Martin Ødegaard Tak Terlihat, Arsenal Kalah dari PSG di Semifinal Liga Champions

Kuatbaca.com-Arsenal harus menelan pil pahit setelah kalah 1-0 dari Paris Saint-Germain (PSG) pada leg pertama semifinal Liga Champions 2024/2025 yang digelar di Emirates Stadium, London, pada Rabu, 30 April 2025. Kekalahan tersebut tentu mengecewakan para penggemar The Gunners, terlebih lagi dengan penampilan kurang memuaskan dari sang kapten, Martin Ødegaard. Banyak yang menilai bahwa Ødegaard yang biasanya menjadi pengatur serangan Arsenal, kali ini tidak menunjukkan performa terbaiknya di lapangan.
1. Ødegaard Menghilang di Lapangan: Apa yang Terjadi?
Martin Ødegaard, yang dikenal sebagai jenderal lini tengah Arsenal, tampak 'menghilang' dalam pertandingan melawan PSG. Sebagai kapten tim, harapannya tentu tinggi, tetapi Ødegaard tidak mampu memberikan kontribusi signifikan dalam pertandingan tersebut. Ia tidak hanya gagal mencetak gol atau memberikan assist, tetapi juga jarang terlibat dalam alur serangan tim. Bahkan, berdasarkan data dari Sofascore, Ødegaard hanya mencatatkan potensi assist (xA) sebesar 0.08, yang sangat rendah untuk seorang pemain dengan peran vital di tengah lapangan.
Tidak hanya itu, Ødegaard juga gagal menunjukkan ketajaman dalam duel-duel individu. Dari delapan duel di darat, ia hanya memenangkan dua, sementara enam sisanya berakhir dengan kekalahan. Ia juga kehilangan bola sebanyak 14 kali dan gagal dalam empat dari enam percobaan dribble. Dengan statistik seperti itu, penampilan Ødegaard dalam laga penting ini tentu mengecewakan banyak pihak.
2. Serangan Arsenal Tanpa Ødegaard: Siapa yang Mengatur Permainan?
Walaupun Arsenal sempat mengancam gawang PSG dalam beberapa kesempatan, serangan yang dibangun tidak melibatkan Ødegaard. Permainan kreatif yang biasanya dimiliki oleh sang kapten tampak hilang, dan hal ini sangat terasa saat Arsenal mencoba mengejar ketertinggalan. Tanpa kontribusi berarti dari Ødegaard, serangan Arsenal cenderung tumpul dan mudah dipatahkan oleh pertahanan PSG yang solid.
Pemain seperti Bukayo Saka dan Gabriel Martinelli mungkin mencoba untuk mengobarkan ancaman, tetapi tanpa pengaturan permainan yang matang dari lini tengah, usaha mereka tampaknya sia-sia. Ødegaard yang biasanya menjadi otak serangan, kali ini tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Hal ini semakin membuat frustrasi para pendukung Arsenal yang mengharapkan sebuah solusi kreatif di lini tengah.
3. Kekalahan yang Harus Dibalas di Leg Kedua
Kekalahan 1-0 di leg pertama ini menjadi sebuah tantangan besar bagi Arsenal menjelang leg kedua yang akan digelar di Paris, minggu depan. Dengan hasil ini, Arsenal harus mampu membalikkan keadaan di kandang PSG jika mereka ingin melanjutkan perjuangan mereka menuju final Liga Champions. Namun, tanpa peningkatan signifikan dari para pemain kunci seperti Ødegaard, tugas ini akan semakin sulit.
Dalam laga tersebut, Arsenal memiliki cukup waktu untuk mencoba mengubah jalannya pertandingan, namun kekurangan kreativitas di lini tengah dan lemahnya penyelesaian akhir membuat mereka gagal mencetak gol. Pelatih Mikel Arteta harus menemukan cara untuk membangkitkan semangat tim, terutama dengan mengoptimalkan peran Ødegaard yang sejauh ini belum menunjukkan kualitas terbaiknya di laga-laga besar.
4. Harapan untuk Ødegaard di Leg Kedua: Bangkit atau Terbenam?
Dengan leg kedua yang semakin mendekat, semua mata kini tertuju pada Martin Ødegaard. Arsenal membutuhkan kontribusi penuh dari sang kapten jika mereka ingin mempertahankan harapan mereka untuk lolos ke final. Ødegaard harus segera bangkit dan menunjukkan kualitas yang telah terbukti sebelumnya, karena di pertandingan yang menentukan ini, Arsenal sangat membutuhkan kreativitas dan ketajaman di lini tengah.
Namun, dengan tekanan yang semakin meningkat, apakah Ødegaard mampu menemukan kembali permainan terbaiknya dan memimpin Arsenal menuju kemenangan? Semua pertanyaan ini akan terjawab di leg kedua, dan jika Arsenal ingin melaju ke final, mereka harus menemukan cara untuk memanfaatkan potensi penuh dari sang kapten.
Kekalahan Arsenal dari PSG di leg pertama semifinal Liga Champions menunjukkan betapa vitalnya peran Martin Ødegaard dalam mengatur permainan. Tanpa kontribusi maksimal dari Ødegaard, serangan Arsenal tidak bisa berkembang dengan baik. Arsenal kini harus berjuang keras untuk membalas kekalahan ini di leg kedua, dengan harapan Ødegaard dapat kembali menunjukkan kemampuan terbaiknya. Jika tidak, harapan mereka untuk melaju ke final Liga Champions akan semakin sulit tercapai.