Hiu Tutul Raksasa Terdampar di Cilacap, Warga Serbu Dagingnya

Kuatbaca.com -Kejadian tidak biasa terjadi di Pantai Welahan Wetan, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Seekor hiu tutul raksasa ditemukan dalam keadaan mati terdampar di bibir pantai oleh warga setempat. Penemuan ini sontak menarik perhatian masyarakat sekitar, terutama karena ukuran tubuh hiu tutul yang sangat besar dan jarang terlihat di wilayah perairan tersebut.
Tanpa adanya petugas pengamanan saat kejadian, warga mulai berdatangan, sebagian membawa alat potong seperti golok dan pisau. Hiu tutul yang dikenal sebagai spesies laut dilindungi itu pun menjadi objek buruan. Warga terlihat memotong bagian-bagian tubuh ikan tersebut untuk dibawa pulang, mulai dari sirip, buntut, hingga daging bagian perut.
1. Bagian Tubuh Hiu Sudah Tidak Utuh Ketika Petugas Datang
Ketika petugas dari Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Cilacap tiba di lokasi sekitar pukul 13.00 WIB, kondisi bangkai hiu tutul sudah tidak utuh lagi. Beberapa bagian penting seperti sirip kanan dan ekor sudah hilang, diduga telah diambil oleh warga yang datang lebih dulu.
Potongan besar dari bagian tubuh hiu juga tampak sudah dipotong dan dibawa dengan kantong plastik. Kondisi ini menunjukkan bahwa warga dengan bebas memanfaatkan bangkai tersebut sebelum otoritas datang untuk mengamankan lokasi. Sayangnya, aksi ini berisiko melanggar aturan perlindungan satwa laut karena hiu tutul termasuk dalam daftar hewan dilindungi berdasarkan peraturan internasional dan nasional.
2. Warga Antusias Cicipi Daging Hiu Tutul
Salah satu warga yang turut mengambil daging hiu tersebut, Nadir (47), mengaku belum pernah mencoba daging hiu tutul sebelumnya. Menurutnya, kesempatan seperti ini sangat langka, sehingga ia memutuskan untuk mengambil sebagian dagingnya untuk dimasak di rumah.
"Belum pernah makan ini sih. Jadi penasaran ini ambil buat dimasak nanti. Paling ya dibikin sup, karena kalau digoreng sih dari teksturnya bakal lama kering," ujarnya saat ditemui di lokasi. Pernyataan ini mencerminkan rasa ingin tahu masyarakat yang tinggi terhadap jenis makanan laut yang tidak biasa, walaupun mungkin belum memahami status perlindungan hiu tutul secara hukum.
3. Petugas Turun Tangan, Aktivitas Warga Dihentikan
Setelah kabar menyebar luas, akhirnya petugas dari PSDKP Cilacap datang untuk menertibkan lokasi. Mereka langsung menghentikan aktivitas warga yang memotong bangkai hiu dan mulai mengamankan area untuk menghindari eksploitasi lebih lanjut. Petugas juga mencatat kondisi fisik hiu dan kemungkinan penyebab kematian hewan laut tersebut.
Langkah ini menjadi penting karena hiu tutul (Rhincodon typus) termasuk hewan yang dilindungi berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. Selain itu, penanganan bangkai hewan besar seperti hiu juga harus mengikuti prosedur ilmiah agar tidak berdampak pada ekosistem atau kesehatan masyarakat.
4. Pentingnya Edukasi Konservasi Laut bagi Masyarakat Pesisir
Kejadian hiu tutul terdampar di Cilacap ini mengungkapkan fakta penting tentang masih rendahnya edukasi masyarakat terhadap konservasi satwa laut. Banyak warga belum memahami bahwa hiu tutul bukanlah ikan biasa yang bisa dikonsumsi bebas. Padahal, spesies ini dikenal sebagai penyeimbang ekosistem laut dan sangat langka, sehingga masuk dalam daftar merah IUCN (International Union for Conservation of Nature) sebagai spesies terancam punah.
Pemerintah daerah bersama instansi kelautan perlu meningkatkan sosialisasi mengenai pentingnya menjaga kelestarian biota laut, termasuk larangan mengambil bagian tubuh hewan laut yang dilindungi. Upaya ini harus digalakkan terutama di kawasan pesisir, agar masyarakat bisa bersinergi dalam menjaga keseimbangan alam.