Kuatbaca.com - Proses uji publik untuk penghargaan Hoegeng Awards 2025 akhirnya resmi ditutup. Selama lebih dari tiga minggu, masyarakat Indonesia menunjukkan antusiasme tinggi terhadap ajang ini dengan mengirimkan berbagai testimoni dan dukungan terhadap para kandidat polisi teladan yang masuk dalam daftar 15 besar.
Ajang penghargaan ini kembali digelar oleh detikcom sebagai bentuk apresiasi kepada anggota Polri yang menunjukkan integritas, inovasi, keberpihakan pada kelompok rentan, hingga dedikasi dalam tugas. Penutupan uji publik dilakukan tepat pada pukul 15.00 WIB, Rabu, 4 Juni 2025, setelah dibuka sejak Minggu, 11 Mei 2025.
Sepanjang masa uji publik, redaksi menerima puluhan hingga ratusan surat elektronik dari berbagai kalangan masyarakat. Testimoni datang dari tokoh masyarakat, LSM, pelaku UMKM, kepala daerah, hingga pimpinan kementerian dan lembaga. Detikcom menjamin kerahasiaan identitas seluruh pengirim informasi demi keamanan dan objektivitas penilaian.
Mayoritas pesan yang diterima memuat cerita positif tentang pengabdian para kandidat di lingkungan tempat mereka bertugas. Tak sedikit pula yang menyertakan bukti foto atau video kegiatan sosial para kandidat, yang menunjukkan dampak nyata terhadap masyarakat sekitar.
1. Lima Kategori, Lima Belas Kandidat Terbaik
Dalam ajang Hoegeng Awards 2025, terdapat lima kategori utama, yakni Polisi Berintegritas, Polisi Pelindung Perempuan, Anak dan Kelompok Rentan, Polisi Berdedikasi, Polisi Inovatif, serta Polisi Tapal Batas dan Pedalaman. Masing-masing kategori berisi tiga kandidat terpilih hasil seleksi Dewan Pakar.
Kandidat-kandidat ini tidak hanya menunjukkan dedikasi tinggi dalam bertugas, tetapi juga mampu menjadi panutan di lingkungan mereka. Mulai dari wilayah pedalaman Papua hingga pusat ibu kota, para kandidat membawa semangat perubahan dan pengabdian yang nyata.
Salah satu kategori yang paling banyak mendapat perhatian adalah “Polisi Pelindung Perempuan, Anak, dan Kelompok Rentan”. Dalam kategori ini, kandidat seperti Kombes Retno Prihawati dan Kombes Rita Wulandari dipuji karena kerja nyata mereka dalam perlindungan korban kekerasan dan advokasi hukum yang adil.
Sementara itu, kategori “Polisi Tapal Batas dan Pedalaman” menyoroti perjuangan aparat kepolisian yang bertugas di wilayah-wilayah terisolasi dan rawan. Kandidat seperti Bripka Batias Yikwa dari Papua dan Bripka Riri Herlianto dari Kalimantan Selatan adalah contoh nyata keteladanan di garis terdepan.
2. Penjurian Ketat oleh Dewan Pakar Independen
Pemilihan 15 besar Hoegeng Awards tahun ini dilakukan oleh jajaran Dewan Pakar independen yang terdiri dari tokoh-tokoh kredibel dari berbagai latar belakang. Mereka adalah Alissa Wahid (Jaringan Gusdurian), Putu Elvina (Komnas HAM), Dr. Mas Achmad Santosa (mantan Plt Pimpinan KPK), Gufron Mabruri (Kompolnas), serta Dr. Habiburokhman (Komisi III DPR RI).
Seleksi awal berlangsung ketat dan berlangsung dalam sebuah rapat resmi di Menara Bank Mega pada 8 Mei 2025. Proses ini dijaga agar tetap independen dan bebas dari intervensi dari pihak manapun, demi menjaga objektivitas dan integritas penghargaan.
Para pakar ini tidak hanya melihat rekam jejak formal para kandidat, tetapi juga mempertimbangkan rekam jejak sosial mereka, dampak langsung terhadap masyarakat, serta kesaksian dari publik sebagai bagian dari proses uji publik.
Dengan kolaborasi antara media, masyarakat, dan lembaga pakar, Hoegeng Awards tidak sekadar menjadi ajang seremonial, tetapi simbol nyata harapan publik terhadap wajah ideal polisi masa depan.
3. Daftar Lengkap Kandidat Hoegeng Awards 2025
Berikut adalah daftar lengkap kandidat Hoegeng Awards 2025 berdasarkan kategori:
Polisi Berintegritas:
Polisi Pelindung Perempuan, Anak dan Kelompok Rentan:
Polisi Berdedikasi:
Polisi Inovatif:
Polisi Tapal Batas dan Pedalaman:
4. Menanti Pengumuman Pemenang dan Harapan Publik
Dengan berakhirnya uji publik, langkah selanjutnya adalah pengumuman penerima Hoegeng Awards 2025, yang dijadwalkan akan disampaikan beberapa pekan ke depan. Ajang ini diharapkan terus menjadi sarana bagi masyarakat untuk mengenali sosok polisi teladan dan memperkuat kepercayaan terhadap institusi Polri.
Dukungan publik yang luar biasa dalam proses ini mencerminkan harapan besar masyarakat terhadap sosok polisi yang humanis, jujur, dan berdedikasi. Bukan sekadar penegak hukum, tetapi juga pelayan masyarakat dan penjaga keadilan.
Penghargaan ini mengambil nama dari Jenderal (Purn) Hoegeng Iman Santoso, sosok polisi legendaris yang dikenal akan integritas dan kejujurannya. Semangat Hoegeng diharapkan terus hidup melalui para polisi masa kini yang tetap menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut dalam praktik sehari-hari.