di lingkungan TNI.
Mayjen Deddy Suryadi sebelumnya menjabat sebagai Pangdam IV/Diponegoro. Kini, ia dipercaya untuk memimpin Komando Daerah Militer Jayakarta (Kodam Jaya), yang memiliki tanggung jawab strategis dalam menjaga stabilitas dan keamanan di wilayah Jakarta dan sekitarnya, termasuk pusat pemerintahan dan objek vital nasional.
Penunjukan ini menjadi sorotan karena Kodam Jaya adalah salah satu posisi penting di tubuh TNI Angkatan Darat. Selain peran taktis, posisi ini juga memiliki dimensi politis dan sosial yang kuat, mengingat Jakarta sebagai pusat pemerintahan dan aktivitas nasional.
Deddy menggantikan Rafael Granada Baay yang kini diangkat sebagai Sekretaris Utama Badan Intelijen Negara (Sestama BIN). Dengan posisi barunya, Rafael juga akan mendapatkan kenaikan pangkat menjadi Letnan Jenderal (Letjen), sebagai bentuk penghargaan atas pengabdiannya.
1. Profil Singkat dan Awal Karier Deddy Suryadi
Mayjen Deddy Suryadi lahir di Bandung pada 14 September 1973. Ia merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1996 dan berasal dari kecabangan infanteri. Jejak karier militernya didominasi oleh pengalaman panjang di satuan elite Komando Pasukan Khusus (Kopassus), yang menjadi tempat ia meniti karier sejak awal.
Di satuan baret merah tersebut, Deddy pernah memegang beberapa posisi penting, termasuk Komandan Batalyon 22 Grup 2/Sandi Yudha, Komandan Denma Kopassus, hingga menjabat sebagai Dan Grup 2/Sandi Yudha. Kariernya terus menanjak saat ia dipercaya sebagai Wakil Komandan Jenderal (Wadanjen) Kopassus pada 2021, dan kemudian naik menjadi Danjen Kopassus di tahun 2023 hingga 2024.
Pengalamannya di satuan elite ini membentuk karakter kepemimpinan yang tangguh, disiplin, dan cepat mengambil keputusan di situasi kritis. Kedisiplinan tinggi yang melekat pada kultur Kopassus turut mempengaruhi gaya kepemimpinan Deddy dalam berbagai penugasan berikutnya.
Selain di Kopassus, Deddy juga pernah menjabat sebagai Komandan Korem 074/Warastratama di Solo pada 2021 dan kemudian menjabat sebagai Kepala Staf Kodam IV/Diponegoro di tahun 2022. Setelah itu, ia dilantik sebagai Pangdam IV/Diponegoro pada Februari 2024 sebelum akhirnya dipercaya memimpin Kodam Jaya.
2. Pernah Jadi Ajudan Presiden Jokowi
Salah satu catatan menarik dalam perjalanan karier Deddy adalah ketika dirinya dipercaya sebagai ajudan Presiden RI ke-7, Joko Widodo, pada periode 2017 hingga 2019. Penugasan ini menunjukkan tingkat kepercayaan tinggi yang diberikan negara kepada Deddy dalam menjaga dan mendampingi kepala negara dalam berbagai kegiatan kenegaraan.
Posisi ajudan presiden bukan hanya simbol kehormatan, tetapi juga ujian atas loyalitas, kecermatan, dan kemampuan berkomunikasi lintas sektor. Pengalaman ini jelas memperkaya kapasitas kepemimpinan Deddy, baik dalam menghadapi situasi lapangan maupun dalam merancang strategi jangka panjang.
Kiprah sebagai ajudan kepala negara menjadi batu loncatan penting dalam karier Deddy di militer. Selepas masa tugasnya di Istana Kepresidenan, ia kembali ke struktur TNI dan dipercaya menduduki posisi strategis, mulai dari Kasrem 061/Surya Kencana di Bogor hingga memimpin Korem 074/Solo dan kemudian menjabat Kasdam IV/Diponegoro.
Kini, dengan latar belakang yang solid dan pengalaman di satuan tempur serta tugas protokoler kenegaraan, Deddy dinilai layak mengemban amanah besar sebagai Pangdam Jaya, terutama dalam menjaga keamanan ibu kota di tengah dinamika sosial-politik yang kompleks.
3. Rotasi 117 Perwira Tinggi TNI dan Makna Strategisnya
Pengangkatan Mayjen Deddy menjadi Pangdam Jaya merupakan bagian dari rotasi besar-besaran yang melibatkan total 117 perwira tinggi TNI. Langkah ini tertuang dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/667/V/2025 yang ditandatangani pada 27 Mei 2025. Rotasi ini dilakukan sebagai bagian dari strategi pembinaan karier dan penyegaran organisasi di tubuh militer Indonesia.
Dari 117 perwira tinggi yang dirotasi, tercatat 47 berasal dari TNI Angkatan Darat, 30 dari TNI Angkatan Laut, dan 40 lainnya dari
TNI Angkatan Udara. Langkah ini mencerminkan proses regenerasi yang terus berjalan dalam institusi TNI, sekaligus menjawab kebutuhan atas penyesuaian terhadap tantangan pertahanan yang dinamis.
Panglima TNI menegaskan bahwa mutasi ini bukan sekadar administratif, tetapi merupakan bagian dari transformasi organisasi untuk menjaga kesiapan dan efektivitas seluruh satuan. Perubahan struktur kepemimpinan di berbagai tingkatan juga diharapkan mampu mendorong semangat baru di lingkungan TNI.
Dengan latar belakang yang kuat dan pengalaman lapangan yang mumpuni, Mayjen Deddy Suryadi diharapkan mampu membawa Kodam Jaya tetap solid, responsif, dan adaptif terhadap berbagai tantangan keamanan di kawasan Jakarta dan sekitarnya.