Ketua MA: Hakim Memang Bukan Malaikat, Tapi Jangan Jadi Setan Semua

23 May 2025 13:56 WIB
pembinaan-administrasi-dan-teknis-yudisial-bagi-hakim-di-ma-kurniawandetikcom-1747972516983_169.jpeg

1. Ketua MA Ingatkan Hakim: Tidak Bisa Jadi Malaikat, Tapi Jangan Hidup Seperti Setan

Kuatbaca.com - Dalam pembinaan administrasi dan teknis yudisial bagi hakim peradilan umum se-Jakarta, Ketua Mahkamah Agung RI, Sunarto, menyampaikan pesan moral yang tajam dan menyentuh. Ia menekankan bahwa menjadi hakim bukanlah tugas mudah, dan tidak selayaknya mengharapkan mereka berperilaku sempurna seperti malaikat. Namun demikian, Sunarto mengingatkan agar jangan sampai para hakim berubah menjadi “setan semua.”

“Hakim memang manusia, bukan malaikat. Tapi jangan jadi setan semua,” ujar Sunarto dalam pengarahan di Kantor MA, Jakarta Pusat, Jumat (23/5/2025).

Pesan tersebut disampaikan dalam konteks pentingnya menjaga integritas dan kepercayaan publik, terlebih di tengah sorotan tajam terhadap lembaga peradilan.

2. Hakim Diingatkan Tentang Godaan Kekuasaan dan Kesalahan yang Diulang

Sunarto memahami bahwa setiap manusia—termasuk hakim—pasti memiliki potensi untuk berbuat salah. Namun ia menekankan bahwa kesalahan bukan untuk dibiasakan apalagi dijadikan kebutuhan. Jika seorang hakim sudah terbiasa dengan kemaksiatan dan penyalahgunaan wewenang, maka bukan hanya kehilangan martabat, tetapi juga akan menghadapi konsekuensi hukum.

“Kalau saudara tidak memilih jalan kemaslahatan, pilihannya hanya dua: disanksi oleh MA atau ditindak oleh aparat penegak hukum,” katanya tegas.

3. Hakim sebagai Wakil Tuhan, Jangan Lupakan Tanggung Jawab Moral

Sunarto mengingatkan bahwa jabatan hakim adalah amanah suci, sebab mereka menjadi perpanjangan tangan Tuhan dalam menegakkan keadilan di dunia. Karena itu, perilaku seorang hakim harus mencerminkan jalan kebaikan dan kejujuran, bukan penyimpangan moral atau gaya hidup yang merusak citra lembaga.

“Kalau memilih menjadi hakim, maka jalani dengan benar. Jangan mencederai jabatan yang disebut sebagai wakil Tuhan,” ujarnya memperingatkan.

4. Era Digital: Hakim Layaknya Hidup dalam Akuarium

Sunarto juga menyoroti tantangan era digital. Menurutnya, saat ini hakim ibarat ikan dalam akuarium, setiap gerakan bisa direkam, disorot, dan diviralkan oleh masyarakat. Dari transaksi keuangan, kunjungan ke tempat hiburan, hingga interaksi sosial, semuanya bisa menjadi bahan pengawasan publik.

“Hati-hati di era digital ini. Transaksi, kunjungan ke hotel, tempat hiburan, semua bisa ketahuan. Bapak Ibu hidup dalam akuarium,” ujarnya menggambarkan realitas saat ini.

Integritas Hakim Jadi Pondasi Utama Kepercayaan Publik

Peringatan Ketua MA Sunarto menjadi pengingat keras namun penting bagi para hakim di Indonesia. Dalam sistem peradilan yang rawan disorot dan dikritik, integritas personal dan tanggung jawab moral menjadi pondasi utama kepercayaan masyarakat terhadap lembaga hukum.

Sebagai manusia, hakim memang tidak sempurna. Tapi bukan berarti mereka boleh bersembunyi di balik kelemahan manusiawi untuk membenarkan penyimpangan. Karena dalam mata publik, seorang hakim bukan hanya penegak hukum—mereka adalah simbol keadilan dan kemuliaan profesi.

Fenomena Terkini






Trending