Kisah Istri Zul Zivilia: Tetap Bertahan di Tengah Penjara dan Perjuangan Ekonomi Keluarga
Kuatbaca.com - Sejak sang suami, Zul Zivilia, harus mendekam di balik jeruji Lapas Gunung Sindur karena kasus narkoba, kehidupan rumah tangga Retno Paradinah tidaklah mudah. Namun, di tengah kondisi sulit itu, Retno terus menunjukkan ketegaran sebagai seorang istri sekaligus ibu. Ia tak hanya menjaga keluarga tetap utuh secara emosional, tetapi juga memastikan kestabilan ekonomi meski tumpuan utama keluarga berada dalam penjara.
Sebagai seorang make up artist, Retno terus bekerja untuk membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun yang membuatnya bersyukur, suaminya yang kini menjadi narapidana tetap berusaha memberikan nafkah meski dalam keterbatasan. Zul masih bisa menyumbangkan pemasukan dari hasil royalti lagu-lagu ciptaannya yang hingga kini masih diputar dan dinikmati masyarakat.
1. Royalti Lagu Jadi Andalan Ekonomi Keluarga
Salah satu sumber penghasilan Zul Zivilia yang cukup signifikan bagi keluarga adalah dari royalti lagu. Menurut penuturan Retno, royalti biasanya masuk secara rutin setiap tahun, meskipun nominalnya tidak menentu. Dalam wawancaranya, ia menyebut bahwa pembayaran royalti bisa datang setiap satu hingga tiga bulan, bergantung pada sistem dan waktu distribusi dari pihak yang menangani hak cipta.
"Kalau royalti rutin tiap tahun, cuma nominalnya nggak selalu sama. Jadi kayak ada yang ditunggu tiap tahunnya," kata Retno ketika ditemui di kawasan Jakarta Selatan. Ini menunjukkan bahwa meskipun terpisah oleh tembok penjara, Zul masih menunjukkan komitmen kuat sebagai kepala rumah tangga.
2. Lonjakan Royalti dan Dampaknya pada Keluarga
Zul sendiri mengaku sempat terkejut dengan peningkatan royalti yang ia terima. Pada awalnya, ia hanya menerima sekitar Rp800 ribu dari Wahana Musik Indonesia (WAMI). Namun belakangan ini, jumlah itu meningkat secara signifikan. Dalam penuturan terbarunya, ia mengaku sempat menerima royalti hingga Rp5,6 juta dari WAMI. Lonjakan ini disinyalir terjadi akibat lagu-lagu lamanya kembali viral di media sosial.
“Pas pertama kali saya masuk penjara, lagunya viral lagi, royaltinya juga naik. Lalu ketika saya dikaitkan dengan Freddy Pratama, itu langsung naik lagi,” ungkap Zul di sela-sela acara Indonesian Prison Products and Arts Festival (IPPA Fest) 2025 di Jakarta.
Viralitas lagu-lagu lama memang kerap menjadi sumber pendapatan baru bagi musisi, terutama di era digital seperti sekarang. Meski dalam kondisi terpenjara, karya-karya Zul ternyata masih relevan dan diterima oleh masyarakat.
3. Bermusik di Penjara: Bentuk Konsistensi dan Tanggung Jawab
Selain dari royalti, Zul juga aktif bermusik di dalam penjara. Kegiatan tersebut tidak hanya menjadi sarana berekspresi dan menjaga semangat hidup, tetapi juga memberikan penghasilan tambahan. Setiap kali mengisi acara atau “ngamen” di lingkungan lapas, Zul mengumpulkan penghasilannya dan menyerahkannya kepada keluarganya.
Retno menjelaskan bahwa uang tersebut biasanya dikumpulkan oleh Zul dan kemudian dikirim untuk kebutuhan anak-anak mereka. Ini menunjukkan bahwa meskipun secara fisik jauh, perhatian dan tanggung jawab Zul terhadap keluarga tetap besar.
“Alhamdulillah tanggung jawabnya luar biasa, dia suka isi acara kan, ngamen gitu, nah itu biasa duitnya dikumpulin, habis itu dikasih ke anak-anak,” tutur Retno dengan penuh haru.
4. Harapan di Tengah Cobaan: Jalan Panjang Masih Terbentang
Zul Zivilia dijatuhi hukuman 18 tahun penjara setelah terbukti terlibat dalam jaringan narkoba. Meski masa hukumannya masih panjang, baik Zul maupun Retno tidak kehilangan harapan. Mereka terus berjuang, bukan hanya untuk bertahan secara ekonomi, tetapi juga untuk menjaga semangat keluarga tetap hidup.
Kisah pasangan ini mencerminkan realita pahit namun inspiratif tentang perjuangan sebuah keluarga di tengah badai. Bahwa sekalipun dihadapkan pada kesalahan besar di masa lalu, seseorang masih memiliki kesempatan untuk bertanggung jawab dan memperbaiki keadaan dari dalam keterbatasan.