Informan dan Key Informan: Pengertian, Cara Menemukan, dan Contoh

Orang yang menjadi sumber informasi dalam pengumpulan data disebut informan.
Pengertian informan dan key Informan
Informan adalah seseorang yang memberi informasi dalam penelitian melalui wawancara.
Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), informan merupakan orang atau yang memberi informasi.
Bisa juga diartikan bahwa informan adalah orang yang menjadi sumber data dalam penelitian atau narasumber.
Sementara key informan merupakan seseorang yang paling bisa menguatkan sumber data dalam penelitian.
Biasanya, key informan diambil dari orang yang paling berpengaruh di wilayah penelitian, yang sudah dipastikan bisa memberi informasi detail dan akurat.
Dengan demikian, kebenaran informasi yang diberikan sudah terjamin.
Cara menemukan dan contohnya
Dikutip dari buku Metodologi Penelitian (2018) karya Nur Sayidah, menurut Bungin, ada 3 cara menemukan informan dan key informan, yaitu:
Prosedur purposif
Adalah proses pengelompokan informan sesuai kriteria yang dibutuhkan dalam penelitian. Jumlah informan sangat tergantung waktu dan ketersediaan orang.
Prosedur purposif mempertimbangkan informan atas tujuan tententu.
Kelompok yang dihasilkan terbagi atas orang yang terlibat langsung dengan masalah penelitian maupun hanya sebatas saksi mata yang mengetahui.
Cara ini sering diaplikasikan dalam menemukan key informan, karena langsung terlihat siapa yang paling menonjol di antara hasil pengelompokan.
Contoh:
- Pada lingkungan fakultas, ada masalah yang sedang terjadi, dekan menjadi orang yang selalu menerima laporan untuk membantu mengatasi masalah.
Dalam hal ini, dekan dan orang-orang yang terlibat dapat menjadi key informan. Sedangkan informan diambil dari karyawan fakultas yang dipastikan juga mengetahui masalahnya.
- Seorang peneliti mengamati fenomena tumpukan sampah yang menyebabkan wabah penyakit. Subyek penelitian pada kasus tersebut adalah warga yang terkena wabah penyakit.
Prosedur kuota
Prosedur kuota berarti peneliti menentukan secara spesifik jumlah informan beserta kriterianya.
Contoh:
Di wilayah rumah sakit, ada pasien penderita skizofernia. Untuk mengambil data, seorang informan harus mempertimbangkan kuotanya.
Pasien laki-laki berjumlah satu, maka pasien perempuannya juga satu. Hal ini dilakukan agar data yang dihasilkan seimbang.
Prosedur snowball (bola salju)
Biasa juga disebut prosedur networking.
Dalam cara ini, peneliti menjalin relasi dengan informan yang ditemukan untuk memperoleh informan rahasia. Agar hasil penelitian lebih rinci juga lengkap.
Contoh:
Dalam kasus jual beli barang berbahaya, peneliti dapat menjalin relasi dengan polisi agar bisa sampai pada pelaku penjualan, demi mendapat informasi yang tidak bisa didapatkan orang lain.
Dikutip dari buku Metode, Teori, Teknik Penelitian Kebudayaan (2006) oleh Suwardi Endraswara, banyak sedikitnya informan memengaruhi informasi yang dihasilkan.
Hal ini tergantung dari cara memilih informan yang baik dan memadai, juga dari bagaimana cara peneliti menggali informan lewat pertanyaan yang ada.