Haru di Balik Pernikahan Putri Rektor ULM: Ayah Mempelai Pria Wafat Menjelang Akad

Kuatbaca.com- Sebuah momen sakral yang seharusnya dipenuhi kebahagiaan berubah menjadi suasana haru dan duka mendalam. Di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pernikahan antara Vivi Dwi Aprilia Ahmad, putri dari Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Prof Ahmad Alim Bachri, dengan Muhammad Rifqi Husin harus dihadapi dengan hati yang berat. Ayah dari mempelai pria meninggal dunia hanya beberapa saat sebelum prosesi akad nikah berlangsung, meninggalkan duka mendalam bagi seluruh keluarga besar.
Meskipun prosesi pernikahan tetap dilangsungkan, kehadiran jenazah sang ayah di lokasi ijab kabul menciptakan suasana yang sangat emosional. Ini menjadi momen langka dan menggetarkan hati, ketika cinta dan kehilangan hadir bersamaan dalam satu waktu yang sama pentingnya.
1. Detik-detik Menjelang Kepergian Sang Ayah
Menurut keterangan dari Prof. Dr. Ahmad Yunani, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis ULM yang juga turut hadir dalam acara pernikahan, almarhum ayah mempelai pria diketahui telah lama mengidap penyakit jantung dan diabetes. Meski kondisi kesehatannya tidak stabil, almarhum tetap memaksakan diri untuk datang ke pernikahan anaknya, menunjukkan tekad kuat untuk menyaksikan momen penting dalam hidup sang putra.
Beberapa hari sebelum pernikahan, almarhum bersama keluarga memutuskan menginap di sebuah hotel dekat lokasi acara. Namun, sekitar pukul 04.00 Wita pada hari pernikahan, kondisi kesehatannya menurun drastis dan ia dilarikan ke RS Al Mansyur. Sayangnya, takdir berkata lain. Ia menghembuskan napas terakhir sebelum sempat menyaksikan akad nikah sang putra.
2. Jasad Dihadirkan Saat Ijab Kabul: Momen Menggetarkan Hati
Momen yang paling mengharukan dalam prosesi pernikahan ini adalah saat jasad almarhum dihadirkan di lokasi akad nikah. Dibalut kain kafan dan diletakkan dalam keranda, jenazah sang ayah berada tak jauh dari tempat sang anak mengucapkan ijab kabul. Pemandangan ini membuat banyak tamu undangan menitikkan air mata.
Kisah ini dibagikan oleh Yasir Samani, seorang perias pengantin yang sedang merias ibu mempelai pria ketika kabar duka tersebut datang. "Make-up sudah hampir selesai, tapi tiba-tiba ibu pengantin menangis sesenggukan karena mendapat kabar suaminya meninggal," ungkap Yasir. Situasi mendadak berubah, dari persiapan meriah menjadi suasana berkabung.
3. Duka dan Doa Menyelimuti Hari Bahagia
Meski pernikahan tetap dijalankan demi menghormati rencana dan tamu yang telah hadir, seluruh rangkaian acara berlangsung dalam nuansa kesedihan. Ibu mempelai pria tampak sangat terpukul, begitu juga dengan keluarga lainnya. Sang adik dari mempelai pria yang saat itu berada di rumah sakit mendampingi almarhum menjadi saksi terakhir saat ayah mereka menghembuskan napas.
Namun di balik duka yang mendalam, terselip harapan bahwa momen pernikahan ini tetap menjadi kenangan berarti yang akan selalu dikenang. Banyak doa dan harapan baik dipanjatkan untuk kedua mempelai agar bisa menjalani rumah tangga dengan penuh kekuatan dan ketabahan, menjadikan kejadian ini sebagai pembelajaran untuk selalu menghargai waktu dan keberadaan orang-orang tercinta.