Kuatbaca.com - Kebakaran besar kembali terjadi di ibu kota, kali ini melanda kawasan padat penduduk di Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Insiden yang berlangsung pada Jumat (6/6/2025) siang ini menghanguskan lahan seluas sekitar 3 hektare atau sekitar 30.000 meter persegi. Lokasi kebakaran berada di Jalan Duta Harapan Indah, RT 07 RW 02. Kobaran api begitu cepat menjalar ke rumah-rumah warga karena kondisi bangunan yang sebagian besar terbuat dari bahan semi permanen dan berdiri di atas lahan rawa yang kering.
Peristiwa ini terjadi saat umat Muslim sedang melaksanakan salat Jumat, sehingga tidak sedikit warga yang panik dan tergesa-gesa keluar rumah saat mendengar suara gemuruh dan bau asap yang mulai menyesakkan.
1. Proses Pemadaman Makan Waktu Hampir 12 Jam
Operasi pemadaman tidak berlangsung singkat. Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara mengerahkan 30 unit mobil pemadam dan 150 personel. Mereka mulai beraksi sejak pukul 12.27 WIB dan baru berhasil mengendalikan api sepenuhnya sekitar pukul 00.16 WIB keesokan harinya. Hambatan terbesar dalam proses ini adalah akses jalan yang sempit dan sulit dijangkau kendaraan besar serta kebutuhan air yang sangat besar mengingat skala kebakaran.
Tingginya intensitas api dan kondisi bangunan yang saling berdempetan membuat api cepat merambat ke ratusan rumah lainnya. Suasana mencekam pun menyelimuti wilayah itu selama berjam-jam.
2. Ribuan Warga Kehilangan Tempat Tinggal
Dampak kebakaran sangat besar bagi warga setempat. Sedikitnya 3.200 jiwa dari sekitar 800 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi karena tempat tinggal mereka hangus terbakar. Beberapa dari mereka saat ini sudah berada di posko pengungsian darurat yang didirikan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, sementara yang lainnya mengungsi ke tenda-tenda darurat atau rumah kerabat terdekat.
Ketua RW 04 Kapuk Muara, Sudiono, mengonfirmasi jumlah pengungsi yang sangat besar ini dan mengatakan bahwa bantuan logistik, makanan, dan kebutuhan dasar terus disalurkan secara bertahap. Para korban kini sangat membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, terutama tempat tinggal sementara dan bantuan kesehatan.
3. Kesaksian Warga: Api Cepat Menjalar, Hanya Sempat Selamatkan Dokumen
Muna, salah satu warga yang tinggal di RT 17, menceritakan detik-detik mengerikan saat api mulai berkobar dari arah belakang rumahnya. Ketika itu, ia sedang menjaga warung miliknya dan mengira hanya terjadi korsleting kecil seperti yang pernah terjadi sebelumnya. Namun, suara "keretak" yang mengerikan disertai asap tebal membuatnya sadar bahwa ini adalah kebakaran besar.
“Saya kira cuma korslet kayak biasanya, ternyata pas keluar rumah apinya udah gede banget. Saya langsung bangunin anak-anak di kamar dan ajak mereka keluar,” ujarnya. Muna hanya sempat menyelamatkan beberapa dokumen penting seperti ijazah dan kartu keluarga. Semua barang dagangan dan isi rumahnya hangus terbakar. Kini, ia bersama keluarganya mengungsi dan berharap ada bantuan secepatnya.
4. Kerugian Ditaksir Capai Rp 8 Miliar
Selain kerugian dalam bentuk tempat tinggal dan barang-barang milik warga, kebakaran ini juga membawa kerugian materi yang sangat besar. Berdasarkan perhitungan awal dari petugas, total kerugian akibat kebakaran ini mencapai sekitar Rp 8 miliar. Jumlah ini diperkirakan akan bertambah seiring proses pendataan yang masih berlangsung.
Pihak berwenang saat ini tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab pasti kebakaran. Dugaan sementara mengarah pada aktivitas memasak yang tidak diawasi, yang berpotensi menyebabkan percikan api dan akhirnya menyulut kebakaran besar di tengah padatnya permukiman.