Kasus Manipulasi Laporan Keuangan oleh Founder eFishery Menjadi Sorotan

31 January 2025 20:44 WIB
ilustrasi-efishery_169.png

Kuatbaca - Kasus dugaan manipulasi laporan keuangan yang melibatkan Gibran Huzaifah, Co-Founder dan mantan CEO eFishery, telah menarik perhatian publik. Investigasi terbaru mengungkapkan bahwa praktik manipulasi ini dilakukan jauh sebelum eFishery mendapatkan pendanaan Series D pada 2023. Kasus ini menjadi semakin rumit dengan keterlibatan beberapa karyawan dalam proses pemalsuan tersebut.

Pemalsuan Laporan Keuangan Sejak Tahun 2018

Manipulasi laporan keuangan oleh Gibran Huzaifah diduga telah dimulai sejak tahun 2018. Dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan internal dan eksternal perusahaan, Gibran disebutkan membuat dua versi laporan keuangan yang berbeda. Satu laporan digunakan untuk tujuan internal perusahaan, sementara yang lainnya disiapkan untuk pihak eksternal seperti dewan direksi, pemegang saham, bank, dan auditor.

Laporan keuangan eksternal yang telah dimanipulasi ini mencakup periode 2021 hingga 2023 dan diserahkan kepada auditor seperti Crowe, Grant Thornton, dan PwC. Meski laporan yang diserahkan ke auditor menyatakan bahwa angka yang tercantum sudah "benar dan wajar," kenyataannya laporan tersebut sudah dipalsukan.

Keterlibatan Karyawan dalam Manipulasi Keuangan

Tak hanya Gibran yang terlibat dalam pemalsuan ini, tetapi beberapa karyawan eFishery juga turut serta dalam proses manipulasi laporan keuangan. Salah satunya adalah AHR, Vice President Corporate Finance dan Investor Relations, yang mulai terlibat dalam pemalsuan laporan sejak Agustus 2020. AHR diminta untuk mencantumkan angka pendapatan dan laba kotor yang telah dibesar-besarkan oleh Gibran dalam laporan keuangan eksternal.

Selain AHR, Gibran juga melibatkan KDV, Senior Vice President eShrimp, dan WK, Head of Corporate Planning yang bergabung pada akhir 2021. WK bertugas memastikan laporan keuangan eksternal tetap mencerminkan angka-angka yang telah dimanipulasi. Dalam proses ini, tim keuangan yang menolak untuk mengikuti instruksi Gibran juga terlibat dalam laporan keuangan tersebut.

Manipulasi Laporan untuk Penggalangan Dana dan Bonus Kinerja

Manipulasi laporan keuangan tidak hanya digunakan untuk audit, tetapi juga berfungsi sebagai dasar untuk penggalangan dana dan pembayaran bonus kinerja. Meskipun perusahaan mengalami kerugian pada tahun 2022 dan 2024, laporan keuangan yang telah dimanipulasi mencatatkan pembayaran bonus kinerja yang signifikan, hampir mencapai USD 3 juta.

Selain itu, eFishery juga memberikan bonus sebesar USD 1,3 juta untuk keberhasilan dalam putaran penggalangan dana, yang tidak tercatat dalam laporan keuangan yang sah. Bonus ini dibagikan kepada beberapa pihak, dengan AHR mendapatkan 50%, K menerima 40%, dan sisanya 10% diberikan kepada tim corporate planning di bawah WK.

FTI Consulting yang melakukan investigasi mendalam terhadap kasus ini masih melanjutkan penyelidikan. Salah satu fokus utama adalah untuk menelusuri kemungkinan kebocoran dana yang terjadi selama putaran pendanaan Series D. Mereka juga tengah memeriksa saldo perusahaan untuk menentukan seberapa besar dana yang mungkin telah disedot dari kas perusahaan melalui transaksi fiktif.

Kasus ini tidak hanya mencoreng reputasi eFishery, tetapi juga memunculkan pertanyaan serius terkait transparansi keuangan di perusahaan teknologi akuakultur tersebut. Dengan berlanjutnya investigasi, diharapkan kasus ini dapat mengungkap lebih banyak informasi mengenai sejauh mana manipulasi laporan keuangan ini terjadi dan dampaknya terhadap perusahaan.

Dengan adanya dugaan manipulasi laporan keuangan, eFishery harus menghadapi tantangan besar dalam memperbaiki citra dan reputasinya, terutama di mata investor dan pemangku kepentingan lainnya. Selain itu, perusahaan juga perlu memastikan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan dengan memperkuat sistem pengawasan internal dan transparansi keuangan.

Tindakan hukum yang dapat diambil terhadap para pelaku manipulasi laporan keuangan ini juga akan menjadi sorotan. Ke depannya, diharapkan adanya langkah-langkah preventif yang lebih ketat agar praktik manipulasi keuangan dapat diminimalisir, dan perusahaan dapat kembali dipercaya oleh para pemangku kepentingan serta publik secara luas.

Kasus dugaan manipulasi laporan keuangan yang melibatkan Gibran Huzaifah dan sejumlah karyawan eFishery merupakan peringatan penting bagi dunia usaha, khususnya perusahaan teknologi yang sedang berkembang. Praktik manipulasi semacam ini tidak hanya merugikan reputasi perusahaan, tetapi juga berdampak pada investor, karyawan, dan para pemangku kepentingan lainnya. Investigasi yang sedang berjalan diharapkan dapat mengungkapkan seluruh fakta dan memastikan keadilan ditegakkan bagi semua pihak yang terlibat.

Fenomena Terkini






Trending