Jumlah Siswa Diduga Keracunan Makan Bergizi Gratis di PALI Sumsel Bertambah Jadi 174 Orang

6 May 2025 18:46 WIB
salah-satu-siswa-terlihat-lemas-saat-diantar-ke-igd-rsud-talang-ubi-pali-1746443712744_169.jpeg

1. Kasus Keracunan MBG di PALI Terus Bertambah

Kuatbaca.com - Insiden keracunan massal yang diduga berasal dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan, kini terus mengalami peningkatan jumlah korban. Berdasarkan informasi terbaru dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, total siswa yang terdampak sudah mencapai 174 orang, meningkat dari laporan sebelumnya yang menyebutkan 121 siswa.

2. Penambahan Kasus Terjadi pada Malam Hari

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Sumsel, Dedy Irawan, menyampaikan bahwa lonjakan jumlah korban terjadi pada malam hari. Banyak orang tua yang datang ke RSUD Talang Ubi untuk mengantar anak-anak mereka yang mengalami gejala keracunan seperti mual, muntah, dan pusing. Hingga kini, sejumlah siswa masih menjalani perawatan intensif.

3. 8 Siswa Masih Dirawat, 166 Sudah Pulang

Dari total 174 siswa yang dilaporkan mengalami gejala keracunan, 8 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit, meskipun kondisinya dikatakan sudah stabil dan hanya tinggal menjalani tahap pemulihan. Sementara itu, 166 siswa lainnya sudah diperbolehkan pulang, bahkan beberapa di antaranya telah kembali bersekolah seperti biasa.

4. Siswa SD Jadi Kelompok Terbanyak yang Terdampak

Data yang dihimpun menunjukkan bahwa sebagian besar korban adalah siswa sekolah dasar (SD), meskipun siswa dari tingkat PAUD hingga SMA juga turut terkena dampaknya. Hal ini menunjukkan bahwa insiden keracunan menyebar luas dan tidak terbatas pada satu tingkat pendidikan saja.

5. Dugaan Awal: Makanan Dimasak Terlalu Awal

Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) menduga bahwa insiden keracunan terjadi karena makanan MBG dimasak terlalu pagi atau terlalu lama sebelum dikonsumsi, sehingga kualitas dan keamanannya menurun drastis. Hal ini menjadi perhatian serius dalam evaluasi sistem distribusi dan penyimpanan makanan di program MBG.

6. Evaluasi Total Program MBG Sedang Berlangsung

Pemerintah daerah bersama tim kesehatan saat ini sedang melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan MBG di PALI. Program yang bertujuan mulia ini dianggap perlu diperbaiki mulai dari aspek penyediaan bahan baku, pengolahan, hingga pengantaran makanan ke sekolah-sekolah. Tujuannya adalah memastikan makanan tetap higienis dan aman dikonsumsi anak-anak.

7. Respon Cepat Pemerintah dan Dukungan Orang Tua Diapresiasi

Respon cepat dari RSUD, Dinas Kesehatan, dan para orang tua siswa yang segera membawa anak-anaknya ke fasilitas kesehatan menjadi salah satu faktor penting yang mencegah dampak lebih fatal. Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan juga telah mengirim tim ke PALI untuk mengawal langsung penanganan kasus ini dan memastikan bahwa insiden serupa tidak terulang kembali.

8. Program MBG Perlu Standar Ketat untuk Keamanan Pangan

Insiden di PALI menjadi peringatan keras bahwa program bantuan makanan di sekolah harus menerapkan standar keamanan pangan yang sangat ketat. Pemerintah pusat maupun daerah perlu memastikan bahwa katering yang ditunjuk benar-benar memiliki izin usaha, tenaga kerja bersertifikat, serta fasilitas penyimpanan dan transportasi yang memadai.

9. Harapan untuk Pemulihan dan Perbaikan Program

Masyarakat berharap agar semua siswa yang masih dirawat segera pulih dan program MBG dapat berjalan kembali dengan sistem yang lebih aman dan profesional. Banyak pihak menginginkan agar program makan bergizi gratis tetap berlanjut, namun dengan pengawasan lebih ketat dari Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan instansi terkait lainnya.

Fenomena Terkini






Trending