Inggris Siapkan Pendanaan untuk Eksperimen Redupkan Sinar Matahari sebagai Solusi Pemanasan Global

Kuatbaca.com-Inggris tengah mempersiapkan langkah besar dalam upaya memerangi perubahan iklim dengan mendanai eksperimen yang bertujuan untuk meredupkan sinar Matahari. Pemerintah Inggris, melalui lembaga penelitian Advanced Research and Invention Agency (ARIA), akan mengalokasikan dana hingga 50 juta poundsterling untuk eksperimen kontroversial ini. Proyek ini bertujuan untuk mengatasi suhu global yang terus meningkat melalui pendekatan geoengineering yang inovatif, meskipun teknologi ini menuai berbagai pro dan kontra di kalangan ilmuwan dan masyarakat internasional.
1. Pendanaan untuk Proyek Geoengineering Matahari
Pemerintah Inggris, melalui ARIA, telah mengumumkan rencananya untuk mendanai eksperimen meredupkan sinar Matahari yang dapat memberikan solusi sementara terhadap pemanasan global. Dalam beberapa minggu ke depan, ARIA diperkirakan akan mengumumkan detail proyek ini, menjadikan Inggris salah satu negara dengan dana penelitian geoengineering terbesar di dunia. Fokus utama dari eksperimen ini adalah untuk mengurangi suhu Bumi dengan cara memantulkan sebagian sinar Matahari kembali ke luar angkasa.
Teknologi yang digunakan dalam eksperimen ini akan melibatkan berbagai pendekatan, termasuk penyuntikan aerosol ke atmosfer untuk mendinginkan suhu atau mencerahkan awan agar memantulkan lebih banyak sinar Matahari. Eksperimen ini diharapkan dapat menyediakan data yang sangat penting untuk menilai potensi teknologi geoengineering dalam menghadapi krisis iklim global.
2. Metode yang Diuji dalam Eksperimen
Salah satu metode utama yang akan diuji dalam eksperimen ini adalah Sunlight Reflection Methods (SRM), yang mencakup teknik penyuntikan aerosol ke stratosfer. Ini dilakukan dengan melepaskan partikel-partikel kecil ke lapisan atmosfer atas yang dapat memantulkan sebagian sinar Matahari, sehingga mengurangi jumlah radiasi yang sampai ke permukaan Bumi. Pendekatan lainnya adalah Marine Cloud Brightening, di mana kapal-kapal akan digunakan untuk menyemprotkan partikel garam laut ke awan, meningkatkan reflektivitas awan untuk mendinginkan Bumi.
Selain itu, gagasan menanam awan cirrus juga sedang dipertimbangkan. Awan cirrus terletak pada ketinggian yang sangat tinggi dan dapat memerangkap panas di atmosfer. Dengan menanam awan jenis ini, para ilmuwan berharap bisa mengurangi efek pemanasan global yang disebabkan oleh penahanan panas tersebut.
3. Kontroversi dan Kekhawatiran Mengenai Geoengineering
Meskipun eksperimen ini menjanjikan solusi inovatif untuk perubahan iklim, teknologi geoengineering seperti ini tetap kontroversial. Para kritikus mengkhawatirkan bahwa penerapan geoengineering dapat membawa dampak samping yang tidak terduga, termasuk perubahan pola cuaca global yang dapat memengaruhi produksi pangan atau ekosistem lainnya. Beberapa ilmuwan senior bahkan menyebut geoengineering sebagai "gangguan berbahaya" yang justru dapat mengalihkan perhatian dari solusi yang lebih mendasar, seperti pengurangan emisi gas rumah kaca.
Selain itu, ada juga kekhawatiran bahwa pengelolaan radiasi Matahari ini dapat menciptakan ketegangan internasional, karena tidak ada perjanjian internasional yang mengatur penggunaan teknologi geoengineering pada skala besar. Beberapa pihak menyerukan adanya moratorium untuk penerapan geoengineering sampai potensi dampak jangka panjang dapat dipahami lebih baik.
4. Potensi Masa Depan dan Harapan pada Teknologi Ini
Meski banyak pertanyaan praktis yang harus dijawab, para ilmuwan optimis bahwa eksperimen ini dapat membuka jalan untuk solusi yang lebih efektif dalam menghadapi krisis iklim. Dr. Sebastian Eastham dari Imperial College London menyatakan bahwa teknologi geoengineering berbasis penyuntikan sulfur ke atmosfer telah menunjukkan sedikit dampak pendinginan, yang menunjukkan bahwa secara teori, teknologi ini dapat berhasil dengan menggunakan metode yang lebih maju.
Eksperimen yang akan dilaksanakan ARIA diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih dalam tentang cara geoengineering dapat diterapkan secara aman dan efektif. Selain percobaan luar ruangan, ARIA juga akan mendanai penelitian pemodelan, pemantauan iklim, dan pengujian di dalam ruangan untuk memastikan bahwa eksperimen ini tidak membawa risiko besar bagi lingkungan atau masyarakat.
Dengan tantangan perubahan iklim yang semakin mendesak, eksperimen ini dapat menjadi bagian penting dari solusi jangka panjang untuk menanggulangi pemanasan global. Para ilmuwan berharap bahwa dengan keberhasilan eksperimen ini, teknologi geoengineering dapat diterapkan secara lebih luas dalam dekade-dekade mendatang, memberikan harapan baru dalam upaya penyelamatan planet ini.
Pendanaan Inggris untuk eksperimen meredupkan sinar Matahari sebagai bagian dari geoengineering menunjukkan langkah berani dalam menghadapi krisis iklim. Meskipun kontroversial, eksperimen ini memberikan peluang untuk mengeksplorasi solusi inovatif yang dapat membantu menanggulangi pemanasan global. Dengan pendekatan yang hati-hati dan berbasis data, diharapkan teknologi ini dapat memberikan kontribusi positif dalam menjaga keseimbangan iklim Bumi di masa depan.