KKP Targetkan Bangun 100 Kampung Nelayan Merah Putih pada 2025, Dorong Produktivitas Pesisir

25 May 2025 18:44 WIB
kkp-1748154433397_169.jpeg

Kuatbaca.com-Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus bergerak untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir melalui program unggulan bertajuk Kampung Nelayan Merah Putih. Program ini merupakan langkah strategis untuk mendorong kampung nelayan menjadi lebih modern, produktif, dan berdaya saing tinggi. Pada tahun 2025, KKP menargetkan pembangunan 100 kampung nelayan sebagai bagian dari transformasi ekonomi biru Indonesia.


1. Transformasi dari Tradisional Menuju Modern

Program Kampung Nelayan Merah Putih merupakan kelanjutan dari gagasan Kampung Nelayan Modern yang diperkenalkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono. Program ini bertujuan untuk merombak wajah kampung nelayan dan kampung budi daya tradisional menjadi pusat ekonomi kelautan yang terorganisir, lengkap dengan sarana dan prasarana pendukung. Salah satu contoh suksesnya adalah Desa Samber-Binyeri di Biak Numfor, Papua, yang kini menjadi model inspiratif

bagi kampung pesisir lainnya.

Transformasi ini tidak hanya menyangkut infrastruktur fisik, tetapi juga penguatan kelembagaan melalui integrasi dengan Koperasi Desa Merah Putih sebagai pusat kegiatan ekonomi masyarakat nelayan. Diharapkan dengan adanya program ini, kampung-kampung pesisir dapat mandiri, berkembang secara berkelanjutan, dan meningkatkan kesejahteraan nelayan.


2. Kriteria dan Proses Seleksi Lokasi

Untuk memastikan program ini berjalan tepat sasaran, KKP menetapkan sejumlah kriteria dalam pemilihan lokasi Kampung Nelayan Merah Putih. Pertama, lebih dari 80% penduduk di lokasi tersebut harus berprofesi sebagai nelayan atau pembudidaya ikan. Kedua, lokasi harus memiliki lahan minimal satu hektare yang bersih secara administrasi (clear and clean). Ketiga, wilayah tersebut harus memiliki potensi sumber daya perikanan, baik tangkap maupun budidaya, serta peluang pengembangan wisata bahari.

Pemda setempat melalui Dinas Kelautan dan Perikanan didorong untuk aktif mengajukan proposal yang akan ditutup pada 27 Mei 2025. Keterlibatan pemerintah daerah dan masyarakat lokal menjadi kunci keberhasilan program ini, karena kolaborasi multi-pihak diyakini mampu mempercepat pelaksanaan dan optimalisasi manfaat program.


3. Fasilitas Lengkap untuk Mendukung Ekonomi Maritim

KKP telah merancang berbagai fasilitas pendukung yang akan dibangun di lokasi Kampung Nelayan Merah Putih. Fasilitas tersebut meliputi dermaga perikanan, gudang beku untuk penyimpanan hasil tangkap, balai pelatihan, pabrik es, sentra kuliner berbasis hasil laut, menara pandang, docking kapal, tempat pelelangan ikan (TPI), serta infrastruktur sanitasi dan pengelolaan limbah (IPAL). Tidak ketinggalan, kantor administrasi juga akan dibangun untuk menunjang tata kelola kampung yang lebih

profesional.

Fasilitas-fasilitas ini diharapkan dapat mendongkrak nilai tambah hasil perikanan, memperkuat posisi tawar nelayan, dan membuka

lebih banyak lapangan pekerjaan di sektor kelautan dan perikanan.


4. Langkah Awal dan Dukungan Pemerintah Pusat

Langkah awal implementasi program ini telah dimulai dengan survei calon lokasi seperti di Batam, Kepulauan Riau. Beberapa lokasi seperti Kampung Tua Bagan, Tanjung Banon, dan Belakang Padang sedang dalam kajian intensif karena karakteristiknya yang berada di atas permukaan laut. Pemerintah pusat akan menyesuaikan pendekatan pembangunan agar tetap sesuai dengan regulasi namun tidak mengabaikan kondisi geografis setempat.

Menurut Eddy Soeparno, pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih merupakan bagian dari visi Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan produktivitas kawasan pesisir dan memperkuat kemandirian ekonomi nelayan Indonesia. Total target pembangunan jangka panjang program ini adalah 1.100 kampung di seluruh Indonesia.

Program Kampung Nelayan Merah Putih bukan sekadar proyek infrastruktur, tetapi sebuah inisiatif besar dalam merevitalisasi potensi kelautan Indonesia dari tingkat komunitas. Dengan pendekatan kolaboratif, transparan, dan berbasis potensi lokal, program ini diyakini akan memperkuat ekonomi pesisir dan mempercepat transformasi desa nelayan menjadi pusat perikanan modern yang tangguh dan mandiri.

Fenomena Terkini






Trending