Mahasiswa Tewas Ditabrak BMW di Sleman, Polisi Diminta Transparan dan Tegas

27 May 2025 09:28 WIB
ilustrasi-kecelakaan_169.jpeg

Kecelakaan tragis terjadi di Jalan Palagan Tentara Pelajar, tepatnya di Simpang Tiga Dusun Sedan, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Sabtu (24/5/2025) pukul 01.00 WIB. Seorang mahasiswa berinisial AA (19) meninggal dunia setelah sepeda motor yang dikendarainya ditabrak mobil BMW.

Menurut keterangan Kasat Lantas Polresta Sleman, AKP Mulyanto, korban mengendarai Honda Vario dengan pelat nomor B-3373-PCG dari arah selatan menuju utara. Diduga AA hendak memutar arah ke selatan ketika sebuah mobil BMW dengan nomor polisi B-1442-NAC yang dikemudikan CP (21) melaju dari arah belakang dengan kecepatan tinggi.

"Karena jarak yang terlalu dekat, pengemudi BMW tidak sempat menghindar dan langsung menabrak motor korban," jelas Mulyanto.

Tabrakan Keras Sebabkan Korban Terpental dan Tewas di Tempat

Benturan keras tersebut menyebabkan AA terpental bersama sepeda motornya. Mobil BMW yang dikemudikan CP pun kehilangan kendali dan menabrak sebuah mobil Honda CR-V yang sedang terparkir di sisi timur jalan.

Korban dinyatakan meninggal di lokasi kejadian akibat luka parah di kepala, robekan di bibir atas, memar di paha kiri, serta lecet di tangan kiri.

BMW Penabrak Ternyata Menunggak Pajak

Berdasarkan data dari Samsat Banten, mobil BMW 320i putih metalik keluaran 2018 tersebut tercatat menunggak pajak. Masa berlaku pajak mobil berakhir pada 19 Mei 2025, atau terlambat tujuh hari dari waktu kecelakaan.

Adapun total pajak yang tertunggak sebesar Rp 11.317.000, dengan rincian:

  • PKB Pokok: Rp 6.710.000
  • Opsen PKB Pokok: Rp 4.429.000
  • SWDKLLJ Pokok: Rp 143.000
  • Denda SWDKLLJ: Rp 35.000

DPR Desak Polisi Usut Tuntas Kasus Ini

Peristiwa ini menjadi sorotan publik dan menuai reaksi keras dari sejumlah pihak. Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, mendesak Polda DIY untuk menindaklanjuti kasus ini secara profesional dan transparan.

"Jangan ada perlakuan istimewa. Kalau pelaku terbukti bersalah, harus diproses sesuai hukum yang berlaku, siapa pun dia," tegas Sahroni.

Ia juga menyinggung isu yang berkembang bahwa orang tua pelaku memiliki pengaruh besar dan telah menyiapkan tim pengacara untuk membela anaknya. Sahroni menegaskan bahwa hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu.

"Jangan sampai hukum jadi tumpul ke atas. Polisi harus tetap independen. Publik memantau dan menilai," katanya.

CP, pengemudi BMW yang disebut-sebut sebagai mahasiswa di Universitas Gadjah Mada (UGM), kini berada dalam sorotan tajam. DPR berjanji akan terus mengawal perkembangan kasus ini hingga ada kejelasan hukum.

korban kecelakaan
BMW
mahasiswa tewas

Fenomena Terkini






Trending