1. Kritik Siswa Viral, Jalur Guiding Block Berbahaya di Benhil Akhirnya Dibongkar

3 May 2025 12:38 WIB
guiding-block-di-taman-danau-dampelas-bendungan-hilir-benhil-jakarta-pusat-1746245115675_169.jpeg

Kuatbaca.com - Jakarta kembali disorot publik setelah dua pelajar viral di media sosial karena aksi kritik mereka terhadap jalur guiding block berbahaya yang terpasang di Taman Danau Dampelas, Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta Pusat. Dalam video yang beredar, keduanya menunjukkan bahwa guiding block kuning—yang seharusnya menjadi penuntun aman bagi penyandang tunanetra—justru mengarah ke area berbahaya di tepi sungai. Aksi ini menarik perhatian netizen dan akhirnya mendorong pemerintah melakukan tindakan cepat.

Kritik dua siswa yang tampil mengenakan seragam pramuka ini pun dinilai sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap aksesibilitas dan keselamatan difabel. Melalui simulasi sederhana, mereka menunjukkan bagaimana jalur pemandu itu dapat menuntun penyandang tunanetra langsung ke arah sungai tanpa pengaman yang memadai. Keberanian dan ketegasan mereka menyuarakan isu ini menuai banyak pujian dari publik.

1. Pemerintah Bergerak Cepat, Dua Lajur Guiding Block Dibongkar

Tak lama setelah video kritik tersebut viral, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui dinas terkait segera turun tangan. Pada Sabtu, 3 Mei 2025, sekitar pukul 10.16 WIB, dua lajur guiding block di Taman Danau Dampelas telah resmi dibongkar. Hal ini dilakukan untuk mencegah risiko kecelakaan bagi penyandang disabilitas, khususnya tunanetra.

Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa guiding block yang semula mengarah ke sungai telah dibongkar seluruhnya. Dua jalur pemandu tersebut sebelumnya berada di dekat area bermain anak dan menuntun ke arah sisi taman yang berbatasan langsung dengan sungai dan tembok rumah warga. Langkah pembongkaran ini menjadi respon cepat dari pemerintah dalam menjawab kritik masyarakat, sekaligus bukti bahwa aspirasi publik dapat mendorong perubahan nyata.

2. Analisis Lokasi: Guiding Block Tanpa Pembatas, Ancaman Nyata bagi Tunanetra

Dari dua jalur guiding block yang dibongkar, masing-masing memiliki tingkat risiko yang berbeda. Jalur pertama mengarah ke sebuah pohon dan berdekatan dengan pagar besi yang memisahkan taman dari sungai. Walau relatif lebih aman karena masih memiliki pembatas, arah jalur ini dinilai membingungkan dan tidak sesuai dengan prinsip guiding block yang seharusnya memudahkan mobilitas penyandang disabilitas.

Sementara itu, jalur kedua yang dianggap paling berbahaya langsung mengarah ke bibir sungai tanpa pengaman apapun selain tembok kecil yang tidak akan cukup menahan seseorang yang kehilangan keseimbangan. Jika tidak dibongkar, guiding block ini berpotensi besar menyebabkan kecelakaan serius bagi penyandang tunanetra. Masalah ini menunjukkan pentingnya audit dan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh fasilitas aksesibilitas di ruang publik.

3. Pentingnya Pelibatan Difabel dalam Perencanaan Kota

Insiden ini mengingatkan kembali pentingnya melibatkan komunitas difabel dalam proses perencanaan dan pengawasan pembangunan fasilitas umum. Jalur guiding block tidak hanya soal estetika atau formalitas dalam proyek infrastruktur, melainkan soal keselamatan dan hak asasi manusia. Pelibatan penyandang disabilitas sejak tahap perencanaan dapat mencegah desain yang keliru dan berbahaya.

Pemerintah daerah didorong untuk menjadikan prinsip universal design sebagai acuan dalam setiap pembangunan ruang publik. Desain yang ramah disabilitas tidak hanya menjamin hak mobilitas, tetapi juga memperkuat inklusi sosial di tengah masyarakat urban yang kompleks seperti Jakarta.

4. Aksi Dua Siswa Jadi Simbol Kontrol Sosial oleh Generasi Muda

Di balik peristiwa ini, terselip pesan kuat bahwa generasi muda memiliki peran penting sebagai pengawas sosial. Aksi dua pelajar yang berani menyuarakan kritik bukan hanya menjadi contoh keberanian, tetapi juga membuktikan bahwa perubahan bisa dimulai dari langkah kecil. Melalui video pendek yang viral, mereka telah membuka mata banyak pihak bahwa ruang publik harus dibangun dengan prinsip keamanan dan kepedulian.

Insiden ini juga menjadi pengingat bagi pemerintah untuk lebih terbuka terhadap suara masyarakat. Jika ditanggapi secara responsif seperti dalam kasus ini, kolaborasi antara warga dan pemerintah bisa menciptakan lingkungan yang lebih aman, nyaman, dan inklusif bagi semua.

Fenomena Terkini






Trending