Inggris Kalah dari Senegal, Thomas Tuchel Tetap Tenang: "Tidak Perlu Panik"

Kuatbaca.com-Timnas Inggris mengalami kekalahan pertama di bawah kepelatihan Thomas Tuchel setelah dikalahkan Senegal dengan skor 1-3 dalam pertandingan uji coba yang digelar di City Ground, Nottingham, pada Rabu (11/6/2025) dini hari WIB. Meski sempat unggul terlebih dahulu, The Three Lions harus mengakui keunggulan Senegal yang tampil impresif sepanjang laga.
Kekalahan ini menjadi catatan baru bagi pelatih asal Jerman tersebut, yang sebelumnya mencatatkan tiga kemenangan beruntun di tiga pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026. Momen ini pun menjadi pembelajaran berharga bagi tim dalam menghadapi kompetisi yang lebih besar di masa depan.
1. Rotasi Pemain Besar-Besaran Jadi Faktor Kekalahan
Pada pertandingan kontra Senegal, Tuchel melakukan perubahan besar-besaran dengan melakukan 10 pergantian pemain dari susunan yang sebelumnya tampil saat kemenangan tipis 1-0 atas Andorra pada akhir pekan lalu. Strategi rotasi ini dimaksudkan untuk menguji kedalaman skuad sekaligus memberikan kesempatan kepada sejumlah pemain muda dan cadangan.
Meski demikian, perubahan signifikan ini berdampak pada dinamika permainan Inggris yang kurang solid dan akhirnya kalah dari tim Afrika itu. Kekalahan ini mencerminkan tantangan bagi Tuchel untuk mengelola skuatnya secara optimal di waktu-waktu penting.
2. Tuchel Yakin Inggris Masih Punya Waktu untuk Berbenah
Meski menerima kekalahan dalam laga uji coba ini, Thomas Tuchel menegaskan bahwa tidak ada alasan untuk panik karena Piala Dunia 2026 masih jauh dari sekarang. Ia percaya bahwa pengalaman ini akan menjadi pelajaran penting agar skuad Inggris bisa lebih siap saat kompetisi resmi dimulai.
"Kami kalah di laga uji coba, jadi tidak perlu panik. Kami sudah memainkan tiga laga kualifikasi dengan hasil sempurna, sembilan poin dan tanpa kebobolan," ujar Tuchel dalam wawancara setelah pertandingan.
Pelatih berusia 49 tahun itu menambahkan, timnya akan kembali fokus pada kualifikasi Piala Dunia yang akan berlanjut pada bulan September, dengan target dua kemenangan tambahan. "Kami akan tetap kompetitif dan 100% berusaha untuk menang," tegasnya.
3. Momen Berat dan Optimisme Jangka Panjang
Tuchel juga mengungkapkan bahwa saat ini adalah momen yang berat bagi timnya, terutama karena kekalahan tentu tidak disukai dan dibenci oleh setiap pelatih dan pemain. Namun, ia mengingatkan bahwa Piala Dunia 2026 masih satu tahun lagi, sehingga masih ada waktu untuk memperbaiki dan mengasah kemampuan tim.
"Kami sekarang lebih tahu, lebih pintar, dan ini akan membuat kami semakin siap ke depannya. Saya yang pertama tidak suka kalah, tapi kami harus realistis dan melihat ke depan," tambahnya.
Thomas Tuchel juga sempat menegaskan bahwa kritik terbuka yang dilontarkan dirinya selama ini justru bertujuan membangun tim dan tidak akan merusak soliditas skuad. Hal ini menunjukkan komitmen pelatih untuk terus meningkatkan performa Inggris agar mampu berprestasi di ajang dunia.