Kronologi KRL Tabrak Mobil di Bogor: KAI Tegaskan Pentingnya Disiplin di Perlintasan Sebidang

1. Insiden Kecelakaan Terjadi di Perlintasan Resmi JPL 27 Bogor
Kuatbaca.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 Jakarta menjelaskan kronologi lengkap kecelakaan Kereta Rel Listrik (KRL) yang menabrak mobil di perlintasan sebidang JPL nomor 27, Tanah Sareal, Kota Bogor. Kejadian berlangsung pada Sabtu, 19 April 2025, sekitar pukul 17.55 WIB, melibatkan Kereta Commuter Line No. 1040 relasi Manggarai–Bogor.
2. Mobil Tersangkut di Rel, Tabrakan Tak Terhindarkan
Satu unit mobil dilaporkan tersangkut di tengah rel dan tidak bisa bergerak saat kereta melintas. Dugaan awal menyebut kelalaian pengemudi sebagai penyebab utama, karena memaksa masuk perlintasan ketika waktu tidak memungkinkan. Akibatnya, kereta menabrak mobil, yang mengakibatkan kereta anjlok dan gangguan besar pada operasional KRL.
3. Petugas dan Masinis Sudah Lakukan Prosedur Keselamatan
Ixfan Hendriwintoko, Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, menyatakan bahwa perlintasan tersebut dijaga oleh petugas resmi, dan prosedur pencegahan kecelakaan telah dijalankan dengan benar. Bahkan, masinis telah membunyikan semboyan 35 (klakson panjang) sebelum sampai di lokasi. Namun karena kendaraan tidak kunjung bergerak dari rel, benturan akhirnya terjadi.
4. Dampak Insiden: Kereta Anjlok, Jalur Sementara Lumpuh
Kecelakaan tersebut menyebabkan Kereta Commuter Line No.1040 anjlok, yang berdampak langsung pada operasional kereta lintas Cilebut–Bogor. Hanya satu jalur yang bisa digunakan untuk perjalanan kereta dari dan menuju Stasiun Bogor, sehingga sejumlah jadwal KRL mengalami penjadwalan ulang dan rekayasa pola perjalanan.
5. 16 Perjalanan KRL Terdampak, Penumpang Menumpuk
Sebanyak 16 jadwal perjalanan KRL terkena dampak kecelakaan ini. KAI Commuter melakukan penyesuaian dan rekayasa perjalanan untuk mengatasi gangguan tersebut. Tak hanya itu, kepadatan penumpang terjadi di banyak stasiun, termasuk Cilebut, Depok, dan Bogor. Media sosial pun dibanjiri keluhan dari para penumpang yang terlambat atau tidak kebagian tempat.
6. Proses Evakuasi Kereta Selesai Malam Hari
Tim teknis KAI bergerak cepat untuk melakukan evakuasi kereta. Proses evakuasi Commuter Line No.1040 selesai pada pukul 21.29 WIB, saat roda KRL yang anjlok berhasil dikembalikan ke rel. Setelah itu, kereta dibawa ke Depo Depok pada pukul 21.56 WIB untuk pemeriksaan dan perbaikan lebih lanjut.
7. KAI Ingatkan Pentingnya Disiplin di Perlintasan Sebidang
VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, mengimbau kepada semua pengguna jalan raya agar selalu mendahulukan perjalanan kereta api saat melintasi perlintasan sebidang. Ia menekankan bahwa keselamatan operasional kereta sangat bergantung pada kepatuhan pengguna jalan terhadap rambu dan prosedur yang berlaku.
8. Kereta Api Tidak Bisa Menghindar, Risiko Tinggi di Perlintasan
KAI mengingatkan bahwa kereta api tidak bisa berhenti secara mendadak ataupun menghindar seperti kendaraan biasa. Karena beratnya beban dan kondisi rel, kereta membutuhkan jarak yang jauh untuk berhenti, dan tidak memiliki kemampuan manuver untuk berbelok. Hal ini membuat perlintasan sebidang menjadi titik rawan kecelakaan jika pengguna jalan tidak waspada.
9. Evaluasi dan Investigasi Masih Berlangsung
Pascainsiden, KAI menyatakan sedang melakukan evaluasi dan investigasi menyeluruh bersama pihak-pihak terkait untuk mengetahui secara pasti kronologi dan faktor penyebab. Jika diperlukan, akan dilakukan peninjauan ulang terhadap sistem pengamanan perlintasan, termasuk potensi peningkatan teknologi dan penjagaan.
10. Keselamatan Adalah Tanggung Jawab Bersama
Kejadian ini menjadi peringatan keras bahwa keselamatan di perlintasan rel adalah tanggung jawab bersama. Disiplin dalam berlalu lintas dan mematuhi aturan perlintasan bukan hanya melindungi diri sendiri, tapi juga menjaga keselamatan ratusan penumpang kereta di setiap perjalanannya. Jangan sampai kelalaian sesaat berujung pada tragedi yang bisa dihindari.