Kereta Api Jadi Primadona, 154 Juta Orang Lakukan Perjalanan Mudik Lebaran 2025

23 April 2025 13:58 WIB
menhub-rapat-kerja-dengan-komisi-v-1745383911262_43.jpeg

Kuatbaca.com-Momen mudik Lebaran selalu menjadi ajang mobilisasi massal terbesar di Indonesia, dan pada tahun 2025 ini tercatat sebanyak 154 juta orang melakukan perjalanan mudik ke berbagai daerah di seluruh penjuru Tanah Air. Angka ini setara dengan lebih dari separuh jumlah penduduk Indonesia, menunjukkan betapa besar dan masifnya tradisi mudik dalam budaya masyarakat Indonesia.

Dengan memanfaatkan data dari operator seluler dan pemantauan di berbagai moda transportasi, pemerintah berhasil merekam pergerakan penduduk selama periode H-10 hingga H+10 Lebaran. Dari data ini, dapat dilihat pola, tren, hingga moda transportasi yang paling banyak digunakan oleh pemudik.


1. Pulau Jawa Jadi Pusat Pergerakan Pemudik

Sebagian besar pemudik berasal dari wilayah Pulau Jawa, dengan Jabodetabek, Jawa Tengah, dan Jawa Timur menjadi daerah asal utama. Totalnya, lebih dari 60% dari seluruh pemudik atau sekitar 93,9 juta orang memulai perjalanan dari wilayah ini. Hal ini tidak mengherankan, mengingat konsentrasi penduduk dan aktivitas ekonomi masih sangat tinggi di Jawa.

Sebaliknya, wilayah tujuan juga didominasi oleh daerah-daerah di Jawa, termasuk kembali Jabodetabek dan dua provinsi besar lainnya. Sekitar 65% dari total pemudik memilih kembali ke wilayah-wilayah ini sebagai destinasi mudik mereka, menjadikannya pusat arus lalu lintas utama selama musim mudik berlangsung.


2. Kereta Api Paling Diminati, Disusul Moda Udara dan Penyeberangan

Di tengah berbagai pilihan transportasi, kereta api tetap menjadi moda yang paling banyak digunakan oleh para pemudik. Dari 465 stasiun yang dipantau, tercatat lebih dari 8,3 juta penumpang menggunakan layanan ini, mengalami kenaikan hampir 10% dibanding tahun sebelumnya.

Moda transportasi udara juga menunjukkan pertumbuhan, dengan 5,69 juta penumpang tercatat melalui 257 bandar udara di seluruh Indonesia. Penyeberangan laut tak kalah ramai, dengan 5,82 juta pengguna dari 248 pelabuhan, menandakan peningkatan signifikan lebih dari 12% dibanding tahun sebelumnya.

Sementara itu, angkutan darat dan laut juga mencatat lonjakan pengguna yang tinggi. Angkutan jalan digunakan oleh 5,55 juta orang, meningkat lebih dari 20% dari tahun lalu. Untuk moda laut, terdapat 2,24 juta pengguna, atau naik 21% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.


3. Waktu Tempuh Meningkat, Perjalanan Lebih Lancar

Kemajuan infrastruktur dan manajemen lalu lintas yang lebih baik berkontribusi terhadap peningkatan kecepatan rata-rata kendaraan dan efisiensi waktu perjalanan. Misalnya, untuk rute Jakarta–Semarang sepanjang 434 km, waktu tempuh rata-rata turun dari hampir 6 jam menjadi sekitar 5 jam 14 menit. Ini berarti ada perbaikan hampir 10% dibandingkan tahun sebelumnya.

Untuk arus balik, kecepatan rata-rata kendaraan meningkat menjadi 84,49 km/jam, dibandingkan 74,22 km/jam tahun lalu. Waktu perjalanan pun menjadi lebih cepat hingga 13,5%, mengurangi tekanan kelelahan bagi pengemudi dan penumpang.


4. Kecelakaan Lalu Lintas Turun Drastis

Momen mudik tahun ini juga membawa kabar baik dalam hal keselamatan. Jumlah kecelakaan lalu lintas selama periode mudik turun hingga 34% dibandingkan tahun sebelumnya. Korban jiwa pun mengalami penurunan signifikan lebih dari 55%. Ini menunjukkan bahwa kampanye keselamatan jalan raya dan peningkatan pengawasan lalu lintas yang dilakukan selama mudik mulai menunjukkan hasil positif.

Dengan total 27,62 juta penumpang angkutan umum tercatat selama masa mudik, atau meningkat hampir 12% dari tahun sebelumnya, Lebaran 2025 bisa dibilang menjadi salah satu yang paling ramai dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun secara keseluruhan jumlah pemudik menurun sekitar 4,69% dari tahun 2024, peningkatan kualitas layanan transportasi menjadi catatan penting yang patut diapresiasi.

Mudik Lebaran 2025 kembali membuktikan bahwa tradisi pulang kampung masih menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya masyarakat Indonesia. Dengan infrastruktur transportasi yang semakin membaik dan dukungan teknologi dalam pemantauan pergerakan penduduk, proses mudik kini menjadi lebih aman, efisien, dan nyaman. Kereta api sebagai moda favorit serta penurunan angka kecelakaan menjadi simbol keberhasilan dalam penyelenggaraan angkutan Lebaran tahun ini.

Fenomena Terkini






Trending