Insiden Pengemudi Nekat Terobos One Way di Puncak: Polisi Ditabrak, Motifnya Diduga Salah Putar Arah

1. Aksi Nekat Pengemudi di Tengah Rekayasa Lalu Lintas
Kuatbaca.com - Sebuah insiden memprihatinkan terjadi di kawasan Puncak, Bogor, saat seorang pengemudi mobil berusaha menerobos sistem rekayasa lalu lintas satu arah (one way) yang tengah diberlakukan oleh pihak kepolisian. Kejadian ini berlangsung di kawasan Simpang Gadog pada Sabtu, 28 Juni 2025, dan berujung pada tertabraknya seorang petugas kepolisian.
Menurut keterangan dari KBO Satlantas Polres Bogor, Iptu Ardian Novianto, insiden bermula saat pengendara mobil tersebut diduga salah memilih jalur untuk memutar balik arah. Alih-alih memutar di jalur yang diperbolehkan, pengemudi itu justru memaksa melaju ke arah atas Puncak, yang saat itu sedang diberlakukan arus one way turun ke arah Jakarta.
“Pengemudi itu tampaknya berniat memutar balik, tapi jalurnya salah. Seharusnya dia bisa langsung balik ke bawah tanpa melintasi pembatas. Tapi karena memaksa ke atas, akhirnya anggota menegur dan terjadi adu mulut,” ungkap Iptu Ardian saat dihubungi, Senin (30/6/2025).
Cekcok pun tidak terhindarkan antara si pengemudi dan petugas yang berjaga. Bahkan, aksi pengemudi yang semakin emosional membuatnya nekat menabrak petugas polisi saat berusaha menerobos.
2. Polisi Ditabrak, Warga Jadi Saksi Cekcok
Dalam video amatir yang beredar di media sosial, terlihat jelas momen saat pengendara mobil tersebut memaksa jalan dan menabrak seorang polisi yang berdiri di depan kendaraan. Peristiwa itu membuat sejumlah warga yang menyaksikan insiden tersebut ikut turun tangan untuk melerai ketegangan.
Setelah sempat terjadi adu mulut lanjutan, pengemudi mobil akhirnya putar balik ke arah Jakarta. Namun aksi nekatnya telah tercatat dan kini tengah diselidiki oleh pihak berwenang.
“Tujuan awalnya memang katanya ingin putar balik. Tapi karena tidak terima diberhentikan oleh petugas, dia malah melaju terus dan menabrak,” jelas Ardian. Ia juga menyebut bahwa kondisi ini berbahaya, apalagi karena sistem one way saat itu sudah diberi pembatas untuk menjaga kelancaran arus balik wisatawan.
Sampai saat ini, identitas pengemudi tersebut masih dalam pencarian. Polisi sudah melakukan penelusuran melalui pelat nomor kendaraan namun terkendala kepemilikan yang belum diperbarui secara administratif.
3. Pencarian Pengemudi Terkendala Data Kepemilikan
Polres Bogor telah menyambangi sejumlah alamat yang tertera sebagai pemilik kendaraan tersebut, termasuk wilayah Penjaringan, Jakarta Utara, dan Tangerang. Namun, semua alamat tersebut belum mengarah ke sosok yang benar-benar mengemudikan mobil saat kejadian.
“Bisa jadi mobil itu sudah berpindah tangan tapi belum dibalik nama. Jadi belum ketemu langsung orangnya,” kata Iptu Ardian menjelaskan perkembangan penyelidikan.
Pihak kepolisian menegaskan bahwa proses pencarian akan terus dilakukan untuk mendapatkan klarifikasi langsung dari si pengendara. Hal ini penting agar kejadian tersebut dapat dikaji secara utuh dan langkah hukum bisa diambil sesuai ketentuan.
Selain itu, polisi juga mengimbau kepada masyarakat untuk menghormati petugas yang sedang menjalankan tugas, terlebih saat mengatur lalu lintas di kawasan rawan kemacetan seperti Puncak pada akhir pekan dan musim liburan.
4. Imbauan untuk Pengemudi: Patuh dan Hormati Aturan
Insiden ini menjadi pengingat penting bagi seluruh pengguna jalan untuk tetap patuh terhadap aturan lalu lintas, khususnya saat rekayasa arus diberlakukan demi kepentingan bersama. Menerobos jalur bukan hanya berpotensi membahayakan diri sendiri, tapi juga orang lain, termasuk petugas yang tengah berjaga.
Pihak kepolisian juga menegaskan bahwa mereka tidak akan segan menindak tegas pengemudi yang mengabaikan arahan petugas di lapangan. “Sudah jelas ada pembatas, sudah diberi tahu, tapi tetap menerobos, itu sudah pelanggaran serius,” ujar Ardian.
Lebih lanjut, Satlantas Polres Bogor akan terus meningkatkan pengawasan selama pemberlakuan arus one way di kawasan Puncak, terutama saat masa liburan. Pengendara yang hendak melintas diimbau untuk mengikuti informasi lalu lintas terkini dan tidak melakukan tindakan nekat yang bisa membahayakan keselamatan.
Dengan meningkatnya volume kendaraan saat liburan, sinergi antara masyarakat dan aparat sangat diperlukan agar ketertiban serta keselamatan tetap terjaga di jalan raya.