Legislator Irma Chaniago Bela Menkes Soal Ukuran Jeans: Bukan Body Shaming, Tapi Alarm Kesehatan

Kuatbaca.com - Pernyataan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (BGS) soal pria dengan ukuran celana jeans 33-34 lebih cepat menghadap Allah memicu beragam reaksi publik. Namun, menurut anggota Komisi IX DPR RI, Irma Suryani Chaniago, publik sebaiknya tidak terlalu baper (bawa perasaan) atas ucapan Menkes tersebut. Ia menegaskan bahwa pernyataan itu bukan bentuk body shaming, melainkan peringatan penting soal bahaya obesitas.
1. Irma: Tak Perlu Dibawa Perasaan, Ini Demi Kesehatan
Irma meminta masyarakat tidak mudah tersinggung atas pernyataan Menkes yang menyebut ukuran celana bisa menjadi indikator obesitas. Ia menilai pesan tersebut merupakan bentuk perhatian terhadap kesehatan publik, khususnya dalam upaya menurunkan angka kematian akibat penyakit tidak menular seperti jantung dan diabetes.
“Publik nggak usah baper, lah. Itu demi kesehatan juga, nggak ada maksud body shaming,” tegas Irma, Kamis (15/5/2025).
2. Ambil Pesan Positif, Bukan Terpaku Pada Kalimat
Irma mengajak masyarakat untuk menyaring pesan positif di balik penyampaian Menkes. Menurutnya, alih-alih mempermasalahkan gaya bicara, masyarakat seharusnya fokus pada substansi, yaitu pentingnya menjaga berat badan ideal untuk mencegah penyakit berbahaya.
“Masyarakat jangan berpikir negatif, ambil positifnya. Ini soal gaya hidup sehat,” lanjutnya.
3. DPR Dorong Regulasi Gula, Garam, dan Lemak
Lebih lanjut, Irma menyampaikan bahwa Komisi IX DPR RI juga sudah menginisiasi Panitia Kerja (Panja) GGL yang fokus pada pengendalian garam, gula, dan lemak dalam makanan olahan. Ia meminta Kementerian Kesehatan dan BPOM segera merumuskan regulasi untuk membatasi kadar GGL dalam produk yang beredar di pasaran.
“Karena obesitas memang berbahaya, terutama untuk jantung dan diabetes,” ujarnya.
4. Pemerintah Harus Tegas ke Produsen Fast Food
Irma juga mendesak pemerintah agar bertindak tegas terhadap perusahaan makanan yang menggunakan gula dan garam berlebihan, terutama dalam produk makanan cepat saji. Ia menilai pentingnya edukasi masyarakat secara luas agar gaya hidup sehat menjadi budaya, bukan sekadar kampanye musiman.
“Sosialisasi Germas harus lebih masif. Kalau preventifnya tidak jalan, anggaran kuratif tidak akan cukup,” tambah legislator Partai NasDem tersebut.
5. Ucapan Menkes Budi Gunadi: Antara Peringatan dan Polemik
Sebelumnya, Menkes Budi menyebut ukuran celana jeans bisa menjadi tanda awal risiko obesitas. Menurutnya, pria dengan ukuran 33-34 ke atas umumnya memiliki indeks massa tubuh (BMI) melebihi batas sehat. Ia menegaskan bahwa obesitas menjadi faktor utama berbagai penyakit kronis, dan secara lugas menyebut orang dengan berat badan berlebih lebih berisiko menghadapi kematian dini.
“Pokoknya laki-laki kalau ukuran jeans 34-33, sudah pasti obesitas. Itu menghadap Allah-nya lebih cepat,” ujar Menkes.
Menkes juga menyampaikan tips sehat lainnya seperti menghindari makan berlebih, rutin olahraga 30 menit selama lima kali seminggu, dan menjaga kesehatan mental agar umur lebih panjang.
6. Kontroversi Sehat, Tapi Perlu Dikemas Lebih Bijak
Pernyataan Menkes Budi Gunadi mungkin terasa frontal bagi sebagian orang, namun menurut sejumlah pihak seperti Irma Chaniago, niatnya adalah edukatif dan preventif. Isu kesehatan, terutama obesitas dan gaya hidup tidak sehat, memang perlu disampaikan secara terbuka namun tetap sensitif terhadap penerimaan publik.
Pesan kuncinya adalah kesehatan itu mahal, dan lebih baik dicegah melalui gaya hidup aktif dan pola makan sehat, daripada mengandalkan pengobatan yang berbiaya tinggi. Masyarakat diharapkan tidak hanya memperhatikan bentuk penyampaian, tapi juga menindaklanjuti substansi pesannya untuk hidup lebih sehat dan lebih panjang umur.